74. Football.

3.7K 188 0
                                    

"TUHKAN BEL MASUK!!" Kesal Nina yang baru saja menyendok kuah bakso. Dan para murid sudah berhamburan menuju kelasnya masing-masing. Namun, tidak dengan keempat murid ini.

"Yauda sih makan aja." Ucap Qyrha santai sambil memakan Ayam Goreng Serundeng itu.

"Tau lo, nakal dikit gapapa kali." Celetuk Hans.

"Mati ae lo bangsad." Sinis Nina dan mendapat tawaan dari Hans.

"Udah makan aja. Kalo ada Bu Buntel, gue yang bilang." Enteng Qyrha dan mendapat anggukan dari Hans.

"Bener tuh. Qyrha jagonya bela diri di hadepan Bu Vanes." Ucap Hans.

"Dikira gue silat?" Kesal Qyrha.

"Ya kagak."

"Gajelas." Sinis Qyrha lalu melanjutkan acara makan nya. Dan ketika Hans baru saja berbicara, Bu Vanesha datang membentak.

"WAH WAH WAHH ENAK YA MAKAN DISINI!!"

"Mampus!!" Umpat semuanya lalu menoleh ke arah Bu Vanesha.

"Yahh, Ibu. Please dong, kali ini aja. Kita laper, Bu. Janji deh habis ini gak gini lagi." Ucap Qyrha dan membuat Bu Vanesha menggeleng.

"Kamu juga, Nina! Luna! Ikut-ikutan dia mau bolos?"

"Heheheh... Kali-kali, Bu." Ucap Luna.

"Setelah bel pulang, kalian berempat ke ruang Ibu. Oke?!"

Semua tercengang. Masuk ke ruang BK? Oh My God. Sangat buruk! Rasanya seperti penjara. Pengap. Dingin. Lembap.

"Yahh!! Kok gitu sih, Bu!!" Protes Nina tidak terima.

"Kalian membantah, Ibu Skors selama tiga hari." Enteng Bu Vanesha lalu meninggalkan mereka yang sekarang menatap tajam ke arah Qyrha.

"Bantah aja yuk? Lumayan tiga hari libur. Gue bisa tidur." Enteng Qyrha.

"Lo kok kayaknya gak niat sekolah banget sih?!!" Kesal Nina.

"Emang." Balas Qyrha.

"Tau lo!! Bolos aja kerjaan lo!! Udah kelas sebelas masih gini!!" Timpal Luna.

"Terserah gue lah."

"Udah-udah. Dasar cewek. Adu mulut doang." Lerai Hans.

"Bacot!!" Ucap Qyrha, Luna, dan Nina bersamaan kemudian bertos ria.

"Bodo amat lah." Kesal Hans.

"Lo balik aja sono ke kelas. Gue males. Palingan yang masuk Pak Roti." Ucap Qyrha yang masih saja memakan Ayam Serundeng itu.

"Astaga, Rha. Pak Bakri, Sayang." Ucap Luna.

"Udah lahh. Bakri kek. Bakery kek. Sama-sama roti!! Udah lo pada kelas aja. Bilangin gue di UKS gitu. Sakit, badan gue panas."

"Enak aja lo bolos!!" Kesal Hans.

"Terus? Masalah buat lo?"

"Kok lo nyolot sih, Rha? Gue cium nih." Ancam Hans.

"Nihh!! Mau gue bogem?"

"Alay." Cibir Hans.

"Bapak lo alay!!" Timpal Qyrha.

"Lo ikut kita buat belajar."

"Oke." Enteng Qyrha dan membuat ketiga nya terkejut.

"Lahh gajadi bolos?" Tanya Nina.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang