"Ampun Mba Jago!!" Ledek Arthur dan wajah Qyrha semakin memerah.
"Kenapa sihh gue harus ketemu ama orang titisan dakjal kayak lo?! Dasar Biadab!!"
"Namanya udah jodoh mau gimana lagi?"
Qyrha menatap Arthur dengan pandangan geli. Bisa-bisanya Arthur seyakin itu.
"Apasih? Gila lu." Timpal Qyrha.
"Ih si eneng, nikah ayo ama abang!!"
Qyrha menatap Arthur tidak berkedip. Lebih tepatnya, tatapan illfeel.
"Gue tau gue ganteng."
Qyrha masih tidak berkedip memandang jijik ke arah Arthur.
Qyrha tak habis pikir dengan manusia yang satu ini. Di ciptakan dengan kadar kepercayaan yang sangat tinggi kelewat batas. Dan sangat tidak masuk akal. Mengerikan.
"Udah sih ngeliatinnya, nanti gue salting kalo lo liatin terus."
Qyrha tergelak lalu menempelkan tangan nya pada kening Arthur. Layaknya seorang Ibu yang mengecek suhu badan anaknya.
"Lo kenapa sih? Badan lo tuh ga panas, Thur. Jangan kek orang gila deh." Kesal Qyrha. Arthur tersenyum tipis lalu dengan gerakan lembut, Arthur meraih tangan Qyrha dan menempelkannya di dada miliknya itu. Dan herannya, Qyrha tidak menarik tangannya kembali.
"Lo ngerasain ga?" Tanya Arthur. Qyrha hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Gue selalu deg-degan kaya gini kalo deket lo, apalagi kalo liat lo marah-marah, uhhh, deg-degan banget gue. Rasanya tuh, kayak lagi liat bidadari syurga turun ke bumi. Lo bisa rasain kan detakan jantung gue cepet banget?"
"Ya iyalah, Thur. Kan lo punya jantung, dan jantung itu selalu deg-degan mau ama siape juga. Gimana sih lo? Lagian ga ada ceritanya jantung lo berenti pas deket gue." Jawab Qyrha enteng lalu menarik kembali tangannya. Arthur yang mendengar itu membulatkan matanya kaget.
Nih anak polos beneran apa tipuan sih anjir? Kok gak peka amat ya? - Batin Arthur kesal dan menekuk wajahnya karena kesal.
"Serah lo dah, gue balik kelas dulu." Ucap Arthur kemudian meninggalkan Qyrha yang kebingungan sendiri.
"Mau kemana lo?!"
"Kelas!!" Balas Arthur teriak.
Qyrha terkejut. Baru kali ini Arthur meneriakinya. Apa ada hal yang salah dalam dirinya?
Tiba-tiba Flo, pelayan kantin, menghampiri dirinya yang menatap punggung Arthur yang menjauh dari dirinya sampai hilang dalam penglihatannya.
"Qyrha terlalu ga peka." Celetuk Flo membuat Qyrha terkejut.
"Ga peka apanya?"
Flo menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Soal perasaan, Rha."
Itu, benar.
Perasaan nya kini hampa, beku, dan kosong.
Hambar.
Hanya terngiang-ngiang suara hati yang meneriaki nya untuk membalaskan dendam. Ia tak mengerti apa yang terjadi saat ini. Kepekaan itu apa? Qyrha hanya peka terhadap rangsangan dari luar tubuh. Bukan kepekaan soal perasaan.
"Maksud lo?" Tanya Qyrha.
"Emangnya Qyrha belom pernah pacaran sama sekali?"
Qyrha hanya menggeleng sebagai jawaban. Flo menepuk keningnya kesal.
"Astaga yang benar saja!! Gadis secantik dirimu belum pernah pacaran sama sekali?! Apa Qyrha pernah ngalamin masa TTM?"
"TTM tuh apaan lagi? Tuli tidak mendengar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...