Qyrha sedang hormat bendera kembali lagi dan lagi saat ini. Ia terpaksa melakukan itu karena suruhan Ibu Vanesha.
"Ibu tidak mengerti bagaimana kamu bisa berperilaku seperti ini."
"Ya gausah ngertiin." Asal Qyrha.
"Kamu ini!!"
"Arghhh terserah!!" Kesal Qyrha.
Sedangkan itu, di lain tempat, Arthur sedang tersenyum-senyum sendiri di bangku nya. Hal itu mengundang teguran dari Afriza.
"Woii!! Senyam senyum aja!! Kesambet ya lo!!" Ucap Afriza sambil menepuk Bahu Arthur dan berhasil mengagetkan sang pemilik Bahu itu.
"Apaan sih njing?!" Bentak Arthur kesal karena Afriza baru saja mengganggu pikiran nya yang sedang berlabuh di pikiran Qyrha.
"Buset!! Selow bang!! Gue aneh aja. Lo senyum-senyum daritadi. Gue takut lo kerasukan setan perpus!!"
"Gak mempan!!"
"Kali aja tu kunti naksir ama lo. Hahahah...."
"Sembarangan lo. Mulut lo!!"
"Ya maaf. Lagian lo punya-"
"ARTHUR!! AFRIZA!! KALIAN KENAPA NGOBROL DI PELAJARAN SAYA?!!" Bentak Ibu Haliza, guru Fisika yang sedang mengajar di kelas 11 IPA 1, kelas Arthur dan Afriza.
"Ini, Bu!! Si Arthur senyum-senyum abis dari perpus. Saya takut nya dia kerasukan kunti perpus." Jawab Afriza.
"Kalian ya!! Perpustakaan kita tidak angker ya!! Kamu ini, ada-ada saja pikiran mu!!" Bentak Ibu Haliza kepada Afriza.
"Tukan!! Lo nih jangan-jangan yang gila ama kunti!!" Semprot Arthur.
"Arthur!! Jaga omongan kamu ya!"
"Iya, Bu. Iya!!" Pasrah Arthur.
Itulah yang akan terjadi disini. Jika ada yang bertengkar dengan Afriza, maka semua guru-guru akan membela Afriza karena Afriza adalah anak dari pemilik yayasan. Walaupun Afriza yang memulai duluan, tetapi bagi para guru, Afriza lah yang selalu benar bagaimana pun juga.
Memang tidak adil. Tetapi, mau bagaimana lagi? Padahal sang pemilik yayasan menyuruh guru-guru untuk menghukum Afriza atau Bianca jika mereka melakukan kesalahan.
Tetap saja guru-guru tidak ingin melakukan itu. Bianca memang pantas tidak di hukum sebab ia berprilaku baik selama di sekolah.
Dan apa kalian tahu? Leader Siswa di sekolah ini adalah Afriza. Sedangkan Leader Siswi adalah Cyntia Xeyans, siswi kelas 12 IPA 1, siswi yang terkenal dengan kenakalan nya. Bahkan siswi ini di cap sebagai Leader Bullying.
Cyntia beserta antek-antek nya lah yang selalu maju pertama ketika ada pembullyan.
Cyntia tidak pernah di hukum. Karena Cyntia mengancam akan memenjarai semua guru jika ada yang berani menghukum nya. Sebab, Ayah Cyntia merupakan seorang Jaksa Hakim Internasional. Dan Ibu Cyntia merupakan Angkatan Polwan berpangkat Jendral.
Dan masih ingat Nina? Ia sendiri merupakan anak dari direktur Perusahaan Tekstil. Tetapi, Nina selalu bersikap rendah hati dan jujur. Sebab itulah sudah banyak siswa yang menyatakan perasaan cinta nya langsung ke Nina, tetapi ia tolak dengan alasan tidak ingin berpacaran terlebih dahulu.
Nina juga merupakan Leader Basket di sekolah ini. Permainan Bola Basket nya tidak ada yang bisa menandingi.
Sebelum nya, Nina menjadi target pembullyan Cyntia. Cyntia merasa kesal dengan Nina yang selalu sabar ketika ia bully.
Cyntia awal nya mengajak Nina untuk bergabung ke dalam Geng nya. Tetapi, Nina menolak itu dengan halus.
Itulah yang membuat Cyntia geram. Cyntia terus saja membully Nina agar Nina mau masuk ke dalam geng nya. Lagi dan lagi, tawaran itu di tolak.
Nina akhirnya terkena fitnah bahwa Nina adalah seorang Jalang. Nina pun di panggil ke dalam Ruang BK.
Nina sudah menjelaskan yang sebenar-benar nya, tetapi guru-guru tidak mempercayai itu. Orang tua Nina pun di panggil ke sekolah untuk mengklarifikasi ini.
Tetapi, Nina berbohong kalau orang tua nya sedang ke luar negeri untuk menyelesaikan pekerjaan nya. Nina menyuruh pembantu rumah nya yang ke sekolah, karena Nina tidak ingin membuat orang tua nya khawatir. Walaupun semua tuduhan itu tidak benar.
Akhirnya, Nina tidak memiliki teman sama sekali di sekolah nya. Sampai pada akhirnya, Nina bertemu dengan Qyrha. Malaikat berwujud teman yang akan menemani nya. Nina berniat untuk berteman dengan Qyrha dan menceritakan seluruh beban hidup nya.
Kejam sekali perbuatan Cyntia itu. Dan pihak sekolah sama sekali tidak tegas dan tidak mewujudkan perilaku keadilan disini. Sangat di sayangkan.
"Ibu!! Kapan istirahat?! Aaaaaa saya udah pegel nih!!" Keluh Qyrha berkali-kali tetapi Ibu Vanesha hanya menoleh lalu fokus kembali ke layar ponsel nya.
"Bu!! Ihh saya nanya loh!!"
"Kamu kan pakai arloji!! Lihat saja berapa lama lagi masa hukuman mu selesai."
"Ohh iya." Qyrha pun mengecek arloji nya. Dan ternyata, bel istirahat akan berbunyi 23 menit lagi.
"Masih 23 menit lagi, Bu!!" Jerit Qyrha.
"Yasudah lanjutkan saja."
"Aishhh!! Menyebalkan!!" Keluh Qyrha sambil menendang-nendang tiang bendera di hadapan nya.
Karena bosan, Qyrha berteriak-teriak saat ini.
"LAPERR PENGEN MAKAN ORANG!!" Jeritnya. Sontak itu membuat Ibu Vanesha menoleh ke arah Qyrha.
"Apa kamu bilang?"
"Pengen makan orang." Jawab nya.
"Daripada kamu makan orang dan jadi Sumanto, lebih baik ke kantin saja."
"Ahh Ibu ngelawak saja. Terima kasih loh, Bu. AKHIRNYAAAA GUE BISA ISTIRAHAT." Ucap nya lalu segera berlari menuju kantin. Dan seperti nya, Qyrha salah paham.
"Loh loh loh!! Qyrhaa!! Bukan itu yang Ibu maksud!!! Kembali kamu Qyrha!! Qyrhaaa!!!" Teriak nya namun tidak di gubris sama sekali oleh Qyrha. Ibu Vanesha hanya bisa geleng-geleng kepala melihat Qyrha yang mulai menjauh.
Qyrha memesan makanan yang sama ketika ia memesan untuk yang pertama kali di kantin ini. Dan yang melayani nya pun adalah Flo.
Ketika makanan datang, Qyrha menyerahkan Kartu ATM nya yang sempat ia bawa tadi. Flo pun terkejut lalu mengambil Mesin EDC (Electronic Data Capture) atau Mesin Tarik Tunai Mini ATM.
"Jarang loh, Rha. Yang bawa kartu ATM kayak kamu. Kamu orang kaya ya?"
"Hah?? Demi apa jarang ada yang membawa ATM sendiri?" Kaget Qyrha.
"Demi Tuhan, deh. Anak-anak biasanya bawa uang yang merah. Kami pun sibuk mencari-cari kembalian kemana-mana. Kan enak kalo pake ATM gini, tinggal gesek. Nih, Rha. Kata sandi berapa?"
"Ituin aja ama lo. 170902." Jawab Qyrha yang sedang sibuk memotong Steak nya.
"Flo bisa tebak. Pin nya tanggal lahir Qyrha kan? Wahh, bentar lagi ulang tahun deh."
"Yap, kok lo tau?"
"Flo gitu loh!! Nih, Rha. Sudah ya, total nya 200 ribu. Ini kartu nya. Terima kasih." Ucap Flo sambil memberikan Kartu ATM milik Qyrha. Flo pun kembali ke meja nya itu. Meninggalkan Qyrha yang makan sendirian di meja kantin.
Lalu tak lama, murid-murid bermunculan menghampiri kantin. Kantin yang tadinya sepi, kini mulai riuh dan penjual makanan kewalahan mengatasi murid-murid yang memesan begitu banyak.
Tetapi, beda lagi dengan Qyrha. Ia lagi-lagi terkena masalah karena duduk di tempat yang salah.
Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...