27. Punishment.

5.4K 275 4
                                    

Upacara Bendera pun akhirnya selesai. Dan untuk para murid, di beri waktu istirahat selama 20 menit di kantin sekolah.

20 menit itu juga di pakai oleh guru BK untuk memberi hukuman kepada murid-murid yang terlambat.

Seperti biasanya, lapangan upacara seharusnya sudah sepi saat ini. Banyak murid yang pergi ke kantin atau langsung ke kelas mereka.

Tetapi, kali ini ada yang berbeda. Banyak murid yang menonton hukuman yang di berikan guru BK kepada Qyrha.

Qyrha kini menjadi pusat perhatian.

"Kamu mau jadi apa sekolah dandan kayak begini?! Hah?!!" Bentak guru BK itu yang bernama Vanesha.

"Loh?!! Saya gak dandan, Bu. Wajah saya asli seperti ini." Ucap Qyrha santai.

"Masih membangkang ya kamu?! Ini rambut kenapa berwarna? Kamu tidak melihat peraturan yang ada? Kamu ini hanya anak baru!! Anak baru kok udah terlambat. Mana sepatu kamu? Tas kamu?? Penampilan kayak orang gak bener. Kuping kamu tindik-tindik buat apa? Kamu itu mau sekolah yah. Bukan mau pergi party!!" Cerocos Ibu Vanesha.

"Apa masalahnya sama Ibu?" Tanya Qyrha dan membuat seluruh murid yang menonton terkejut.

Banyak yang bingung dengan Qyrha. Siapa Qyrha sebenarnya?

Rasanya ini aneh. Murid baru sangat berani membentak guru BK yang terkenal sangat garang itu.

Dan murid yang menonton semakin banyak. Mereka semua bergidik ngeri ketika Qyrha yang terus membentak Vanesha.

Tentu saja, banyak kakak kelas yang tidak suka dengan sikap Qyrha itu. Terlebih lagi, Siswi yang sudah merasa kalau mereka itu adalah pemimpin. Dimana-mana, junior harus patuh dengan senior.

"Loh, loh, loh. Kamu masih bertanya? Jelas saya ini guru BK disini. Kamu ini memang benar-benar tidak ada didikan ya. Hukuman kamu adalah Hormat tiang bendera sampai jam istirahat!!"

"Gak bisa gitu dong, Bu!! Saya gak mau."

"Yasudah kamu bersihkan gudang belakang."

"Fuck!! Saya lebih baik hormat tiang bendera, Bu." Ucap nya lalu segera berjalan santai membelah kerumunan dan langsung hormat di hadapan tiang bendera.

"Ngapain ngeliatin dia kayak gitu?! Kalian juga ingin dihukum seperti dia?! Bubar!!" Bentak Ibu Vanesha.

Dan sepertinya, Ibu Vanesha sudah benar-benar naik darah menghadapi Qyrha untuk yang pertama kali.

Perlahan, murid-murid itu membubarkan diri mereka menuju kelas nya. Tetapi, banyak siswi yang menyindir keras terhadap Qyrha.

"Idih Guys!! Coba liat deh. Kampungan banget yekan? Mau sekolah apa mau dugem? Hahahaha..." Ucap salah satu siswi yang Qyrha duga adalah leader dari geng yang beranggotakan 4 orang siswi itu.

"Ewhhh, gue sih gak level banget." Ucap yang satunya.

"Gue sih yakin dia gak punya sepatu sama tas. Ya jadinya gitu deh."

"Dekil banget yekan? Hahahahah...."

Cukup sudah. Habis kesabaran Qyrha saat itu juga. Qyrha menatap Hans yang sedang duduk di hadapan nya.

Sedangkan Hans, ia hanya menggeleng pelan lalu menempel kan jari telunjuk nya di bibir nya. Dan mengisyaratkan agar Qyrha tenang.

Dari kejauhan, Arthur, Afriza, dan Bianca menatap aneh ke arah Qyrha.

Qyrha hanya melirik sekilas ke arah geng itu. Dan diam-diam memperhatikan nama siswi itu.

Devina Marcelino Dyo
Shiska Audiafel Joy
Violetta Lenskaley
Ratu Amanda Genski

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang