115. Bali, We Are Coming.

2.1K 181 70
                                    

Setelah berjalan sekitar 2 jam, Nina dan Luna menyentuh berbagai macam barang-barang limited edition, dan make up yang lumayan mahal.

Dan sesuai janji Qyrha, semua yang Nina dan Luna sentuh ia akan bayar.

Dan tibalah mereka bertiga kasir.

Luna yang saat ini hanya mengambil satu piyama, sweter jumbo size, jeans sobek, dan sneakers putih.

Nina mengambil satu piyama, jeans cutbray, kemeja biru polos, dan flatshoes pink muda.

Sedangkan Qyrha ia hanya mengambil jaket bomber berwarna navy.

Dan ada beberapa pegawai lain yang mendorong troli berisi barang-barang yang telah disentuh Luna dan Nina.

"Rha, serius lo mau traktir kita?" Tanya Luna sekali lagi.

"Iya, Rha. Kita gak disuruh ganti kan?" Tanya Nina was-was.

"Gue bukan sahabat kayak begitu. Lo tenang aja. Selama kalian tetep stay sama gue, gak berkhianat, gue bakal kayak gini terus. Tapi, lo gak boleh mandang gue dari harta gue."

Nina dan Luna mengangguk paham dan tersenyum manis ke arah Qyrha.

Setelah semua di bayar, mereka bertiga masing-masing sudah membawa paper bag dan sudah menuju tempat parkir.

Dan ketika mereka sudah berada di depan mobil Qyrha, tiga pegawai yang membawa barang-barang tadi menyusul mereka.

"Maaf, Nyonya. Ini mau di taro dimana ya?" Tanya salah satu pegawai yang sudah membawa dua koper.

Masing-masing pegawai membawa dua koper.

"Rha?" Tanya Nina.

"Oh, kalian nanti bawa aja ya ke bandara. Nanti ketemu saya disana."

Nina dan Luna kebingungan menatap koper-koper mewah yang sudah ada di hadapan mereka berdua.

"Baik, Nyonya, saya dan yang lainnya akan ke Bandara sekarang juga."

Qyrha hanya mengangguk kemudian tiga pegawai itu pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Rha, itu koper siapa anjir? Kok mereka disuruh ke bandara?" Tanya Nina.

"Iya, Rha. Itu bukan koper kita kan?" Tanya Luna.

"Koper kalian lah. Koper siapa lagi? Ada enam kan? Masing-masing dua koper. Dan di dalam koper itu, udah ada barang-barang yang udah kalian sentuh tadi."

Luna dan Nina membulatkan matanya kaget sekaligus bahagia.

"DEMI APA?! AAAA QYRHA GUE SAYANG SAMA LO!!" Pekik Nina lalu memeluk Qyrha.

"LO SAHABAT TERBAIK GUE!!" Jerit Luna lalu ikut memeluk Qyrha.

"Udah ahh ayo kita ke Bandara. Pesen MCd take away aja ya. Gak keburu ini udah jam sepuluh. Sebentar lagi take off jam sebelas."

"DEMI APA LO UDAH MESEN TIKET KITA?!" Pekik Nina.

"Udah lah lo tenang aja gausah mikirin duit."

"GUE SAYANG SAMA LO AAAA!!" Jerit Nina dan Luna bersamaan lalu memeluk Qyrha lagi.

"Ih udah ahh gausah pelukan, malu tau! Ayo kita berangkat. Lo tadi pada lupa beli daleman! Untung gue ada inisiatif buat beliin kalian daleman!"

Sontak Nina dan Luna langsung melepaskan pelukan itu.

"EMANGNYA LO TAU UKURAN KITA?!" Kaget Nina.

"Gak gede-gede amat lah palingan ukuran 34. Kalo yang satunya palingan XL kecil." Enteng Qyrha.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang