44. Racing 2.

4.5K 226 0
                                    

Qyrha sekarang sudah berada di Apartement milik Hans. Apartement mewah khas di luar negeri. Fasilitasnya pun tidak di ragukan lagi.

"Apartement lo bagus banget anjrit." Ucap Qyrha lalu duduk di kasur Hans.

"Ga bagus."

"Dih bego. Apartemen sebagus ini lo bilang ga bagus? Gausah sombong deh lo."

"Ga bagus kalo ga ada lo." Ucap Hans sambil menyentuh hidung Qyrha dengan jari telunjuknya.

"Eleh."

"Gue serius."

"Serius-serius tai anjing lah."

"Mana ada. Gue serius dari hati gue."

"Terserah lah."

"Oke, Fine. Lo jam berapa balapan?"

"Jam 11."

"Gue ikut ya?"

"Gausah, Hans."

"Gue takut lo kenapa-napa."

"Gabakal. Percaya sama gue, Hans."

"Tapi gue ikut."

"Gue bilang gausah, Hans."

"Gue khawatir ama lo. Lo gak pernah nganggep gue ada, Rha. Kenapa sih lo? Gue tau lo nganggep gue cuma sebagai sahabat. Tapi, please lah, sahabat juga ada harganya, Rha."

Qyrha dibuat melongo oleh ucapan Hans. Apa yang terjadi pada Hans? Mengapa ia menjadi baperan seperti ini? Hatinya sedang rapuh sepertinya. Qyrha merasa bersalah atas perlakuan nya selama ini pada Hans.

"Oke, gue minta maaf, Hans. Lo boleh ikut."

"Nahh gitu dong!!" Ucap Hans semangat lalu mengapit leher Qyrha menggunakan lengan nya.

"Ish lo kenapa sih tadi?"

"Gapapa. Just Acting." Ucap Hans sambil terkekeh. Qyrha langsung melepaskan apitan Hans dan memandang Hans dengan tatapan Horor.

"Lo ngibulin gue." Datar Qyrha.

"Terus kenapa? Hahahahahahah....."

"Dasar Fuck Boy!!"

"Bodo amat, Wleeee. Yang penting lo udah izinin."

"Ngga tuh. Gue gak izinin lo."

"Gue ada bukti."

"Mana?"

Hans pun mengeluarkan ponsel nya yang berada dalam aplikasi rekaman. Dan ternyata, dengan liciknya, Hans merekam semua obrolan nya dengan Qyrha. Terdengarlah suara Qyrha yang telah mengizinkan nya untuk pergi bersamanya.

"So? Jelas bukan?"

"Lo gak pinter tapi licik!!" Kesal Qyrha.

"Ohh, C'mon, Beib. Buat apa pintar kalau tidak jenius? Buat apa pintar tapi mudah tertipu? Lebih baik bodoh tapi licik, Sayang." Ucap Hans sambil tersenyum miring.

"Dih lo nyindir gue?"

"Nggak. Cuma mengingatkan. Lo pintar tapi mudah ketipu. Buat apa? Yang lebih sempurna itu kelicikan. Licik bisa membuatmu lolos dari jebakan apapun."

"Lo benar. Gue lebih milih pandai daripada licik. So? Ayo berangkat, udah jam 10."

"Pandai dan licik tidak ada bedanya, Sayang."

"Stop call me with it, Hans. Or you will die."
(Berhenti memanggilku dengan itu, Hans. Atau kau akan mati).

"Oh oh oh, it's scary." Ledek Hans.
(Ohh, ini menakutkan).

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang