157. Attack.

1.2K 107 223
                                    

Setelah kemunculan informasi tentang sayembara tersebut, para komplotan mafia semakin gencar melakukan pencarian terhadap Evan dan Sania demi mendapatkan kedudukan yang mereka impikan.

Qyrha, Shabilla, dan Keano sudah 5 hari berada di Jepang. Qyrha berkeliling ke seluruh tempat wisata di jepang. Namun ia masih tidak bisa menemukan Ayah dan Ibunya.

Dan apa kalian tahu? Tuan Angkasa sering mengirim teror kepada perusahaan milik Qyrha yang sedang di tangani Eunjeong selama ini. Sebenarnya bukan tanpa alasan Qyrha mengatakan kalau peneroran ini di lakukan oleh Angkasa Company. Tetapi, Qyrha sudah sangat paham dengan kelicikan makhluk bumi yang satu itu.

Bahkan perusahaan Qyrha mengalami kecolongan dana sebesar 3 triliun rupiah. Qyrha yang mengetahui itu merasa sangat geram dan akhirnya memberi tahu Eunjeong bahwa dirinya yang akan memberantas tikus nakal itu sebentar lagi.

Teror yang di lakukan Angkasa Company ternyata tidak main-main. Mereka telah melakukan penculikkan terhadap beberapa para pegawai perusahaan dan meminta tebusan sebanyak miliyaran rupiah.

Bahkan mereka juga memutuskan kontrak kerja secara tiba-tiba yang membuat Qyrha mengalami kerugian yang cukup besar.

Tetapi Qyrha tetap diam dan tidak melakukan pembalasan apapun untuk saat ini. Qyrha mempunyai atom yang lebih besar daripada peneroran yang mereka lakukan.

Atom yang akan membuat mereka merasakan apa yang telah di perbuat. Qyrha akan mengembalikan seluruh hadiah yang telah mereka berikan beserta bonus-bonusnya.

Qyrha sudah sangat lelah, ia bahkan tidak memperdulikan kesehatannya sehingga membuat dirinya jatuh sakit selama 2 hari belakangan ini.

Qyrha selalu mempertanyakan hal ini pada dirinya sendiri, mengapa Ayah dan Ibunya itu tetap tidak di temukan? Seharusnya saat ini sudah ada yang bisa menemukan mereka. Sudah ribuan bahkan ratusan orang yang mencari-cari keberadaan mereka, tetapi mengapa hasilnya tetap nihil? Qyrha yakin kalau mereka pasti sudah melakukan yang terbaik demi mendapatkan kedudukan ini.

"Kalian adalah pemain petak umpat terbaik di seluruh dunia," Ucap Qyrha sambil menatap foto Evan dan Sania yang ada di ponselnya.

Sementara itu, Arthur sedang tersenyum puas. Pencarian nya selama ini pasti akan membuahkan hasil sebentar lagi. Wanita yang ada di foto itu memang sangat mirip dengan Qyrha. Bagaikan saudara kembar identik.

Tapi ada yang membedakan wanita itu.

Manik mata.

Arthur sangat hafal dengan manik mata milik Qyrha yang tidak akan pernah ia jumpai di manapun. Manik mata wanita yang ada di dalam video ini sangatlah jauh berbeda.

Sekarang hanya tinggal beberapa poin penting yang harus ia selidiki.

Tentang Devina.

Perempuan licik itu pasti telah memalsukan semua bukti yang telah ia temukan selama ini.

Arthur juga sempat mendengar tentang sayembara itu. Arthur mengernyit bingung, apa Leader itu memiliki hubungan yang khusus dengan Orang tua Qyrha? Mengapa Leader itu mencari-cari keberadaan mereka? Apakah Leader itu ingin berbuat sesuatu kepada mereka? Dan mengapa dengan tiba-tiba saja Qyrha pergi ke Jepang? Bukannya Jepang itu tempat berliburnya orang tua Qyrha?

Dan di lain tempat, sepasang pria dan wanita sedang berada di dalam tempat yang jauh dari jangkauan siapapun.

Mereka hanya mampu tertawa saat ini. Anaknya itu membuat mereka kesulitan bersembunyi saat ini.

"Harusnya anak kita gak bikin kita susah ya, Van?"

"Ya kamu benar, aku sangat bingung, mengapa Qyrha tidak membiarkan kita berlibur untuk sementara waktu? Sekarang, kita juga yang susah untuk bersembunyi kan? Karena kita tidak mau kedudukan yang Qyrha duduki jatuh ke tangan orang yang tidak tepat."

"Lagian anak kita itu sangat tidak sabaran, mengapa harus ada sayembara?" Ucap perempuan paruh baya itu sambil terkekeh.

"Kita lihat dulu San, aku yakin mereka tidak akan mudah menemukan kita."

"Padahal kita sering berkeliaran kan? Mereka saja yang payah,"

"Aku tidak percaya anak kita seceroboh ini, mengapa dia tidak memeriksa rekaman CCTV saat pesta itu? Padahal kita sudah melambaikan tangan ke kamera." Ucap Pria paruh baya sambil tertawa dan menggelengkan kepalanya.

"Bukankah kita harus kembali dan membimbing kembali anak kita?"

"Aku rasa belum tepat waktu,"

"Lalu kapan waktu itu?"

"Saat anak kita benar-benar dewasa dan tidak ceroboh dalam mengambil keputusan. Masa-masa seperti ini lah waktu yang sangat tepat untuk menguji kedewasaan dirinya, San,"

"Lihat itu Van, mereka mencari-cari benda yang terlihat dengan jelas." Ucap perempuan itu sambil terkekeh.

"Wajahmu berubah, San, pantas saja mereka tak bisa mengenali dirimu."

"Hey, aku hanya merias wajahku sedikit, tidak ada bedanya dengan dirimu. Bercerminlah, Van."

"Tidak ada cermin di hutan."

Perempuan tadi hanya terkekeh. Ada benarnya juga yang suaminya itu katakan. Tidak ada cermin di hutan. Dan hanya ada layar besar, gubuk tua, dan lampu sederhana. Kehidupan mereka saat ini jauh lebih sederhana di bandingkan kehidupan mereka dahulu.

Tetapi sesekali pasangan suami istri itu berjalan-jalan ke pusat kota untuk sekedar mencuci mata. Sudah tahu siapa pasangan suami istri ini kan?

Mereka saat ini telah berada di Negara Prancis, lebih tepatnya di dalam Hutan Compiègne yang merupakan hutan besar yang terletak di wilayah Picardy, di dekat kota Compiègne dan sekitar 60 Km di sebelah utara kota Paris.

Pasangan suami istri itu hanya bisa tertawa saat melihat wajah kebingungan yang telah mereka buat selama ini. Wajah kebingungan itu cukup membuat hati mereka sedikit terhibur.

•••

Acara Prom Night akan di mulai 2 hari lagi. Sekolah sudah mempersiapkan pesta ini dengan sangat megah di dalam aula sekolah. Bahkan acara tersebut lebih mirip dengan acara pernikahan di dalam sebuah gedung mewah seharga ratusan juta rupiah.

Susunan acara telah di penuhi oleh berbagai macam acara. 'Si Pemilik' sekolah ini sangat berantusias untuk memeriahkan Prom Night ini yang di karenakan anak kesayangannya itu akan lulus pada tahun ini.

Semuanya telah berjalan dengan lancar. Hanya tinggal menunggu MC yang akan membacakan susunan acara ini. Segalanya telah di persiapkan dengan matang. Bahkan MC serta DJ telah di bayar oleh 'Si Pemilik' sekolah ini.

Dan bayaran itu tentunya di bayar dengan pemungutan biaya yang telah mereka pinta dari setiap orang tua murid yang anaknya akan mengikuti acara ini.

Anak kesayangannya itu merasa sangat puas atas apa yang Ayahnya lakukan untuknya. Ya, anak kesayangannya itu adalah Afriza.

Afriza yang meminta acara ini di gelar dengan sangat meriah karena ia ingin menyombongkan diri karena walaupun Ayahnya sudah menduduki posisi kedua, ia masih akan tetap kaya 7 turunan.

Namun ia tidak tahu kalau roda kehidupan akan selalu berputar.







Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang