133. Babygirl.

2.5K 167 58
                                    

"Pokonya Qyrha mau, Ayah tangkep Afriza buruan sekarang!!" Rengek Qyrha tiada henti.

Evan hanya tertawa geli mendengar rengekan Qyrha yang menurutnya sangat kekanakkan.

"Kamu ini aneh, kamu juga kan hampir sama kayak Ayah, masa masih nyuruh Ayah, Ayah kan udah tua, lagian Afriza kan gak tau kalo kamu adiknya, itu juga hampir kan?"

"IHH AYAH!! AFRIZA MAU CIUM QYRHA LOH!! AYAH KOK BIASA AJA SIH?!"

"Yasudah kamu urus saja sendiri, Nak. Kamu pasti bisa."

"Qyrha mau Ayah saja yang urus!!"

"Gak bisa, Nak, Ayah kan lagi ada kontrak kerja tuh sama Papa nya Afriza, masa Ayah nyulik anaknya? Gak bisa lah, Nak. Afriza masih labil, nanti suatu hari, dia pasti bakal dapet balesan kok dari apa yang dia perbuat."

"Ihhh Ayah!! Kok gitu sih?! Dia hampir mau kotorin Qyrha!! Ayah ini kenapa sih?! Udah gausah peduliin kontrak kerja ihh!! Dia juga gak mungkin nyangka Ayah kan!!"

"Dengerin Ayah yah, Nak, gini loh maksud Ayah. Afriza itu sama kayak kamu, masih anak SMA yang lagi labil-labilnya. Ayah gak mungkin ngegunain pangkat Ayah buat nyiksa dia, dia gak ada bikin kesalahan besar kok, dia cuma gak tau aja. Kamu ngerti kan, Nak?"

"Ayah!! Dia mau ciu-"

"Sttt, udah yah, Ayah gamau denger kamu ngomongin ini lagi, kita sebagai tokoh yang di takuti semua orang, harus bersikap tegas dan adil, Sayang."

"Tap-"

"Ayah gak mau denger ada tapi-tapian. Sekarang mendingan ngomongin hubungan kamu sama Arthur, kamu jadi cewek kok aneh banget, di ajak pacaran gak mau, malah minta komitmen bareng."

Qyrha tertunduk malu. Ayahnya benar-benar bisa membuat dirinya diam tak berkutik.

"Tuh kan, malah nunduk kamu, kemarin malam ada rapat antar mafia, terus pada ngomongin kamu, kata mereka semua, kamu mau di jadiin leader buat gantiin Ayah dan Ibu secepatnya, kamu udah siap?"

Qyrha terkejut dan langsung mendongak.

"Hah? Kenapa kaya gitu sih, Yah? Qyrha masih kecil loh!!"

"Makanya lain kali jangan bikin-bikin masalah yang ada hubungannya sama mafia."

"Lohh? Qyrha gak ngelakuin apa-apa, Ayah!!"

"Gedung narkoba?"

Qyrha terkekeh sambil menutup wajahnya, ia lupa kalau dirinya telah menghancurkan sebuah gedung yang amat berhubungan dengan dunia mafianya.

"Kalau Qyrha gantiin Ayah, nanti Ayah bakal disini kan buat jaga Qyrha dan nasehatin Qyrha kalo Qyrha ada salah? Nuntun Qyrha supaya jadi Leader Mafia yang adil buat kebaikan."

Evan menggeleng pelan sambil mengusap pucuk kepala Qyrha dan tersenyum hangat.

"Ngga, Nak, udah waktunya Ibu dan Ayah ngabisin sisa waktu kami buat meliburkan diri dari kejamnya dunia mafia, sudah waktunya kamu yang menentukan semuanya, kami yakin kalau kamu adalah gadis yang pintar, kuat, dan cerdik."

Qyrha menggeleng cepat, ia tidak mau Evan dan Sania meninggalkannya begitu saja di dalam dunia yang sangat kejam ini. Dimana uang lebih di hargai daripada ketegasan.

"Qyrha gak mungkin bisa hidup sendirian di dunia yang jahat ini, Ayah. Ayah bisa bayangin kan nasib Qyrha gimana kalo Ayah Ibu tinggalin Qyrha?"

Evan menggeleng pelan lagi dan lagi sambil tersenyum tulus.

"Kamu itu udah besar, sebentar lagi umur tujuh belas tahun, dan satu hari setelah kamu bertambah umurnya, Ayah akan melepas semua jabatan Ayah ke kamu. Kamu udah harus siap yah."

Qyrha terdiam sejenak. Ia tahu keputusan Ayahnya tidak pernah bisa ia ganggu gugat. Ia harus menerima keputusan Ayahnya itu.

"Hm, baiklah, semoga aku siap."

"Kamu selalu siap, Nak."

Qyrha tersenyum kaku. Akankah ketakutan terbesarnya itu selalu menghantuinya? Mungkin selama ini, Arthur sudah tau jika Qyrha adalah anak dari Leader Mafia di dunia, tapi bagaimana jika Arthur mengetahui kalo Qyrha yang akan menjadi Leader Mafia selanjutnya? Ahh tidak, Ayahnya sudah terkenal akan keadilannya, bukan kejahatannya. Tapi, saat peresmian itu terjadi, yang akan di kenal adalah Leader TQD yang sudah terkenal akan kejahatannya dan tidak pernah memberi ampun kepada musuhnya.

Oh, gosh.

Qyrha tidak ingin memikirkan itu sekarang, yang terpenting saat ini, sebentar lagi, Arthur akan memasuki umurnya yang ke-17 tahun.

"Ehh udah pulang kamu, Nak." Ucap Sania sambil membuka jaket nya.

"Udah, Bu, daritadi kok hehe. Ibu abis darimana?"

"Dari supermarket, beli keperluan bulanan kita."

"Ohh gitu, harusnya Ibu gausah capek-capek kesana, kan bisa nyuruh Qyrha."

Sania terkekeh.

"Kamu ini, Ibu aja gatau kamu pulang jam berapa, bisa-bisa nanti kita gak makan siang, Ibu juga tadi perginya sama Bi Iyem kok."

"Hehe, yaudah deh, Bu, maafin Qyrha ya, lupa bilang jam berapa pulangnya."

"Udah ahh kamu ini minta maaf terus, ceritain dong gimana tadi nasib si Cyntia itu?"

Qyrha tertawa.

"Gak terjadi apa-apa, Bu." Ucap Qyrha lesu.

"Lohh kok gak terjadi apa-apa? Kamu gak ngapa-ngapain?"

"Cuma ngomong Ibuku Sayang, omongan Qyrha mana mungkin bikin orang tewas di tempat."

Sania tertawa bersama Evan.

"Kamu ini, maksud Ibu, kamu udah ngelakuin sesuatu kan? Kamu ngomong apa sama dia?"

"Ayah kan sudah tau, Bu."

"Anak Ayah pintar." Sahut Evan.

"Ayolah, Ibu juga ingin tau."

"Hahahah Ibu ini, Qyrha hanya mengatakan siapa Qyrha sebenarnya, dan mereka langsung panik, selesai."

Sania tertawa memandangi putrinya itu. Terkadang Qyrha sangat ceroboh, tetapi kecerobohannya justru mendatangkan kebaikan, kadang juga Qyrha tidak bisa menahan egonya, tetapi dari situlah ia belajar banyak hal.

"Kamu ini, ingat yah, Ayah dan Ibu tidak akan pernah ikut campur dalam urusan anak SMA, karena kami yakin, kamu pandai mengurusi hal itu, kamu hanya perlu belajar banyak hal, Nak. Pengalaman itu penting."

"Ucapan Ibu sama saja dengan ucapan Ayah. Apa Ibu tau? Afriza si brengsek itu hampir mencium Qyrha, Bu!!"

Sania tertawa sangat lepas melihat Qyrha yang sepertinya sedang mengadu padanya.

"Ckk!! Malah ketawa!! Ini serius, Bu!!"

"Kau ini, makanya, lain kali, kamu tidak boleh cantik-cantik ya!! Turunkan kadar kecantikanmu itu."

"Astaga, Bu!! Qyrha biasa saja!! Afriza saja yang gila!!"

"Hushh gaboleh gitu!! Sudah jangan bahas itu, lebih baik kita makan siang sekarang, sebentar lagi Shabilla pulang."

Qyrha mengangguk terpaksa karena Sania yang mengabaikan aduannya.






Jangan lupa Vote+Comment+Share Story ini ke teman-teman kalian. Thanks♥️.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang