40. Broken Heart.

5.3K 244 8
                                    

Kini di sebuah gedung tua tak terawat, Tujuh orang remaja perempuan sedang berkumpul. Entahlah mengapa mereka berkumpul di tempat sepi seperti itu.

"Mana sih si Billy?!" Ucap salah satu dari mereka.

"Tau tuhh!! Gue udah pegel daritadi disini!! Mana banyak nyamuk!!" Kesal yang lain.

"Cyn, dia jadi dateng gak si?"

Yap, mereka semua adalah geng nya Cyntia. Mereka semua sedang berkumpul karena sudah ada janji dengan Pria yang tadi mereka hubungi untuk bekerja sama.

Tentang Video Hoax.

"Halo semua!!" Ucap pria yang sedaritadi sudah di tunggu.

"Lama banget setan!! Lo kemana aja?!!" Kesal Cyntia.

"Gue tampar pipi lo nih gegara bikin kaki gue bentol-bentol." Kesal Ocha sambil memperagakan orang menampar.

"Buset-buset. Iya maafin gue. Tadi macet. Nih rekaman nya. Mana bayaran gue?" Ucap Billi sambil menyerahkan Flashdisk yang berisi rekaman hoax Qyrha sedang transaksi Narkoba.

"Udah percis banget belom? Shis, cek buruan." Ucap Cyntia sambil mengambil Falshdisk itu lalu menyerahkan kepada Shiska untuk di cek di laptop nya.

"WIHH MANTAP, BRO!! INI QYRHA ASLI!!" Heboh Shiska.

"Bagus. Gue suka cara kerja lo. Nih bayaran lo." Ucap Cyntia lalu menyerahkan beberapa uang di dalam amplop coklat yang cukup tebal.

"Oke. Gue terima. Kalo lo butuh editan video, you just can Call me."

"Iya udah sono lo pulang." Ucap Devina sambil memerhatikan video itu.

"Bentar, gue penasaran. Tu video buat apa? Tu cewe kayaknya anak baik-baik. Lo cari masalah mulu keknya."

"Lo kok banyak bacot ya?" Sinis Ratu.

"Gue bakal sebar video ini kalo dia emang-emang udah ngelunjak ama kita-kita." Ucap Cyntia santai.

"Terserah lo pada dah. Gue balik." Ucap Billy lalu turun dari lantai gedung itu.

"Done, Guys!!!" Jerit Cyntia kegirangan.

Lalu mereka pun hanya bertos ria. Kemudian secepatnya pergi dari sana. Karena suasana sepertinya mulai mencekam ketika berada di lantai dua gedung tua tak terurus yang konon katanya, gedung ini angker.

•••

Arthur melangkah dengan gontai menuju kamar nya. Merasakan perasaan nya yang tidak karuan saat ini.

Ditambah melihat Papa nya yang sedari tadi hanya mabuk berkeliaran di dalam rumah sambil membawa-bawa botol minuman keras.

Adiknya pun entah berada dimana saat ini. Adiknya sudah terlalu jauh terlepas dari pengawasannya.

Masih memikirkan kejadian di rooftop tadi membuat Arthur semakin menggila. Ia seperti menahan api sendirian di lautan api.

Ia menyayangi Qyrha. Tetapi, ego nya masih tinggi.

Ia harus bagaimana?? Semakin di tahan, akan semakin sakit rasanya.

Lalu tak lama, ponsel nya bergetar. Dan ketika ia melihat siapa yang menelpon, itu adalah Afriza.

Karena tidak mau ambil pusing, Arthur pun menjawab telpon itu.

"Halo?"

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang