Qyrha menggentakkan kaki nya dengan kesal menuju parkiran mobil nya. Kemudian ia teringat kalau ia tidak membawa mobil pagi ini. Dan ini masih pukul 12 siang.
Lalu ia mengecek saku nya untuk mengambil ponsel nya. Tetapi, ponsel nya itu tidak ada di saku nya. Sepertinya tertinggal. Ahh, bodoh. Ia harus mencari Hans saat ini.
Tapi kemana?
Apakah Hans tau kalau ada insiden yang melibatkan Qyrha tadi?
Tidak mungkin jika Hans tidak tau.
Berita itu pasti sudah menyebar.
Kemudian, pengeras suara berbunyi. Seseorang berbicara disana.
"PANGGILAN KEPADA DION 12 IPS 3, ARTHUR 11 IPA 1, DAN QYRHA 11 IPS 3, UNTUK SEGERA MEMASUKI RUANG BK. KALIAN HARUS MEMPERTANGGUNG JAWABKAN INI SEMUA."
Dan sepertinya, itu suara Bu Vanesha.
"Sial." Umpat Qyrha kesal.
Qyrha berjalan ikhlas tak ikhlas menuju Ruang BK. Pasalnya, ia merasakan ketidakadilan ketika ia berada di sini. Dasar.
Qyrha, Arthur, dan Dion tiba di depan Ruang BK bersamaan. Dion menatap garang ke arah Arthur, sedangkan Arthur balik menatap tajam ke arah Dion. Dan Qyrha? Ia menatap datar ke arah pintu Ruang BK yang tertutup.
"BANGSAT BUKA PINTUNYA!!" Bentak Qyrha dan mengejutkan siapa saja yang mendengar. Bahkan ada beberapa murid datang kesini karena ingin tahu apa yang akan terjadi nanti di Ruang BK.
"Gila." Cibir Dion.
"Gue waras." Balas Qyrha dingin.
"QYRHA!! BILANG APA KAMU TADI?!!" Bentak Bu Vanesha yang tiba-tiba sudah ada di hadapan mereka bertiga.
"Gue waras." Enteng Qyrha.
"Bukan!! Sebelum itu." Jawab Bu Vanesha.
"Ga ada tuh."
"Huftt. Kalian bertiga!! Masuk cepat!!" Bentak Bu Vanesha lalu ketiga murid itu mengangguk masuk ke dalam ruangan itu.
"Ada makanan gak, Bu?" Tanya Qyrha sebelum benar-benar masuk ke dalam ruangan itu.
"Ada."
"Waahhh? Apaantuh, Bu?"
"SURAT PANGGILAN ORANG TUA!!"
"Gila!! Surat dimakan!!" Kesalnya.
Dan tiba-tiba saja, ada 3 orang murid membelah kerumunan yang berada di depan Ruang BK. Itu adalah Hans, Luna, dan Nina.
"WAIT!!" Teriak Hans. Dan Qyrha langsung berhenti melangkah masuk dan menoleh ke arah Hans.
"Gila!! Rame banget, huftt huftt...." Ucap Nina pelan.
"Lo kenapa lagi sih, Rha?" Kesal Luna.
Qyrha tertawa kecil melihat wajah khawatir dari ketiga sahabatnya itu.
"Biasaa... Kelakuan anak SMA begini. Emang lo gak pada tau kejadian yang sebenernya?" Tanya Qyrha kemudian mereka bertiga menggeleng.
"Dasar kuno!! Udah ahh gue ada panggilan buat makan surat." Enteng Qyrha lalu mendapat tatapan tajam dari Bu Vanesha.
"Kamu ini ada-ada saja!! Cepat masuk!! Buat kalian semua, bubar!! Ini kan waktunya jam pelajaran terakhir!!" Bentak Bu Vanesha garang. Dan beberapa murid itu langsung meninggalkan Ruang BK itu. Kecuali Hans, Nina, dan Luna.
"Bu, kita mau ikut masuk ya?" Pinta Nina.
"Ngga. Kalian masuk kelas."
"Yahh, Bu?? Please... Kali ini aja..." Mohon Nina.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Ação[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...