32. For Your Table.

5.4K 282 5
                                    

Brakkk

Qyrha terkejut karena baru saja ada yang menggebrak meja nya. Qyrha sedang fokus memakan Hamburger nya, dan ada saja yang merusak ketenangan Qyrha di dalam kantin yang riuh.

"Lo lagi, lo lagi!! Emang ya, lo gak ada kapok-kapok nya cari masalah sama gue!!" Bentak Devina.

Dan yap, meja yang Qyrha tempati adalah meja milik geng Devina dkk.

"Ini hari pertama gue, gak mungkin gue langsung kapok ama sikap lo." Santai Qyrha.

"Ishh dasar lo!!" Geram Ratu.

Pengunjung kantin pun akhirnya sibuk menonton perdebatan itu. Rasanya sangat menyenangkan jika menyaksikan Qyrha beradu mulut.

"Apa? Mau nampar? Nih tampar." Ucap Qyrha lalu menyesap kopi hitam nya.

Plakkk

Arthur yang baru saja datang beserta Afriza dan Alvino Dinata, teman segeng nya, terkejut mendapati Qyrha yang baru saja di tampar keras oleh Devina.

Kulit putih kemerahan di pipi Qyrha makin memerah ketika di tampar oleh Devina. Jari-jari Devina sampai membekas di pipi Qyrha.

Qyrha mengusap pipi nya itu. Terasa panas, tapi tak apa.

Arthur menghampiri Qyrha dan Devina yang sedang bertatapan sengit itu.

"Lo apa-apaan sih, Dev?!" Bentak Arthur. Devina terkejut dengan bentakan yang Arthur lontarkan untuknya. Sedangkan pengunjung kantin semakin gencar menonton perdebatan ini.

"Beib, kok kamu belain dia?"

Arthur memandang Devina menjijikkan.

Plakk

Qyrha baru saja menampar pipi kanan milik Devina. Tamparan itu cukup keras. Karena Devina sampai sedikit terhuyung ke belakang.

Ratu, Viole, dan Shiska terkejut dengan apa yang Qyrha lakukan. Mereka bertiga pun menjambak rambut Qyrha keras.

Arthur, Afriza, dan Alvino tidak tinggal diam. Mereka bertiga mencoba memisahkan Ratu, Viole, dan Shiska yang tidak ada henti nya menjambak Qyrha. Sedangkan Qyrha ia hanya diam sambil mencoba melepaskan tarikan itu.

Pengunjung kantin bersorak-sorak agar Qyrha membalas perbuatan Geng itu. Tetapi, Qyrha menyuruh semuanya diam.

Setelah beberapa usaha yang di lakukan Arthur, Afriza, dan Alvino, akhirnya Ratu, Viole, dan Shiska melepaskan jambakan itu.

Devina yang sedang duduk di bangku sambil mengusap-usap pipi nya yang memerah itu, menatap tajam ke arah Qyrha.

Rasa perih di kepala nya langsung berdenyut. Karena rambutnya yang di cepol asal itu di tarik oleh mereka. Memang tiada Akhlak.

Arthur menyuruh Devina, Ratu, Viole, dan Shiska untuk duduk di hadapan Qyrha dengan berjejer. Sedangkan Arthur, Afriza, dan Alvino duduk di barisan Qyrha.

"Kalian apa-apaan sih?!" Bentak Afriza.

"Gabisa apa kalian tuh gak cari gara-gara?!!" Bentak Arthur.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang