138. Friends.

1.8K 144 36
                                    

"Gue bilangin bapak lo ye," Sinis Lasha sambil menaruh semangkuk bubur secara kasar.

"Ck! Ganggu aja," Umpat Arthur.

"Gu-gue balik dulu deh, Thur."

Lasha cekikikan melihat Qyrha yang gelagapan karena terciduk oleh Lasha.

"Santuy aje kali, Kak, kayak ama siapa aje lo." Lalu Lasha mengambil tas kecil miliknya yang ada di atas nakas.

"Lo mau kemana?" Tanya Arthur.

"Balik lahh, gue mau ganti baju dulu ke rumah,"

"Jangan tinggalin gue." Ucap Qyrha tiba-tiba.

"Lahh kan ada Abang gue."

"Ng-ngga mau,"

"Lucu banget sih gugup begini,"

"Paan lu gaje!!" Semprot Qyrha dan itu malah membuat Arthur menyeringai.

"Udah ahh cape gue ama kalian berdua, ntar juga temen-temen lo pada ngejenguk lo, Bang."

"Yaudah gue pulang juga deh," Putus Qyrha akhirnya.

"Ehh jangan dong, kamu temenin aku disini."

"Males, lu belom mandi bau ajab,"

"Astaga jahat banget kamu sama aku, Rha."

"Bodo amat, haha."

"Tukan ribut lagi," Sindir Lasha.

"Udalah gue mau pulang juga, Las, biarin aja ni si buaya darat di sini sendirian,"

"Ya ampun, Rha, tega banget kamu sama aku, coba aja aku gak lagi kaya gini, udah aku bikin desah-desah tu kamu,"

Lasha tertawa cekikikan mendengar penuturan Arthur yang menurutnya sangat tidak masuk akal.

"Berengsek lu, ngarep jangan ketinggian."

"Berengsek juga kan kamu tetep sayang,"

"Ckck, pede amat, Mas!"

"Yaudah deh kamu mau pulang kan? Yaudah sana pulang aja kamu, aku bisa kok sendirian disini, palingan ntar kalo aku mau ke kamar mandi, aku langsung jatoh."

Dan kata-kata yang Arthur ucapkan mampu membuat hati Qyrha terenyuh ditambah ia melihat penampilan Arthur sekarang.

"Haishh!! Yaudah gue disini!!"

Lasha tersenyum geli.

"Yaudah gue balik, daaahhh," Ucap Lasha sambil melambaikan tangannya.

Seusai Lasha pergi, Arthur menaik-turunkan alisnya kepada Qyrha, dan itu cukup membuat Qyrha mual.

"Ngapain lo kaya gitu? Tremor alis lu?"

"Ya ampun, Rha, ihh sumpah ya kamu, aku mau ngelanjutin yang tadi," Ucap Arthur dengan memelankan nada di akhir kalimatnya. Qyrha yang tersadar apa yang Arthur mau langsung membuang pandangannya ke arah lain untuk menetralkan degup jantungnya.

"Gak," Tolak Qyrha mentah-mentah.

"Yahh," Terlihatlah raut menyedihkan dari wajah Arthur.

"Nanti aja sihh, gue masih cape,"

Ketika mendengar kata 'Nanti' dari mulut Qyrha, wajah Arthur langsung berbinar senang.

"Bener yah nanti?" Tagih Arthur. Qyrha membelalak kaget karena baru tersadar kalau ia salah berbicara.

"Kek anak kecil lo!!"

"Biarin ahh yang penting kiss hehe,"

"Ahh nyesel gue salah ngomong," Umpat Qyrha dengan nada pelan.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang