"Iya, dari Arthur. Emang kenapa, Nak?" Tanya Sania. Dan Qyrha hanya menggeleng.
"Kamu pasti udah jadian ya ama dia? Wahh bentar lagi kamu naik jabatan nihh..." Goda Evan dan Qyrha lagi-lagi menggeleng.
"Ayo dong?? Apakah benar?" Goda Sania.
Qyrha memutarkan bola mata nya malas. Dasar kalian. Sepertinya Evan dan Sania memang benar-benar ingin melepaskan jabatan mereka.
"Ohh iya, dimana seragam kotormu?" Tanya Sania. Qyrha tak menjawab pertanyaan Sania dan balik bertanya.
"Apa Ayah dan Ibu sudah tidak menginginkan kedudukan kalian?"
"Ayolah, Nak. Kamu gak liat kita udah tua gini? Kami juga ingin nikmatin masa pensiun, Sayang." Ucap Evan tersenyum.
"Lalu? Kenapa kalian tidak mengadakan sayembara untuk memilih siapa yang pantas menjadi Leader selanjutnya?"
"No!! Kami udah percayakan semuanya padamu, Nak." Balas Sania cepat. Qyrha menghembuskan nafasnya pasrah.
"Qyrha minta maaf, Bu, Yah. Kalian gak bakal pensiun kayaknya. Soalnya Qyrha dan Arthur gak mungkin jadian."
"Ayah percaya kok bentar lagi kalian jadian."
"Iyah, Ibu juga percaya kok. Dan semoga waktunya sebentar lagi."
"Hufttt, baiklah. Terserah kalian. Tetapi Qyrha minta maaf ya kalau Qyrha mengecewakan kalian nantinya."
"Kami yang akan membimbingmu." Ucap Evan.
"Maksudku, Qyrha minta maaf jika Qyrha tidak benar-benar jadian dengan Arthur."
"Itu akan terjadi, Sayang." Bisik Sania. Dan untuk yang kesekian kalinya, Qyrha menghembuskan nafasnya pasrah.
"Yayayyayaa, baiklah. Tetapi, kalau Qyrha dan Arthur benar-benar tidak jadian bagaimana? Berarti kalian akan menjadi Leader Mafia selamanya?"
"Oh jelas tidak, Nak. Jika memang kamu tidak berjodoh dengan Arthur, kami tetap akan memberikan jabatan ini saat kamu berumur 20 tahun." Ucap Evan dan membuat Qyrha terkejut.
"Astaga Ayah!! Ya ampun, Qyrha masih terlalu muda untuk jadi Leader."
"Lebih cepat lebih baik, Sayang." Ucap Sania.
"Tetapi, Qyrha bingung. Mengapa kalian tidak memiliki anak kandung? Dan berapa umur Ayah dan Ibu?"
"Kalau soal tidak memiliki anak kandung, akan Ibu rahasiakan sampai kamu berumur tujuh belas tahun ya, Nak. Nanti akan Ibu beritahu. Kalau soal umur, umur kami sudah hampir lima puluh tahun. Dan Kami minta maaf karena belum bisa menceritakan soal ini."
Qyrha membelalakan matanya terkejut. Tidak disangka, Ayah dan Ibu nya sudah berumur hampir 50 tahun. Padahal dari fisik, mereka seperti baru berumur 30 tahunan.
"It's wow!! Aku kira Ayah dan Ibu berumur tiga puluh tahun. Kalian awet muda."
Evan dan Sania tersenyum hangat. Mereka tidak salah memilih Qyrha sebagai anak angkatnya.
"Ya begitulah. Ulang tahun mu tanggal tujuh belas bulan september kan?" Tanya Evan.
Qyrha hanya mengangguk dalam diam. Ia akan semakin tua sebentar lagi.
"Yang ke tujuh belas tahun?" Tanya Sania dan Qyrha mengangguk lagi.
"Baiklah, pertanyaan mu akan kami jawab saat umurmu tepat tujuh belas tahun. Okay?" Ucap Evan dan Qyrha mengangguk lagi.
"Hey? Kenapa mengangguk terus, Sayang?" Aneh Sania.
"Gapapa, Bu. Qyrha cuma sedih aja."
"Ayolah, Sayang. Tiga bulan lagi kamu ultah loh. Jangan sedih-sedih ahh. Anak Ibu gaboleh cengeng."
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...