47. Problem Rectification.

4.5K 226 18
                                    

Setelah sampai di sekolah, gerbang sekolah sudah di tutup rapat. Hans dan Qyrha segera menepikan mobil mereka.

Dan kali ini, Qyrha memakai atribut sekolah lengkap. Jadwal seragam hari ini sama seperti kemarin.

Hans membuka kaca mobilnya kemudian berbicara pada Qyrha.

"Lo sih kelamaan!! Telat kan kita!!" Teriak Hans.

Qyrha memutarkan bola matanya malas menatap Hans.

"Siapa suruh lo nyamper gue." Jawab Qyrha enteng lalu keluar dari mobilnya.

"Ehh, Rha!! Mau kemana lo?!!" Teriak Hans kemudian ikut keluar dari mobil.

"Manjat." Enteng Qyrha lalu segera memanjat tembok pembatas sekolah.

"Anjir nanti jatoh woi!!"

"Lo liat nih." Ucap Qyrha lalu duduk di atas tembok pembatas itu.

"IBU-IBU, BAPAK-BAPAK, SIAPA YANG PUNYA ANAK BILANG AKU. AKU YANG SEDANG MALU. KARENA DIRIKU. YANG TAK LAKU-LAKU!! HOOOO HOOOO...." Teriak Qyrha sambil bernyanyi dan membuat Hans sedikit IllFeel pada Qyrha.

Lalu kemudian bermuncullah beberapa anggota tata usaha menghampiri Qyrha.

"Ehh, Qyrha!! Turun kamu!!" Teriak salah satu guru. Sedangkan Qyrha hanya memeletkan lidahnya. Hans yang melihat itu hanya menutup wajahnya karena malu.

"Qyrha kamu ngapain disitu hahh?!!" Bentak Bu Vanesha.

"Turun, Qyrha turun!!!"

"Gamau!! Bukain dulu gerbangnya!!" Teriak Qyrha.

Lalu para Staff Tata Usaha dan guru-guru BK pun akhirnya menyerah dan memutuskan untuk membukakan pintu untuk Qyrha dan Hans.

Qyrha pun segera meloncat dari tembok yang cukup tinggi itu.

Bu Vanesha menyuruh para Staff TU untuk kembali menyusun berkas-berkas dan ia yang akan mengurus Qyrha.

Qyrha mengajak Hans untuk memasukkan mobil mereka masing-masing ke tempat parkiran khusus guru.

"Qyrha!! Kamu ini yah!! Datang terlambat terus!!" Bentak Bu Vanesha sambil menjewer telinga Qyrha.

"Aduhh, Bu!! Sakit, Bu!! Aduhh!!" Pekik Qyrha. Hans yang melihat itu hanya terkekeh.

"Kamu juga, Hans!! Mau ikut-ikutan dia?! Sekarang kamu masuk kelas!!" Bentak Bu Vanesha. Hans pun langsung menuruti itu karena tidak ingin di hukum seperti Qyrha.

"Lahh!! Kok Hans gak di hukum sih, Bu?!! Gak adil ini namanya!!"

"Kamu ini!! Hans baru pertama kali ya terlambat. Sedangkan kamu? Sudah yang kedua kalinya!!"

"Baru juga dua kali, Bu. Haduhhh!!!" Ucap Qyrha lalu telinga nya makin di tarik oleh Bu Vanesha.

"Sekarang!! Kamu ikut Ibu ke ruang BK. Pemilik sekolah ingin ketemu dengan kamu!!"

Qyrha langsung menegang di tempat. Ia harus bertemu dengan orang tua nya.

"Fuck." Umpatnya lalu terpaksa mengikut Ibu Vanesha karena telinga nya yang terus ditarik paksa agar Qyrha mengikuti langkahnya.

Qyrha sempat melewati Mading sekolah saat menuju ke ruang BK. Dan ada yang aneh pada mading itu. Banyak foto-foto Qyrha di sana. Qyrha sedang mabuk, merokok, dan di siram air selokan yang di aduk dengan telur busuk. Serta Kertas ulangan nya yang bernilai Nol terpajang rapih disana.

"Tuh liat. Kamu mencemari nama sekolah ini." Sinis Bu Vanesha sambil menarik tangan Qyrha paksa.

Qyrha yang melihat itu hanya bisa menggeram kesal. Mading sepanjang itu hanya berisi berita-berita gosip di sepanjang tahun. Dan Qyrha mencetak skor karena terlalu banyak di gosipkan.

Dan ada tulisan yang bertulis.

'QYRHA IS BAD GIRL.'
'QYRHA IS QUEEN TMG.'

Tulisan itu sengaja di coret oleh spidol hitam. Dan sudah di tebak kalau itu perbuatan geng Devina dan geng Cyntia.

Qyrha mengepalkan jari-jari nya lalu menghempaskan kasar cekalan Bu Vanesha.

"Qyrha!!" Bentak Bu Vanesha.

"Maaf, Bu. Saya gak rela kalo nama baik saya tercemar gini. Maksud saya, saya menyebabkan nama sekolah ini tercemar. Saya memang pemabuk, perokok, pembalap. Tetapi, saya tidak ingin identitas saya di bongkar seperti ini. Saya baru dua hari sekolah disini, Bu."

"Kamu ini!! Ibu tau kok, Ibu tau!! Tapi, sekarang kamu harus bertemu dengan pemilik sekolah ini dulu. Mereka akan membantu kamu, Qyrha."

"Gausah, Bu. Bilang sama mereka. Seorang Qyrha bisa menyelesaikan masalahnya sendiri tanpa bantuan orang lain." Ucap Qyrha sambil mengambil tulisan-tulisan dan foto-foto yang menyangkut dirinya lalu meremas itu dan memasukkan itu ke dalam tong sampah.

"Ini sudah terjadi, Rha. Semua orang sudah membaca ini."

"Biar saya yang urus." Ucap Qyrha lalu pergi dari hadapan Bu Vanesha yang mematung.

Qyrha saat ini akan menuju kelasnya. Ia sudah merencanakan ini dari semalam. Sesampai di depan kelas, kelasnya itu tidak ada guru yang mengajar. Qyrha langsung menendang pintu kelasnya itu sampai terbuka dan berbunyi keras.

Semua yang disana langsung terkejut mendapati Qyrha yang wajahnya sudah memerah. Hans yang sedang tertidur langsung terbangun. Dan Nina yang sedang mengobrol dengan Sahabatnya yang baru pulih dari sakit langsung menengok ke arah Qyrha.

Qyrha segera berjalan cepat menuju bangku Devina. Setelah sampai di hadapan Devina, Devina hanya mengangkat alisnya.

Qyrha segera menarik kerah seragam Devina hingga Devina terangkat dari duduknya.

"Maksud lo apa pajang foto gue di mading? Mau bikin gue nambah terkenal?" Tanya Qyrha santai. Sedangkan Devina, ia sudah merasa sedikit tercekik. Antek-antek nya sudah berusaha melepaskan Tangan Qyrha dari kerah seragam Devina. Namun, nihil. Itu tidak berhasil.

"Lo bertiga diem. Gue gak ada urusan sama lo. Gue punya urusan ama ketua lo yang busuk ini." Sontak itu membuat Viole, Shiska, dan Ratu terdiam kaku.

Devina tertunduk malu karena harga dirinya telah di injak-injak oleh Qyrha.

"Bukan gue." Jawab Devina datar.

"Gausah nipu deh lo. Gue tau ini semua hal bejat lo. Gue udah sering ngadepin orang kayak lo di hidup gue. Dan gue udah hapal harus berbuat apa."

Devina hanya menatap Qyrha tajam. Karena Qyrha sedari tadi tidak melepaskan cengkraman nya.

"Lama-lama mata lo gue cabut ya." Sinis Qyrha.

Semua yang di sana hanya bergidig ngeri melihat kelakuan Qyrha. Hans dan Nina segera menghampiri Qyrha. Sedangkan Sahabat Nina yang baru saja masuk sekolah hanya tanda tanya. Siapakah murid baru itu?

"Udah, Rha. Udah." Ucap Hans menenangkan sambil memegang bahu kanan Qyrha. Qyrha hanya melirik Hans kemudian ke arah Devina kembali.

"Gue peringatkan ama lo ya, Dev. Mikir sebelum bertindak. Jangan sampe, gue bertindak pas lo belom mikir. Karena nyesel gak ada guna. Gue bakal bikin hidup lo sengsara sampe lo takut buat hidup. Berhenti buat bully gue, dan hidup lo bakal aman tentram." Ucap Qyrha lalu melepaskan cengkraman nya kasar hingga membuat kerah baju Devina lecak.

Qyrha pun keluar dari kelas nya menuju ke suatu tempat dimana ia harus melanjutkan rencana nya itu. Devina langsung melemas dan terduduk di bantu oleh antek-anteknya. Nina ingin menyusul Qyrha tetapi lengan nya di tahan oleh Hans. Hans berisyarat, 'Qyrha bisa ngatur ini semua'.

Dan Nina hanya merasakan hal aneh pada dirinya saat lengan nya di tahan oleh Hans. Seperti, ada bunga-bunga bermekaran dalam perutnya.



Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang