106. Vegetable.

2.2K 183 48
                                    

"Terserah lo. Gue cabut!" Bentak Arthur kesal lalu keluar dengan tergesa-gesa.

Padahal gue begini karena sayang sama lo. Lo gatau kalo jantung gue hampir copot pas liat lo udah berdarah-darah, gue panik, Rha. Dan sikap lo tadi menurut gue gak sopan banget. - Batin Arthur.

Lo gatau udah berapa banyak sakit hati yang gue tahan pas deket lo, Thur. Gue gatau apa yang terjadi kenapa lo sampe bentak gue gitu. - Batin Qyrha.

Qyrha membalikkan tubuhnya menatap sendu ke arah Arthur yang menjauh darinya. Padahal, Qyrha sangat ingin memeluk Arthur saat ini. Ntah apa yang ada di pikiran Qyrha, sampai-sampai ia ingin memeluk Arthur.

"Udah lo sekarang istirahat aja ya, gausah dengerin yang Arthur ngomong." Ucap Afriza mencoba untuk mencairkan suasana.

"Kayanya gue pamit dulu deh, Za. Gapapa kan? Gue lupa harus jemput nyokap di Bandara."

"Pikun ye lo? Udah sono-sono jemput nyokap lo."

"Yeuu lo mah pasti pengen berduaan ama Qyrha kan?"

"Gajelas lo! Udah sono kasian nyokap lo sendirian di bandara."

"Iye-iye udah nih gue cabut. Rha, gue cabut ya. Kalo butuh apa-apa lo suruh aja nih anak tikus buat ngambilin apa yang lo mau. Suruh-suruh aje. Dia pasti mau kok."

Qyrha hanya mengangguk.

"Yeuuu sembarangan lo gue di katain anak tikus!!"

"Hahahah... Udah gue cabut dulu, Za, Rha,"

"Hati-hati lo!!" Teriak Afriza sebelum Alvino benar-benar pergi dari hadapannya.

Dan kini hanya ada Qyrha dan Afriza di ruangan itu. Suasana awkward menerpa mereka.

Qyrha tidak tahu apa yang harus di lakukan. Tubuhnya sudah tidak lemas tetapi kepalanya sangat pusing jika di angkat sedikit saja.

"Rha," panggil Afriza.

"Apa?"

"Tadi kata dokter, beberapa bagian tubuh lo habis di jait, dan dokter ngeliat ada bekas lebam-lebam di pelipis sama tulang pipi lo. Emangnya lo habis ngapain? Gebukin maling?"

"Dokternya cewe apa cowo?!"

"Cewe lah."

"Bagus dehh. Gila kali kalo dokter cowo yang nanganin gue. Ntar dia kerangsang gegara badan gue yang montok ini."

Afriza tertawa. Afriza memang mengakui bahwa Qyrha memiliki tubuh yang sempurna di usia nya yang masih remaja ini. Ia saja bingung bagaimana Qyrha merawat tubuhnya hingga sempurna seperti itu.

"Terus lo habis ngapain?"

"Ngapain apanya?"

"Aish!! Itu kenapa di sekujur badan lo banyak luka sayat, bekas jaitan, ama lebam-lebam?"

"Gue di begal." Ucap Qyrha asal.

"Anjir!! Demi apa lo?!"

"Ga percaya terserah. Gue mau tidur!!"

"Terus lo udah laporin ke kantor polisi belum?"

Kantor polisi juga kalah sama gue. - Batin Qyrha.

"Gaperlu kali. Bokap gue the king of mafia, tinggal ngadu, beres dah."

"Ohh iya ya, terus gue masih penasaran dimana rumah lo, dan kenapa pihak umum ngerahasiain identitas keluarga lo? Padahal kalo seluruh dunia tau kalo Om Evan punya anak, pasti semua orang takut sama lo."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang