Bel istirahat sudah berbunyi sedaritadi. Arthur sudah meninggalkan Qyrha tanpa sepatah kata apapun. Tetapi Qyrha masih setia hormat di bawah terik matahari.
Nina dan Luna yang mengetahui kalau Qyrha dihukum merasa aneh karena bel istirahat sudah berbunyi tetapi Qyrha masih belum masuk kelas. Mereka pun menemui Qyrha.
"Woi jomblo!!" Teriak Luna sambil tertawa. Kemudian mereka berdua menghampiri Qyrha yang hampir pucat.
"Rha!! Lo kok masih di hukum aja sih? Muka lo udah pucet!!" Aneh Nina. Dan Qyrha hanya menggeleng.
"Ayo istirahat!! Arthur aja udah ninggalin lo. Kok lo masih disini aja?" Ajak Luna.
"Pengen aja. Gabut." Enteng Qyrha dan membuat dua gadis itu terkejut.
"Ngga!! Apa-apaan!! Cerita sama gue ada apa!!" Kesal Nina.
"Arthur marah sama gue." Ucap Qyrha kemudian meninggalkan dua gadis yang sekarang menjadi kesal dengan Qyrha.
"Lahh cuma begitu doang? Mendingan gausah nyusulin anjir!!" Kesal Luna.
"Gaboleh gitu, Lun. Qyrha kayaknya abis berantem sama Arthur."
"Terus dia mau kemana tuh?"
"Gatau gue. Yuk susul!!" Luna mengangguk kemudian mereka berdua mengejar Qyrha. Dan ketika Qyrha berjalan, ada seorang gadis yang menabrak nya. Qyrha menatap tajam ke arah gadis itu.
"Maaf, Kak. Aku gak sengaja." Ucap Gadis itu tanpa berbalik arah.
"Lo berhenti disitu." Dingin Qyrha dan membuat gadis tadi berhenti.
Qyrha menghampiri gadis itu kemudian membalikkan tubuh gadis itu. Gadis itu terkejut bukan main. Itu karena ia mengenal siapa yang berbicara padanya. Tak hanya gadis itu yang terkejut, Qyrha juga terkejut karena mengenali siapa gadis itu.
Nina dan Luna yang melihat itu menjadi was-was. Takut ada kejadian yang tidak di inginkan.
"Lo kenapa lari-larian?" Ucap Qyrha dengan datar, sedatar-datarnya. Karena ia berusaha untuk menahan rindu itu.
"Maaf, Kak. Aku gak sengaja." Ucap gadis itu yang tak lain adalah Bianca, adik kandungnya.
Qyrha mencoba untuk tetap santai sedaritadi. Ia harus menahan ego nya untuk tidak memeluk Bianca dengan alasan rindu. Qyrha harus melupakan semua masa lalunya.
"Tapi, lo udah nabrak gue."
"Rha, udah ayo kita ke kantin." Bisik Nina yang sekarang sudah berada di hadapan Qyrha.
"Dia anak pemilik sekolah." Bisik Luna. Qyrha tidak terkejut, karena Qyrha sudah tau terlebih dahulu.
"Aku minta maaf, Kak." Ucap Bianca tertunduk.
"Tapi lo udah nabrak gue dengan sengaja!"
"Rha, udah." Ucap Nina namun Qyrha abaikan.
"Aku gak sengaja, Kak. Maafin aku."
Ngga, Ca. Kakak yang minta maaf. - Batin Qyrha merasa tidak tega dengan Bianca.
Aku tau aku salah, Kak. Tapi aku juga gabisa berbuat apa-apa di saat itu. - Batin Bianca.
"Tetep aja lo salah nabrak gue!!"
Qyrha tetap bersikap keras kepada Bianca walau hatinya tidak tega. Bagaimana pun juga, Bianca tidak memiliki kesalahan apapun di masa lalu. Bianca tidak berhak ia benci.
Namun, miris. Arthur melihat itu dari jauh. Ia berpikiran bahwa Qyrha ingin membully adik kelas yang tak lain adalah adik dari sahabatnya, yaitu Afriza. Dan Arthur sudah salah paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...