162. Prom Night.

1.2K 107 83
                                    

Flashback On.

Ini sudah pukul 9 malam. Tetapi Qyrha masih bersiap dengan pakaiannya.

Sialnya, tadi ia tertidur dari pukul 4 sore dan terbangun pada pukul setengah 9 malam.

Qyrha menelepon Eunjeong, tetapi ponselnya tidak aktif. Qyrha memang benci jika penampilan dirinya di atur oleh Eunjeong, tetapi saat ini ia sangat membutuhkan sosok Eunjeong di sampingnya.

"Anjing! Make baju yang mana gue?" Umpatnya kesal.

Bianca dan Shabilla sepertinya sudah tidur, dan sangat tidak mungkin jika dirinya meminta pendapat pada gadis yang berusia di bawah umurnya.

Kemudian pandangannya tertuju pada gaun berwarna biru yang di padukan dengan warna putih. Entah kenapa dirinya saat ini ingin tampil sempurna dalam acara ini.

Ia memandang dirinya di hadapan cermin, memutar-mutar tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia memandang dirinya di hadapan cermin, memutar-mutar tubuhnya. Harus kepada siapa ia bertanya apakah dirinya sudah cukup cantik?

Ahh ia tidak peduli.

Ia segera merias wajahnya, sebenarnya ia tidak tahu apakah yang ia lakukan ini sudah benar. Tapi sepertinya Eunjeong melakukan ini pada wajahnya kemarin.

Memberikan sedikit mosturizier, primer, lalu foundation tipis, menutup kantung mata dengan concealer, membuat alis, memberikan blush on berwarna peach natural, memberi sedikit highlighter, menyapukan sedikit eye shadow pada kelopaknya, eyeliner, maskara, lipstick dengan warna merah yang sangat natural dan yang terakhir adalah setting spray.

Ahh ternyata dirinya pandai merias wajah.

Ia menatap dirinya berkali-kali di hadapan cermin. Ia tahu bahwa ini sudah cukup terlambat untuk menghadiri malam prom night ini. Tapi ia tidak peduli. Qyrha mengemudikan mobilnya dengan cukup cepat saat ini.

Hingga tak lama kemudian, tempat yang di tuju sudah berdiri di hadapannya. Ia segera memakirkan mobilnya. Dan kembali bercermin.

"Menor gak sih?" Gumamnya.

"Ngga, itu udah natural banget, lagian lo cantik walaupun gak dandan," Ucap seseorang dari belakang tubuhnya.

Itu Arthur.

Ya, Arthur. Pria itu sedaritadi menunggu kedatangan Qyrha di parkiran.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang