132. Ex.

1.9K 169 77
                                    

"Rha, lo tadi abis ngapain ama Cyntia?" Tanya Luna penasaran ketika mereka bertiga kini sedang ada di rooftop sekolahnya.

"Iyah, Rha, gila lo, tadi gue ngintip Cyntia langsung ketakutan terus ngebentak anteknya, gila sih."

"Gue cuma bilang yang sebenernya."

"Ck! Yang sebenernya tuh apaan?"

"Gini loh, Nin, gue cuma bilang kalo gue anak dari bokap gue."

"OMG!!" Jerit Luna.

"Dahlah gausah bahas, gue pegel ngejalanin hidup kaya gini terus, makin gajelas idup gue, gue sebenernya udah dapet gelar doctor, buat apa ya gue sekolah lagi." Ucap Qyrha tanpa sadar.

"HAHH?!" Pekik Luna dan Nina. Qyrha yang baru sadar akan ucapan nya barusan langsung memasang wajah bingung.

"ULANGIN YANG LO BILANG!!" Ucap Nina dengan nada menuntut.

"Alay lo ahh, males gue temenan ama bolay."

"Apaan tuh?"

"Bocah alay!!" Semprot Qyrha dengan memajukan wajahnya ke hadapan Nina.

"Yeuuu!! Gue cuma mau mastiin kalo gue gak salah ngomong!! Lo udah S3 seriusan?"

"Ngga, gue cuma boongan."

"SERIUS, RHA!! MUKA LO TADI SERIUS BANGET KEK SPONTAN AJA GITU LO NGOMONGNYA!!" Kesal Luna.

"Gue serius, gue anak SMA kayak lo pada."

"Serius anjeng gue gak mau lo bohong!! Kata nya kita sahabatan, tapi lo masih ngerahasiain!!"

"Apaan sih lo berdua?! Gue anak SMA sama kayak lo pada! Gitu aja di ributin heran, udahlah gue mau balik, capek gue."

"Lohhh kita ikut!! Kita kan mau tau rumah lo!!" Jerit Nina memohon.

"Gak."

"Please..."

"Gue bilang ngga."

"Ishh jahat lo!"

"Bodo, dah bye, gue mau pulang. Selamat belajar sayangku!" Ledek Qyrha sambil mencubit pipi Luna dan Nina yang merengut sebal.

"Gue tau lo ada janjian ama Arthur kan?!! Ngaku lo!!" Teriak Nina ketika Qyrha hampir turun dari tangga itu.

"EMANG!!" Balas Qyrha teriak.

"Good luck!!" Jerit Luna dan Nina.

Qyrha hanya memberikan ibu jarinya sambil tersenyum manis. Qyrha berjalan santai menuju parkiran mobilnya, dan ketika ia baru saja hendak membuka mobilnya, pergelangan tangannya di cekal kuat. Dan sudah di pastikan lengannya itu langsung memerah.

Qyrha hanya menatap sinis ke arah Afriza. Dan benar, orang yang mencekal pergelangan tangan Qyrha adalah Afriza.

"Pansos." Cibir Afriza sambil menoyor kening Qyrha.

"Gausah ganggu gue."

"Gue pengen."

"Gue gak punya salah ya sama lo, mendingan lo pergi jauh-jauh dari gue."

"Halah tai lo!! Dasar murahan!! Jangan mentang-mentang lo anak dari Leader Mafia terkejam nomor satu ya lo berani nginjek harga diri seorang Afriza Angkasa, anak pertama dan anak laki-laki satu-satunya di keluarga Angkasa!! Gue gak takut, sekalipun bokap lo yang lemah itu nyekap gue atau pun nyiksa gue, bahkan bunuh gue, gue bakal dapetin lo dengan cara apapun!!" Bentak Afriza sambil menunjuk-nunjuk wajah Qyrha.

"....bokap lo yang lemah itu..."

Hanya itu yang ada di pikiran Qyrha, dan ucapan itu terngiang terus menerus di kepalanya.

"Lo sama Arthur gak jauh beda sama anjing yang menggonggong minta makan!! Dasar murahan, hahahahah... Lo berdua lebih rendah dari sampah!!"

"Lo sama Arthur gak jauh beda sama anjing..."

Akan Qyrha ingat terus ucapan itu.

"Diem kan lo?! Dasar pelacur!! Gak tau diri!! Mau lo tuh sebenernya apa sih?! Dateng kesini tiba-tiba bikin kerusuhan yang bikin lo jadi famous mendadak dan di jadiin Queen disini, ngehempas Cyntia, ngekhianatin gue dengan cara berhubungan sama sahabat gue sendiri, mau lo tuh apa?!"

".... Dasar pelacur!!"

Entah apa yang Qyrha rasakan saat ini. Ia seperti tak ada kekuatan untuk membalas semua bentakan Afriza padanya. Dan seakan-akan ia menerima semua hinaan yang Afriza berikan.

"Sebelum lo dateng, sekolah bokap gue baik-baik aja, Rha!! Lo rebut rumah sakit keluarga gue, lo bikin gue baper dan dengan seenaknya lo hempas gue gitu aja!! Gue punya salah apa sama lo?"

Banyak, Za. - Batin Qyrha.

"Perasaan, gue gak pernah liat lo akrab sama Arthur, kenapa tiba-tiba aja dia nembak lo, dan gobloknya, kenapa lo terima, Rha?! Lo tau gue sayang sama lo, gue cinta sama lo, lo gatau seberapa brengseknya Arthur!!"

Arthur brengsek? Apa bedanya dengan dirinya sendiri? Ckck. - Batinnya.

"Denger ini baik-baik ya, gue gak akan bikin hidup lo tenang sebelum lo jadi milik gue sepenuhnya, Rha!! Gue bersumpah, sampe akhir hayat gue, sampe gue jadi arwah sekalipun, gue bakal gentayangin lo dan seluruh keturunan lo!! Gue gak akan bikin hidup lo tenang di dunia!!"

Plakk...

"Gue diem, bukan berarti gue lemah karena denger ocehan gak bermutu dari lo. Denger ini juga ya, Za. Alesan gue lebih milih Arthur daripada lo itu karena perasaan gue!! Dan lo stop bilang bokap gue lemah!! Stop lo bilang gue ama Arthur kayak anjing!! Dan apa? Gue gak salah denger, lo bilang Arthur brengsek? Lo gak tau aja kalo gue punya rekaman lo tidur sama cewe-cewe jalanan!! Dan apa, Za? Gue gak salah denger? Hahahahha.... Lo ngutuk gue? Dasar udah gak waras."

"Gue gak bercanda, Rha!! Gue bakal bikin lo jadi milik gue apapun caranya!!"

"Aku tunggu, Sayang." Ucap Qyrha dengan nada yang sangat menyebalkan sambil memandang jijik ke arah Afriza.

"Gue bakal bikin lo menderita, Rha, cewek kaya lo gak pantes buat bahagia!! Pantes aja Hans jauhin lo, emang dasar lo anjing betina!!"

Plaakkk...

"Gausah bawa-bawa Hans dalam masalah ini!! Hans gak salah apa-apa!!"

"Lo mainnya tamparan, gue bisa lebih kejam dari apa yang lo perbuat!! Dua kali lo tampar gue, berarti dua kali siksaan juga buat lo!!" Bentak Afriza sambil menjambak kasar rambut Qyrha. Qyrha mencoba kuat untuk melepaskan tarikan Afriza, ia tidak ingin terlihat lemah.

"Akhh, lepasin, Afriza!! Lo udah gila ya?!" Bentak Qyrha kasar dan akhirnya bisa melepaskan tarikan itu.

"Gila karena lo." Ucap Afriza sambil menatap mesum ke arah Qyrha.

"Ck, Pedofil. Gue pulang!! Gak ada gunanya debat sama lo!!" Bentak Qyrha lalu membalikkan badannya untuk membuka pintu mobilnya, namun Afriza malah menarik tangannya dan langsung memeluk Qyrha, lalu menarik tengkuk dan pinggang Qyrha.

Afriza menahan kuat tengkuk dan pinggang Qyrha lalu memajukan bibirnya, Qyrha membelalak terkejut.

Dengan sekuat tenaga, Qyrha membogem perut Afriza mentah-mentah lalu menampar kembali pipi Afriza. Yang benar saja, kakaknya sendiri ingin menciuminya?!

"Dasar goblok!" Bentak Qyrha lalu mendorong bahu Afriza keras, dan langsung masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu, ia melesat jauh meninggalkan Afriza yang tersenyum miring.

"Gue bakal dapetin lo secepatnya. Kita emang gak ada hubungan, tapi gue pastiin, lo udah punya gue." Ucap Afriza sambil tersenyum sinis menatap kepergian Qyrha.






Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang