30. Trouble Maker VS Trouble Maker.

5.6K 285 1
                                    

Tiba-tiba pintu kelas terbuka dengan keras dan membuat seluruh isi kelas terkejut.

Brakkk

"Astaga!!!" Pekik semua murid.

Dan muncullah Ibu Vanesha dengan menunjukkan wajah garang.

"Dimana Qyrha?!" Bentak nya.

Tanpa basa-basi, Qyrha mengangkat tangan nya tinggi.

"Hadir, Bu!!" Teriak nya.

Ibu Vanesha segera menghampiri Qyrha. Lalu menarik daun telinga Qyrha.

"Aduhh, Bu!! Sakit awhhhh..." Rintihnya.

"Kamu ini!! Kan Ibu suruh lanjutin hukuman nya sampe istirahat!! Kok kamu malah masuk ke kelas?!"

"Ya massa sampe istirahat, Bu?"

"Tau tuh, Bu. Tadi ribut segala ama Justin." Timpal Devina.

Hans hanya memutarkan bola matanya malas.

"Benar itu, Bisma?"

"Ngga, Bu Vanesha. Qyrha gak ribut dengan Justin. Hanya kesalahpahaman."

Qyrha bersorak kemenangan dalam hati nya. Sedangkan Devina mendengus kesal.

"Seperti itu rupanya. Baiklah, Qyrha. Lanjutkan hukuman mu. Bisma, saya pinjam dulu muridmu yang satu ini. Dia harus mempertanggung jawabkan perbuatan nya."

"Oke, Bu Vanesha. Tidak masalah. Jika bisa beri hukuman yang akan membuatnya jera." Ucap Bisma sambil terkekeh.

Ketika Qyrha di tarik oleh Ibu Vanesha dan berpapasan dengan Bisma, Qyrha menatap tajam.

"Awas lo, Kak!!" Sinisnya. Sedangkan Bisma hanya bisa geleng-geleng kepala dan melanjutkan kegiatan mengajar nya.

Seluruh penghuni kelas hanya bisa geleng-geleng kepala ketika masalah terjadi lagi dan di sebabkan oleh Qyrha.

Alhasil, Qyrha tidak dapat membela dirinya di depan Bisma saat ingin mengadukan ucapan yang di keluarkan oleh Justin.

Dirinya langsung di panggil oleh Ibu Vanesha.

Dan sepertinya, ada yang penasaran akan sosok Qyrha. Yaitu, Nina.

Dia kok berani banget ya? - Batin Nina.

•••

Di sepanjang koridor sekolah, Qyrha di tarik paksa oleh Ibu Vanesha dengan cara daun telinga Qyrha yang di tarik oleh Ibu Vanesha.

Dan itu mengundang beberapa murid memperhatikan nya kembali.

Sesampai di lapangan upacara, tarikan itu langsung di lepas oleh Ibu Vanesha. Dan Qyrha langsung mengusap-usap telinganya yang memerah.

"Kira-kira dong, Bu. Kalo ngejewer orang. Sakit banget nih. Nanti kalo telinga saya robek gimana?!" Adu Qyrha.

"Jangan banyak omong. Ibu akan mengawasi mu dari sini. Ayo cepat! Hormat tiang bendera!"

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang