41. Take a Bath.

5K 236 2
                                    

Qyrha saat ini sudah sampai di tempat parkir di rumahnya itu. Namun, sedari tadi ia tidak mau keluar dari mobilnya itu.

"Di ledek Jeriko ini mah." Kesalnya.

Tuk tuk.

Jeriko mengetuk kaca mobil Qyrha. Qyrha hanya mendelik kesal.

Qyrha pun membuka pintu mobil nya itu. Lawaknya, Jeriko langsung mundur ke belakang karena mencium aroma busuk dari Qyrha.

"Non, ari si Non teh abis nyebur di empang apa kumaha, Non?"

"Apa lo!! Gue abis di bully!!" Kesal Qyrha lalu langsung berjalan melewati taman yang berada di samping rumah karena ia akan masuk dari pintu belakang.

"Buset galak amat."

"Nih tangkep!! Bawa mobil gue ke Steam. Cuci yang wangi sampe 7 hari tu wangi belom ilang-ilang!!" Teriak Qyrha sambil melemparkan kunci mobilnya.

"Siap, Non!! Duitnya?"

"Terserah pake duit siapa aja." Ucap Qyrha santai lalu berlari secepatnya.

"Haduhhh!! Habis dah duit gue." Ucap Jeriko sambil menepuk jidatnya.

Ketika Qyrha memasuki rumahnya, ia di kagetkan oleh Shabilla yang sedang membawa seplastik sampah.

"Astagfirullah." Kaget Shabilla yang hampir menjatuhkan plastik sampah itu.

"Mau kemana?"

"Ini buang sampah, Kak."

"Yauda minggir-minggir, bau nihh."

"Aku kira bau sampah ini yang nyenget, Kak. Heheheh... Emang Kakak kok bisa kesiram telor busuk gini?"

"Kecium banget ya telor busuk?"

"Heheheh.... Iya, Kak. Bau banget."

"Di bully tadi." Ucap Qyrha sambil terkekeh.

"Astaga, Kak!! Kok bisa?!!" Kaget Shabilla lalu menaruh plastik sampah itu dan mengecek keadaan tubuh Qyrha.

"Eh eh, apaan nih?" Kaget Qyrha kemudian menjauhkan tubuhnya dari jangkauan Shabilla.

"Ishh aku mau cek badan Kakak!! Sini ihh."

"Ihh jangan. Bau ihh."

"Sini, Kak!! Kakak di bully di apain hah?!! Bilang sama Billa, Kak!!"

Qyrha hanya menaikkan alisnya sebelah. Kemudian tersenyum geli.

"Lucu banget sih kamu. Udah ah sono buang sampah. Aku mau mandi."

"Ihh, Kak!! Bilang Ibu ama Ayah!!" Teriak Shabilla ketika Qyrha sudah berjalan menuju kamar mandi belakang.

"Gamau!!" Teriak Qyrha dan ketika ia berbalik muka, ia terkejut melihat Ibu nya yang sedang berdiri sambil keheranan.

"Gamau bilang apa?" Tanya Sania.

"Kak Qyrha noh, Bu!!" Teriak Billa sambil cengengesan lalu segera pergi menuju belakang rumah.

"Bau apaan sih ini?" Ucap Sania sambil menutup hidungnya.

"Ih Ibu mah!! Aku kena bully, Bu. Hehehehe..." Ucap Qyrha sambil cengengesan.

"Astagaaaa!! Tapi badan kamu gak ada yang sakit kan, Nak? Siapa yang bully kamu? Bilang sama Ibu, Nak. Ehh kamu tadi gak bawa tas ama gak pake sepatu kan? Kenapa sih gabawa itu? Kamu lupa, Nak? Dan penampilan kamu, Ibu lupa nanya sama kamu. Ini kenapa kamu kayak gini?" Cerocos Sania.

Qyrha hanya terkekeh.

"Ibu mah nanya nya satu-satu dong!! Qyrha gatau mau bales yang mana. Jadi gini, Qyrha tadi bikin masalah selama di sekolah. Hehehehe. Terus penampilan Qyrha yang kek gini lah yang bikin Qyrha jadi di bully, Bu. Tapi, Qyrha sengaja sekolah kayak gini. Please ya, Ibu bolehin...."

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang