93. Prank.

3.2K 186 43
                                    

"Kau tau tidak?! Kami semua khawatir!! Dan dengan perasaan tidak bersalah kau berpura-pura meninggal?! Lelucon macam apa ini?!!" Bentak Eun dan Qyrha hanya cengengesan bersama Sania yang ikut tertawa kecil.

Mengapa mereka berdua malah tertawa di atas penderitaan orang lain?

Begini ceritanya.

Sania berteriak-teriak saat mereka semua sedang menuju ke arah ruangan Qyrha.

Sania berteriak bahwa detak jantung Qyrha sudah berhenti dan mesin EKG sudah menunjukkan garis lurus.

Dan sudah tentu ini adalah rencana Qyrha dan Sania untuk mengejutkan mereka semua. Qyrha memanggil dokter untuk merusak mesin ini dan membuat seolah-olah Qyrha sudah meninggal.

Qyrha memang sudah di periksa saat itu, dan dokter menyatakan bahwa Qyrha akan mengalami kelumpuhan sementara yang di karenakan darah yang ia keluarkan terlalu banyak dan ada beberapa anggota tubuhnya yang cidera.

Saat mendengar pernyataan dari dokter, Qyrha hanya tersenyum ikhlas atas apa yang ia dapatkan selain kepuasan jiwa.

Tak lama, muncul ide jahil di dalam pikiran Qyrha untuk mengelabui semua orang bahwa Qyrha telah meninggal dunia.

"Mrs, saya ingin mengelabui mereka semua dengan pura-pura meninggal. Apakah boleh?" Ucap Qyrha di saat dokternya masih mengecek seluruh alat yang di pasang ke tubuh Qyrha.

Sania membuka matanya lebar.

"Apa-apaan kau ini? Tidak. Saya tidak akan mengizinkan anda untuk berbuat seperti itu." Sanggah Sania cepat.

Qyrha merengut sebal.

Sania menggelengkan kepalanya bahwa itu tidak baik.

Qyrha masih merajuk.

Sedetik kemudian, Qyrha memasang wajah puppy eyes nya menatap sang Ibu yang mulai meluluh akan raut wajahnya itu.

"Kumohon..." Bisik Qyrha dengan wajah yang membuat orang tidak tega untuk menolak permintaan nya itu.

Sania menghembuskan nafasnya pasrah.

"Baiklah. Tetapi, jangan berlebihan." Ucap Sania akhirnya.

Qyrha merubah raut wajahnya menjadi gembira. Tekniknya berhasil.

Dokter pribadi Qyrha memang sedikit mengerti Bahasa Indonesia. Itu sebabnya mengapa ia tersenyum-senyum melihat kelakuan Qyrha.

Walaupun Dokter ini tidak mengetahui siapa Leader mereka yang sebenarnya, Dokter ini bisa menebak kalau Leader mereka adalah gadis berumur 16 tahun. Dan itu memang benar.

Tetapi, hanya itu yang bisa ia tahu. Selebihnya ia tidak ingin mencari tahu itu.

"Mrs. Tansha, can you help me?" Panggil Sania. Dokter Tansha segera menghampiri Sania.
(Nyonya Tansha, bisa kah kau menolong ku?).

"Sure, what happen?"
(Tentu, ada apa?).

"Can you stoped it?" Ucap Sania sambil menunjuk ke arah mesin EKG.
(Bisakah kau matikan ini?).

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang