126. Jealous.

2K 159 41
                                    

Drttt... Drttt...

"Riza nelpon gue." Ucap Qyrha dengan nada yang sangat pelan.

"Hah?! Sini biar gue yang angkat!!" Ucap Nina antusias.

"Biarin gue aja." Ucap Qyrha lalu mengangkat telepon itu. Dan dengan sengaja Qyrha meloudspeaker ponselnya agar Luna dan Nina mendengar juga.

"Halo?" Ucap Qyrha saat sambungan telepon itu sudah terhubung.

"Rha? Lo dimana? Malem ini jadi kan?"

"Sorry, Za. Gue lagi di Bali."

"Sama Arthur?"

"Sama Luna Nina. Mang nape?"

"Halah basi!! Dikira gue gatau? Lo brengsek banget jadi cewe!! Dasar gatau diri!! Lo udah ngambil Rumah Sakit peninggalan keluarga gue dan lo juga cewe murahan!!"

Qyrha cukup tertohok atas bentakan Afriza padanya. Ia tidak menyangka Afriza akan berbuat seperti itu padanya.

"Gajelas." Sinis Qyrha.

"Lo simpen omongan gue baik-baik ya!! Gue bakal ganggu hidup lo terus!! Gue bakal bikin hubungan lo sama Arthur retak!! Lo sama Arthur gak ada bedanya!! Sama-sama brengsek, anj-"

Tut.

Qyrha langsung mematikan teleponnya itu dan melempar ke sembarang tempat. Luna dan Nina terkejut dengan apa yang Qyrha lakukan. Terutama dengan bentakan Afriza.

"Lo yang brengsek, Za." Sinis Qyrha.

"Lo yang sabar ya, Rha. Iza emang gak pantes sama lo. Lo harusnya bersyukur kalo Iza bakal ngejauhin lo." Ucap Luna sambil mengelus bahu Qyrha lembut.

"Gue gak peduli."

Tinggg

Nina mengambil ponsel Qyrha yang terjatuh dan langsung membuka pesan yang berasal dari Afriza.

Afriza

Permainan dimulai, Bitch!

"Rha, kayanya Iza bakal ngelakuin hal yang buruk deh ke lo." Ucap Nina.

"Dia yang salah targetin gue." Enteng Qyrha.

"Lo gak takut Iza ngelakuin hal buruk ke lo? Lo harus lapor ke orang tua lo, Rha!!" Ucap Luna.

"Gue bisa nanganin itu sendiri."

"Gue takut, Rha. Gue takut lo kenapa-napa." Ucap Nina.

"Udah gausah takut. Lo udahan kan makannya?"

"Udah nih gue juga." Jawab Luna.

"Yaudah ayo balik."

"Cieee pengen cepet-cepet nih nemuin Arthur." Goda Nina.

"Ngga anjir!!"

"Terus apaan kalo bukan nemuin Arthur?" Cecar Luna.

"Yaaa, pengen balik aja ke kamar."

"Alibi." Desis Nina.

"Udah yuk, Nin, pulang. Kasian nihh ada yang kangen ama si Arthur."

"Apaan anjir woyy gila lo!!" Kesal Qyrha.

"Udah ayo, Rha! Katanya kangen!"

"Brengsek." Desis Qyrha dan itu membuat keduanya tertawa.

Mereka bertiga pun akhirnya menyudahi acara makan itu dan pulang menuju hotel. Karena kebetulan hari sudah menjelang sore dan mereka akan pulang besok malam.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang