"Seriusan?" Tanya Qyrha lagi karena tidak percaya.
"Iya anjir gue kalo nginep di hotel yang biasa-biasa aja woy." Jawab Nina cepat.
"Gausah bercanda, lo dari keluarga Alexandra, masa iya lo gak pernah nginep disini?"
"Lo aja gatau keluarga gue."
Gue tau. - Batin Qyrha.
"Udah deh itu gak penting, sekarang lo cerita dulu tentang lo. Gue masih gak nyangka aja punya temen anak dari tokoh favorit gue di dunia, cepet cerita!" Ucap Luna setelah keluar dari kamar mandi.
"Males gue." Ucap Qyrha enteng lalu memunggungi mereka sambil memeluk guling.
"QYRHA!" Jerit mereka sambil membalikkan posisi tubuh Qyrha.
Qyrha tertawa lalu menduduki posisi tubuhnya.
"Mau ceritain apa sih?" Goda Qyrha.
"Cerita tentang lo lah!" Jawab Nina.
"Yaudah intinya gue anak Bapak Evanio Delvon ama Ibu Sania Delvon."
"Kok bisa?!" Jerit Luna. Qyrha menaikkan sebelah alisnya.
"Lo tolol apa bego sih, Lun? Ya bisa lah oon! Mereka kan suami istri terus gitu-gituan lah buat bikin Qyrha!" Bisik Nina kesal tapi masih bisa Qyrha dengar. Qyrha hanya bisa tersenyum dalam diam.
"Lo amnesia apa?! Katanya Bokap Nyokap Qyrha tuh gak pernah punya anak woy! Makanya gue nanya ama Qyrha!"
"Bego! Lo pikir lo nanya kaya gitu Qyrha gak bakal sakit hati?!"
"Gue denger kok santai aja. Dan gue emang anak kandung mereka, gue dari kecil tinggal di Belanda sama keluarga Hans jadinya udah kaya sodara ama Hans. Bokap Nyokap gue sengaja bilang kalo mereka gak punya anak supaya gue aman-aman aja. Karena kan gue gabisa bela diri, gue kan culun." Ucap Qyrha sambil tersenyum menyesali kebohongan yang telah ia ucapkan.
"Oh gitu? Pantesan gue gak pernah liat lo pas Pak Evan sekeluarga lagi tour keliling kota."
"Tapi gue gak setuju kalo lo gak jago bela diri sama lo bilang lo itu culun." Sambung Luna.
Qyrha tertawa kecil.
"Emang lo pernah lihat gue bela diri? Ngga kan? Gue gak bisa serius deh."
"Gausah merendah gitu lah, Rha. Body lo tuh keliatan banget jago bela diri. Pasti bokap nyokap lo udah ngasih bekal buat lo." Ucap Nina sambil membuka snack yang Qyrha bawa.
"Lah emang iya apa gue sekeliatan itu? Gue biasa aja woy cuma bisa ngerobek perut orang doang." Enteng Qyrha kemudian langsung berlari menuju kamar mandi dan menguncinya.
"WTF!!" Jerit Nina dan Luna. Luna yang menyemburkan Soda dan Nina tersedak kripik kentang. Nina dan Luna saling pandang dengan wajah yang tidak bisa di jelaskan lagi.
Qyrha membuka pintu kamar mandinya lalu berteriak. Nina dan Luna langsung menengok ke arah Qyrha.
"Lo mendingan pada beres-beres deh. Oh iya, gue tidur di sofa aja ntar. Kalo mau apa-apa lo tinggal panggil aja pegawai nya, mau lo minta yang mustahil pun bakal mereka buatin kok."
"Sultan mah bebas." Ucap Nina dan Luna berbarengan. Kemudian mereka berdua mengeluarkan beberapa baju dari koper mereka dan merapihkannya. Setelah di rasa cukup rapih, Nina menanyakan makanan apa yang harus mereka pesan.
"Lun, lo mau mesen apaan? Seru nihh ngerjain pihak hotel. Pokonya kita harus mesen makanan yang bikin chef nya kesel!" Ucap Nina antusias kemudian mengeluarkan ponsel nya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...
