164. Javanese Language.

1.1K 95 46
                                    

Keesokan paginya, Shabilla menjerit di dalam kamarnya. Qyrha dan Bianca yang masih terlelap pun ikut terkejut dan segera menghampiri Shabilla. Walaupun sebenarnya mereka masih mengantuk, tapi mungkin saja Shabilla dalam bahaya saat ini.

"Ada apa?!!" Kaget Qyrha yang matanya kini sembab.

"Kak... Hiks..." Ucap Shabilla yang kini pipinya sudah di banjiri air mata.

"Ada apa? Apa kamu mimpi buruk?" Tanya Bianca penuh kekhawatiran.

"A-aku gak tau, tapi apa ini?" Paraunya sambil memberikan secarik kertas.

Qyrha mengambil kertas itu lalu membacanya. Tak lama kemudian ia menutup mulutnya terkejut.

"I-itu gak bener kan, Kak?"

Dear Anak Ibu dan Ayah yang paling kami sayangi,

Wahh kalian udah gede yah, udah dewasa, makin berpendidikan juga...

Gak kerasa banget Ayah sama Ibu udah ngurus kalian selama ini, kami bangga banget sama kalian...

Kalian pasti nyari-nyari kami kan? Kami itu tidak perlu di cari, Sayang...

Kami itu selalu ada di dalam hati kalian, nemenin kalian kemana pun, bahkan kami ada di setiap hal yang kalian alamin, kalian gak perlu takut kami pergi jauh. Karena sejauh-jauhnya kami pergi itu adalah sedekat-dekatnya kami saat bersama kalian...

Ibu sama Ayah tau banget kok apa yang udah kalian alamin selama ini, dan maaf kami menyampaikan surat ini dengan cara yang sangat pengecut...

Hey, kalian gak boleh patah semangat!! Harus rajin belajar, latihan terus biar jago, nembak juga harus bisa tutup mata ya!! Nanti minta ajarin sama Kakak kamu itu... Jangan lupa, insting kalian kuatin...

Bilang ya sama Kakak kamu itu, Bill...

Jangan mempersulit hidup Ibu sama Ayah dongg, kami disini mati-matian buat sembunyi sana sini supaya tahta Kakak kamu gak jatuh di tangan orang yang gak tepat, huhhh ini sangat melelahkan..

Kalian akur-akur yaaa, kami disini bangga banget sama Kakak kamu itu, dia itu ketua mafia terelegant sepanjang masa. Cara mainnya licik, rapih, tersusun, ahhh the best pokoknya.

Kalian bertiga gak boleh berantem oke? Ibu dan Ayah juga sayang Bianca...

Ibu dan Ayah sayang kalian.... ingat yaaaa, jangan mencari-cari kami!! Kami akan pulang kepada kalian, tapi saat di waktu yang tepat.

Peluk sayang, Ayah dan Ibu.

"Darimana kamu dapet ini, Bill?" Tanya Qyrha dengan nada yang sudah sangat kebingungan.

"Tadi ada yang lempar batu ke jendela kamar aku, terus karna jendelanya gabisa pecah, akhirnya cuma mantul dan jatoh di balkon, pas aku liat ternyata ini batu yang di bungkus kertas,"

"Gak deh, ini pasti ada yang jail ngirim ini,"

"Ehh Kak, coba liat di balik kertas nya, ada angka-angka aneh,"

31°20' N 35°30'E

"Ini bukan angka aneh, Ca, ini namanya letak koordinat," Ucap Qyrha sebal, dan Bianca terkekeh kecil.

"Terus dimana, Kak?"

"Sebentar," Ucap Qyrha lalu membuka ponselnya dan mencari letak koordinat itu ada dimana.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang