152. Party.

1.1K 101 52
                                    

Prangggg....

Pecahan gelas bertebaran dimana-mana. Membuat seisi ruangan panik seketika.

Pramudika yang baru saja melempar gelas yang kini sudah pecah itu. Membuat Alyura, Bianca, dan Afriza yang saat ini sedang menikmati waktu keluarga terkejut seketika.

Dan keterkejutan mereka semua tidak ada bedanya dengan Pramudika.

Mungkin saat ini wajah mereka sangat tidak bisa di bayangkan betapa paniknya mereka saat membayangkan kalau mereka akan jatuh miskin.

Sangat tidak bersyukur.

Terutama si pria bodoh itu.

Afriza.

"Pa, kok bisa sih perusahaan Papa turun peringkat?! Ntar Iza di ledek satu sekolah gimana?! Temen Iza banyak, Pa!! Iza malu!!"

"Pa! Ini gabisa di biarin gitu aja! Mama malu dong sama perkumpulan Mama, bisa di ledek satu perkumpulan ini!! Pokoknya Papa harus jadiin lagi perusahaan kita nomor satu, Pa!!"

Dika hanya menggeram kesal saat ini. Ia mengepalkan tangannya erat-erat. Ia sangat tidak mengerti dengan pola pikir anak dan istrinya. Kenapa hanya ada uang yang ada di otak mereka?

"Pa!! Jangan diem aja dong!!" Kesal Alyura.

"Tapi kan, Ma, perusahaan Papa juga turun cuma satu tangga, kita masih kaya ko," Ucap Bianca mencoba menetralkan suasana.

"Halahh anak kecil gausah sok tau!!" Bentak Afriza yang membuat mulut Bianca bungkam seketika.

Di saat ini hanya Bianca yang tidak terlalu panik. Karena ia pikir, semua harta yang ia miliki itu adalah milik sang pencipta.

"Arghh!! Ini juga salah Mama dan Iza!! Kenapa sering banget buang duit?! Jadinya keuangan perusahaan nurun dan mereka juga pasti bakal ngira kalau uang mereka sering di salah gunakan!!"

"Lohhh kok Papa nyalahin Mama sih?! Salah Papa gabisa ngatur!! Harusnya juga keuntungan kita lebih banyak dari ini!!"

"Tau ihhh gimana sih, Pa!! Iza cuma gunain hak Iza emang salah?!"

Pramudika menggelengkan kepalanya pasrah. Anak dan Istrinya memang tidak pernah merasa cukup dari awal. Sebenarnya Pramudika sudah mengantifikasi akan terjadinya hal ini. Ia sudah tau kalau perusahaannya akan menurun sebentar lagi. Dan firasatnya benar.

Ia juga sudah menyiapkan ancang-ancang untuk membalas semua ini. Ia akan mengerahkan seluruh anak buahnya untuk mendesak perusahaan yang menyingkirkan dirinya.

Tapi untuk saat ini, yang harus ia lakukan adalah untuk hadir ke dalam pesta itu. Pesta penyerahan mahkota kedudukan. Ia tidak peduli jika yang akan ia hadapi itu adalah Leader Mafia yang di takuti semua orang.

Seorang iblis berwujud gadis.

•••

"Pertama-tama, saya sebagai Leader Red Angel Mafia sekaligus CEO di perusahaan ini mengucapkan syukur yang sebanyak-banyaknya kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izinnya, saya bisa disini untuk menggelar acara penobatan perusahaan terkaya nomor satu di dunia yang akan di berikan kepada saya. Dan saya berharap Angkasa Company tidak akan marah kepada saya, hahahahaha... Saya hanya bergurau." Ucap Qyrha di pengeras suara saat berdiri di atas panggung yang berada di Aula Perusahaan nya itu. Suara tepuk tangan riuh bergemuruh memenuhi ruangan ini. Mengucapkan selamat atas keberhasilan yang telah Qyrha capai.

Acara serah terima mahkota tanda kemenangan sudah di laksanakan 1 jam yang lalu. Qyrha tersenyum licik saat melihat wajah geram yang Tuan Angkasa perlihatkan.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang