60. Orange Juice.

4.2K 220 8
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Para murid telah berhamburan keluar kelas menuju kantin sekolah untuk sekedar makan dan menongkrong.

"Ngantin kuyy!!" Ajak Hans pada Qyrha.

Qyrha memicingkan matanya menatap Hans kesal.

"Katanya lo sahabat gue?!! Gue pingsan gak di bantuin!!" Kesal Qyrha.

"Yakan gue gatau, Rha."

"Ngeles aja!! Gue tampol nih lama-lama!!"

"Buset!! Lo galak amat dah, Rha?"

"Biarin!! Udah yuk Lun, Nin!!" Ucap Qyrha seraya menarik pergelangan Luna dan Nina yang sama-sama terkejut.

"Bye, Hans tengil." Ledek Luna. Nina hanya terkekeh dan Hans cemberut.

Sesampai di kantin, suasana kantin sudah riuh akan pengunjung yang mengantri memesan makanan. Qyrha mencari bangku kosong, tetapi hanya sisa bangku di hadapan Arthur dkk.

Disini masalahnya, Qyrha tidak biasa memakan makanan nya di kelasnya. Jika menunggu ada anak yang bubar akan terlalu lama. Karena peraturan nya, "Siapa cepat dia dapat."

"Rha, makan di kelas aja kuy!!" Ajak Luna namun Qyrha tetep menggeleng sambil berfikir.

"Ayok, Rha. Kita pesen abis itu bawa kelas." Ajak Nina dan Qyrha tetap menggeleng.

"Gue gak biasa makan di kelas. Ke bangku Arthur aja ayok!!" Ucap Qyrha lalu segera menarik kedua tangan mereka lagi.

"Hai gengs!!" Sapa Qyrha saat mereka bertiga telah sampai di meja Arthur dkk.

"Ehh hai, Cantik." Sapa Afriza dan Qyrha bergidik geli dalam hati.

"Lo pada mau duduk disini?" Dingin Alvino.

"Iya!! Emang napa?!!" Ucap Qyrha.

"Lo Qyrha kan? Cewe yang urakan itu? Yang di taksir ama Afriza?" Tanya Alvino. Afriza menepuk jidatnya dan Qyrha pura-pura salah tingkah.

"Gue udah tenar banget ya?"

Alvino memutar bola matanya malas. Arthur tertawa kecil sambil memakan makanan yang ia pesan.

"Udah, Rha. Lo mau apa disini? Udah penuh ya emang? Sini duduk aja disini." Ucap Afriza dengan ramah. Arthur dan Qyrha yang mendengar itu cukup tersenyum kaku.

"Ehh iya, Za. Btw, thanks ya coklatnya kemarin. Gue suka." Ucap Qyrha basa-basi dan tentunya itu adalah kepalsuan.

Nina dan Luna sudah grogi saat duduk bersama Arthur dkk. Karena itu adalah kali pertama dalam hidup mereka duduk berhadapan dengan para The Most Wanted Bot disini.

"Gue denger dari Arthur, lo tadi abis di bully ama Cyntia?" Tanya Afriza.

"Ya gitu deh." Ucap Qyrha lalu mengambil Kartu ATM yang kemarin ia buat untuk uang jajan bulanan selama ia sekolah.

"Nih, gue pesenin Bakso aja ya. Sama Es Teh Manis. Kali-kali ahh jajal makanan rakyat. Lo ama Luna pesen juga gih. Gue yang traktir." Ucap Qyrha sambil terkekeh dan memberikan kartu itu pada Nina.

"Sombong." Cibir Alvino.

"Sirik aja." Desis Qyrha.

"Serius nih, Rha?" Tanya Nina memastikan.

"Seriusan lah. Pin nya, 458901."

"Njir di sebarin gitu pin nya." Kaget Luna.

"Isinya cuma duit bulanan gue selama sekolah." Ucap Qyrha sambil tersenyum.

"Tapi, gue ama Nina masih punya duit. Makasih atas traktirannya." Ucap Luna sambil tersenyum.

"Gue gasuka kemauan gue gak di turutin."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang