22. Back To Indonesian.

5.8K 271 8
                                    

"Lo harus tidur!!" Ucap Hans frustasi. Karena sudah sedari tadi ia membujuk Qyrha agar istirahat. Tapi Qyrha masih tetap pada pendiriannya.

"Gue gak kenapa-napa, Hans.. gue gak ngantuk!!"

"Kenapa sih lo susah banget dibilangin nya?!"

"Lagian lo!!"

"Gue salah apalagi!!"

"Gue cuma ke tusuk di kaki doang, dan lo perlakuin gue kek gue lumpuh. Lo gendong gue, lo suapin gue makan, lo nyuruh gue tiduran aja.."

"Cuma ke tusuk kata lo? Cuma, Rha? Yaudah gue minta maaf. Sekarang terserah lo aja." Dingin Hans lalu ia keluar dari kamar Qyrha dan membuat Qyrha kebingungan.

"Woi Hans!! Napa lo?!" Teriak Qyrha.

"Hans!! Woii!!" Panggil Qyrha namun Hans hanya jalan saja dan melanjutkan perjalanannya.

"Apa kata-kata gue kasar ya?" Pikirnya.

Hans dan Qyrha sedari tadi hanya bertengkar saja. Sedangkan Evan, setelah ia kembali dari Restoran, ia pusing sekali melihat perdebatan yang tak kunjung usai pada Qyrha dan Hans. Evan pun memutuskan untuk ke ruangan pribadinya di perusahaan Qyrha ini.

Sedangkan Kim dan Richard? Mereka kini sedang jalan-jalan di sekitar Taman. Kim sudah siuman dan kini Kim harus menjalani kemothraphi dan berjalan menggunakan kursi roda atau tongkat.

"Gue sendirian dong disini." Ucap Qyrha menggerutu kesal.

Qyrha pun memutuskan untuk keluar saja dari kamar dan berniat untuk pergi ke ruangannya. Ketika ia berada di pintu, ia melihat Hans yang sedang duduk di kursi dengan mata terpejam dan posisinya menyender ke tembok samping ruang perawatan ini.

Qyrha merasa kasihan dengan Hans. Ia telah bersikap kasar padanya. Ternyata Hans tidak meninggalkannya jauh. Dengan jalan yang masih tertatih, ia pun mendekati Hans.

"Hans." Panggil Qyrha.

Hans tidak bergeming. Ia masih dalam posisi utama. Qyrha tahu Hans tidak tidur.

"Hans."

"Hm." Jawab Hans. Qyrha merasa lega karena hal itu. Hans masih menjawab panggilannya.

"Gue minta maaf."

Hans hanya diam.

"I'm so sorry."
(Aku minta maaf).

"Don't worry. It's okay." Jawab Hans dengan mata yang masih terpejam.
(Gapapa).

"Bangun dong... Liat gue nih."

"Gue gak tidur."

"Liat ihh.." Ucap Qyrha sebal.

Hans menghembuskan nafasnya pasrah. Qyrha sangat pandai mengambil hatinya. Setelah Hans membuka matanya, ia melihat Qyrha yang menunduk sambil mengayunkan kaki yang di perban itu.

"Heyy, don't cry, Please...." Ucap Hans seraya bangkit dari duduknya lalu mengusap bahu Qyrha pelan.
(Heyy, jangan nangis, ku mohon).

Qyrha mengangkat kepala nya lalu tersenyum sendu menatap Hans.

"I'm not crying." Ucap Qyrha lesu.
(Aku tidak menangis).

"Udah-udah. Lo ngapain keluar? Mau apa? Biar gue beliin."

"Ngga, gue gak mau apa-apa."

"Serius lo? Gue mau beli gulali ahh."

"Disini mana ada gulali bego!!" Sembur Qyrha.

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang