Qyrha menjalani hukuman nya setengah hati. Bisma yang melihat itu terkekeh kecil. Bisma memerhatikan permainan yang di lakukan murid nya. Cukup baik.
Bisma melihat Hans banyak mencetak skor. Hans sedaritadi banyak memasukkan bola basket ke dalam ring.
Ternyata Hans semakin pandai bermain basket.
"Harusnya gue ikutan basket!!!" Jerit Qyrha sambil push up. Bisma hanya menoleh.
"Haduhh capek." Ucap Qyrha. Namun, Bisma tak mengindahkan ucapan Qyrha. Toh, katanya Qyrha kuat.
"Pegel-pegel ini mah udah." Sindir Qyrha. Dan lagi-lagi Bisma tak peduli.
Qyrha merasakan ada hal aneh pada dirinya. Mengapa ia mau di suruh-suruh? Mengapa ia menuruti semua hukuman? Ada apa padanya hari ini?
Dan saat ia push up yang ke-43 kali, Qyrha langsung berdiri dan meregangkan otot-ototnya, kemudian menyusup masuk ke lapangan, dimana para anak laki-laki sedang bermain basket saat ini.
Bisma terkejut melihat itu dan langsung meneriaki Qyrha. Namun, tak Qyrha gubris.
Reaksi gadis lain sungguh menatap iri kepada Qyrha.
"GUE IKUTAN, KAK!!" Teriak Qyrha sambil memberikan jempol nya saat sudah ikut bermain dan merebut bola dari tangan yang lain.
Bisma menggeleng-gelengkan kepalanya tidak percaya.
Para siswa sungguh keheranan. Mengapa Qyrha masuk ke dalam permainan bagian laki-laki? Mereka yang bermain hanya berdiam kemudian membebaskan Qyrha bermain bola basket dan memasukkan bola sedaritadi ke dalam ring. Entahlah, ternyata Qyrha pandai bermain basket.
"Payah lo. Kalo lo main nya pada begitu, udah pasti Hans yang menang." Sindir Qyrha sambil mendribble bola nya dan memasukkan nya ke dalam ring.
Qyrha mengambil bola yang memantul itu kemudian ia mendribble lagi dan ketika ia ingin menshot bola itu, seseorang langsung merebut bola itu.
"Gue liat lo jago main basket. Lo tanding ama gue." Dingin orang itu dan ternyata adalah Arthur.
"Arthur!!" Kaget Qyrha.
"Kenapa? Takut?"
"Gue? Takut? Liat siapa yang bakalan menang!!" Ucap Qyrha tajam.
"BEIBB!! KOK KAMU DISINI SIH?!!" Pekik Devina lalu menerobos masuk ke dalam lapangan.
"Apaansih lo." Kesal Arthur karena Devina datang disaat yang tidak tepat.
"Beib!! Aku gasuka ya kamu deket-deket ama dia!!"
"Idih. Gue? Deket-deket? Orang cuma mau tanding ama nih anak yang sok jago." Tantang Arthur kepada Qyrha. Qyrha menatap geli ke arah mereka berdua.
"Iya tapi kan kamu seharusnya sekarang masuk kelas dong, Yang."
"Lo siapa sih emang ngatur-ngatur gue?? Gue tegasin ya ama lo sekali lagi, lo bukan siapa-siapa gue!! Apa di kantin gue ngomong kurang jelas?!!"
"Tapi aku sayang sama kamu."
"Kalo lo sayang, lo ikhlasin gue bahagia ama yang lain."
"Hehh!! Ini kok jadi begini?!! Arthur!! Kamu ngapain disini?! Ini pelajaran saya. Kamu kan besok jadwalnya!!" Ucap Bisma kemudian memasuki lapangan.
"Gue mau tanding ama nih anak." Enteng Arthur.
"Gak. Gabisa. Ini masih jadwal mengajar saya."
"Terus kapan gue bisa tanding ama nih anak?"
"Tanya aja ama orangnya. Ayo!! Ayo!! Lanjutkan pertandingan tadi!! Semuanya bubar!! Qyrha, Arthur, minggir kalian!! Kalau mau mengurusi masalah pribadi, lebih baik membicarakannya di pinggir lapangan. Tetapi untuk kamu Qyrha, hukuman mu belum selesai."
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...