175. Wake Up.

1.4K 118 41
                                    

"Hey Thur, apa kabar?"

Qyrha menggenggam jemari Arthur lalu mengelusnya pelan. Menatap wajah polos Arthur saat ini membuat Qyrha ingin memeluknya.

"Maafin gue ya? Gegara gue, lo jadi kayak gini."

"Gue gak nyangka lo bakal setia nunggu gue selama ini, maaf."

Qyrha terdiam sebentar menatap Arthur dengan iba, laki-laki yang di cintainya ini begitu tak berdaya.

"Thur, bangun dong,"

"Ayo cepet, liat gue nih, gue udah ada di hadepan lo sekarang."

"Lo gak kangen gue, Thur? Ayo bangun, liat gue nih. Lo boleh kok mau natep gue selama apapun itu. Gue bakal terima lamaran lo, Thur."

"Gue sadar, selama ini gue cinta mati sama lo. Bahkan di ujung kematian pun, gue masih mikirin lo."

"Lo pake pelet apa, Thur?"

"Ayo buruan bangun, lo cowok gak boleh lemah. Bangun, terus sapa gue cepet."

"Bangun, Thur...."

"Lo g-gak bangun-bangun hiks, liat nih gue nangis..." Lirih Qyrha dengan tangis yang semakin menjadi-jadi.

"Arthur... Bangun buruan..." Kesal Qyrha sambil menggoyangkan tubuh Arthur.

"Jangan bikin gue takut..."

"Jangan koma, Thur..."

"Gue nangis nih, hiks.. kalo lo gak bangun-bangun nanti gue nikah ama orang lain deh,"

Namun Arthur masih tetap tertidur. Tidak ada pergerakan pada tubuhnya. Qyrha mengerucutkan bibirnya sambil mengusap air matanya.

"Huwaaaaaaaa Arthurrrr bangunnnnnn...." Jeritnya sambil memeluk tubuh Arthur.

"Gue mau ikut koma deh, huwaaaaaa.."

Namun beberapa menit kemudian, saat Qyrha masih berada di atas tubuh Arthur, ada sedikit pergerakan pada lengannya. Qyrha buru-buru bangun dari atas tubuh Arthur.

"Thur?! Lo bangun?!"

"Emhhhhhh...." Arthur memijat kepalanya perlahan, mencoba untuk menyadarkan penglihatannya. Cahaya lampu rumah sakit itu terlalu menyorot pada matanya.

"Thur..." Panggil Qyrha sambil mengerucutkan bibirnya.

Arthur mengalihkan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arthur mengalihkan pandangannya. Menatap wanita di hadapannya ini. Wanita yang memakai pakaian rumah sakit yang sama dengan dirinya. Kepalanya sudah di perban dan sama dengan dirinya.

Punggung lengan wanita itu masih terhubung dengan selang infus, dan ada perban di tangan kanan nya. Serta luka-luka kecil di wajahnya.

Namun, wanita ini masih tetap terlihat cantik.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang