131. Call My Name.

1.9K 164 31
                                    

Pagi ini, Qyrha menelusuri sekolahnya dengan santai. Ia memakai seragam yang memang seharusnya di pakai di hari ini.

Qyrha tersenyum sinis.

Inilah akhir hidup Cyntia, Aura, serta Ocha.

"Pagi ini lo akan dapet fakta yang bikin lo mati di tempat."

Qyrha mendelik ke arah kelas Cyntia, dan tidak ada tanda-tanda kalau Cyntia dkk berada di kelas. Itu tandanya, mereka sedang membolos.

Kemana kira-kira?

Qyrha melanjutkan perjalanannya dan sekarang menuju kelas tercintanya. 

"Oh sudah ada guru." Ucap Qyrha sambil menatap intens guru yang mengajar karena sebelumnya, ia tidak pernah melihat siapa guru itu.

"Udahlah gue masuk aja." Ucapnya kemudian langsung membuka pintu kelasnya itu dan membuat kaget semuanya.

Devina menatap kesal bahkan sepertinya ada dendam kesumat di antara mereka.

Nina dan Luna yang sudah kegirangan karena Qyrha masuk hari ini untuk membuat masalah.

Tetapi, tidak ada Hans disini.

Apakah ia masih memperpanjang masalah itu?

C'mon, Hans, kalian bersahabat!

Memang susah jika perempuan dan lelaki bersahabat. Pasti salah satunya memiliki rasa. Tapi, Qyrha tak memperdulikan itu, ia pikir Hans akan seperti biasa beberapa hari lagi.

"Loh? Kamu bukan nya di skors?" Tanya guru itu dengan tatapan tajamnya.

"Emang."

"Kenapa kamu masuk kelas saya?"

"Anda siapa ya?"

"Saya guru geografi disini."

Ternyata guru itu adalah guru geografi di kelas ini. Qyrha tidak pernah melihat guru itu sebelumnya. Atau? Memang Qyrha saja yang tidak pernah ingin tahu?

"Yaudah." Jawab Qyrha sambil berbalik arah menuju luar kelas.

"Loh kamu mau kemana?"

"Gasuka geografi."

"Terus kenapa kamu masuk kelas IPS?!"

"Banyak tanya banget. Hak saya mau masuk kelas apa." Ucap Qyrha sambil memberikan isyarat kecil kepada Nina dan Luna. Tak lama mereka berdua mengangguk.

"Yasudah-yasudah, kamu masih di skors kan? Pulang aja sana!"

"Mau ke toilet, Bu." Jawab Qyrha enteng.

Setelah mengatakan itu, Qyrha langsung keluar dari kelas itu sambil tersenyum sinis.

Dan tujuan nya saat ini, memang untuk ke toilet. Untuk mencari keberadaan Cyntia dkk. 

Dan benar saja, Cyntia dkk sedang ada di toilet, lebih tepatnya sedang memoles make up nya yang luntur. Qyrha tersenyum manis ke arah mereka dan membuat Cyntia dkk keheranan.

"Ngapain lo kesini? Kan lo masih di skors, dasar jalang!"

"Gue masih perawan."

"Lo mau ngapain sih kesini?! Dasar cewe badung!! Narkoba aja pikiran lo!!" Sinis Aura sambil memoles lipstick.

Qyrha tersenyum sinis.

"Video itu palsu, dan bokap gue udah turun tangan buat musnahin video itu. Sekarang nama baik gue udah bersih."

"Alah!! Lagak lo kaya punya bokap aja!! Kan lo anak yatim piatu!!" Ucap Ocha dengan wajah menantang.

"Kalo lo gak percaya, lo tanya aja ke semua orang, orang-orang udah percaya sama gue lagi kok. Semua orang tau, kalo gue gak mungkin ngelakuin hal kaya gitu. Secara kan, gue anak baik-baik. Coba deh lo telpon si Billy-Billy itu, tanyain dia sekarang ada dimana."

"Sok tau lo!! Billy siapa?! Kita gak kenal!" Bentak Ocha.

"Lo pikir gue gak tau kalo lo bertiga kerja sama dengan Billy, editor berkelas yang sok keren itu!"

"Gausah nuduh dehh!! Lagian lo tau darimana kalo kita yang nyebarin video lo transaksi narkoba?!" Bentak Aura.

"Tanya ama ketua lo nih!" Bentak Qyrha balik.

Cyntia diam tak menjawab. Ia langsung membuka ponselnya dan mencari nama Billy disana.

"Halo, Bill, lo dimana?" Qyrha tersenyum puas.

"Aarghh, shit,"

Terdengar jeritan Billy disana. Qyrha menyeringai menatap mereka bertiga yang kini sudah dilanda ketakutan.

"Bill? Lo gak apa-apa?"

"Jawab pengecut!! Baru di giniin aja lo udah lemes!! Payah lo!!"

Qyrha tertawa renyah.

"Siniin ponsel lo." Ucap Qyrha dingin. Dan Cyntia langsung memberikan ponselnya dan itu membuat Aura dan Ocha terkejut.

"Anak pintar." Sinis Qyrha lalu menyentuh loudspeaker dan berbicara pada lelaki yang baru saja membentak Cyntia.

"Hai, Jer, gimana nasib si Billy-Billy itu? Udah mengenaskan?" Tanya Qyrha sarkastik.

Ya, yang membentak Cyntia sekaligus yang menyiksa Billy adalah Jeriko, Satpam di rumah Qyrha. Dan ia sudah termasuk ke dalam anggota sekaligus orang kepercayaan Evan.

Seperti yang kalian duga, Billy telah di tangkap oleh Jeriko atas perintah Evan. Dan Billy kini sudah ditangkap dan di siksa di gedung penyiksaan milik Evan.

"Sudah, Non. Ini mah gampang di urusnya, lagak doang sok keren, nyali ciut!!"

"Bagus, jangan sampai lolos, Ayah ada disana?"

"Ada, Non, Tuan Evan lagi di ruangannya, mau siapin senjata pribadinya."

Tut.

Qyrha langsung mematikan sambungan telepon itu tanpa berkata sedikitpun. Dan melihat Cyntia dkk yang sudah menelan ludah dengan susah payah. Terlihat jelas raut ketakutan di wajah mereka.

"So? Lo udah tau siapa gue?" Tanya Qyrha sinis.

"Ini pasti bohongan!! Lo gak mungkin anak dari Evanio!! Lo pasti bercanda kan!!" Bentak Cyntia frustasi. Qyrha meledek.

"Ahh, Sayang, jangan memanggil Ayahku tercinta dengan nama saja, panggil dengan sebutan 'Tuan Evanio Delvon, Sang Leader Mafia terkejam nomor satu di dunia' jangan seperti itu lagi ya!"

"GAK, RHA, LO PASTI DALANG DARI SEMUA INI!! LO PASTI UDAH SABOTASE HANDPHONE NYA BILLY, LO PASTI YANG EDIT SEMUA INI!!" Bentak Cyntia dengan wajah merah padam sambil menunjuk-nunjuk wajah Qyrha.

"Ehh santai, Sayang, tak perlu terburu-buru, gausah nunjuk gue kayak gitu, sekarang lo udah tau bukan gue anak siapa?" Ucap Qyrha sinis sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dadanya.

Cyntia bergidik ketakutan.

"Call me, Qyrha Alifia Delvon, are you understand?" Bisik Qyrha dengan nada yang perlu kesinisan.
(Panggil aku, Qyrha Alifia Delvon, apa kau mengerti?)

"Gue gak akan percaya gitu aja, Bitch!!" Bentak Cyntia sambil mendorong kasar Qyrha dan langsung pergi meninggalkan Ocha dan Aura.

Qyrha tersenyum miring sambil menatap kepergian Cyntia, dan terdengar bentakan Cyntia kepada Ocha dan Aura.

"STOP IKUTIN GUE!! LO BERDUA BUKAN SAHABAT GUE LAGI!!" Bentak Cyntia kasar dan itu cukup bisa membuat Qyrha tersenyum penuh kemenangan.

"Gue gak akan biarin lo lolos gitu aja, Cyn, ini baru perkenalan, belum inti."

"Gue pengen lo musnah dari Bumi."







Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang