"Iya lupa, Rha!!! Gue bantuin nih." Ucap Arthur lalu mengambil sapu dan menyapu bersama Qyrha.
"Nahh iya gitu. Lo kan juga di hukum!!"
Qyrha memicingkan mata ke arah Ardi. Sedangkan Ardi, ia celingukan mencari sosok yang Qyrha lihat.
Qyrha menepuk jidatnya antara kesal dan IllFeel dengan Ardi.
"Astaga!! Bego!! Lo tadi namanya Ardi kan?!! Sini lo!!! Lo ketos alias babu disini. Jadi, lo berhak bantuin gue." Teriak Qyrha. Arthur tertawa terbahak-bahak mendengar itu. Ardi mengerucutkan bibirnya.
"Buru bego!! Gue pegel daritadi nih. Gantiin buruan!!"
"Males banget." Ledek Ardi.
"Bener-bener ya lo!!" Teriak Qyrha kemudian berlari mendekati Ardi dengan mengangkat sapu setinggi-tinggi nya dan berancang-ancang ingin memukul Ardi.
"Ehh iya, Rha. Gue bantuin lo. Turunin buruan gagang sapu nya."
"Oke. Nih." Ucap Qyrha sambil memberikan sapu nya.
"Lah ngapa di kasih ke gue?"
"Lo kan mau bantuin gue." Ucap Qyrha malas lalu duduk di depan gudang.
"Mampus." Ledek Arthur.
"Laki ama bini gak ada bedanya." Keluh Ardi yang sempat di dengar Qyrha.
"Lo ngomong gitu lagi gue tampar lo!!"
"Iya dah iya, Nyonya."
"Bagus. Panggil gue Nyonya, mulai sekarang." Sinis Qyrha.
"Ampun dah."
"Hahahahha. Mampus." Cibir Qyrha.
Dan akhirnya, yang membersihkan gudang adalah Ardi dan Arthur. Qyrha hanya duduk di teras depan gudang itu. Mengingat-ingat pesan yang muncul ketika ia sedang di kelas tadi.
Pesan yang berasal dari Kim. Bahwa, Sasya sudah tewas membusuk.
Pasalnya, Qyrha tidak ingin Sasya tewas. Ia ingin bermain dengan Sasya. Dan tidak menyenangkan jika ia bermain dengan mayat.
Ini terlalu cepat untuk tewas, Sasya.
Ajalmu terlalu cepat.
Tapi ini salah diri nya sendiri. Mengapa ia mendatangi malaikat mautnya sendiri?
Satu kata untuk Sasya, Bodoh.
"Terus lo ngapain enak-enakan disini?" Sindir Ardi yang sedang membawa ember dan kain pel.
"Lo pikir gue enak-enakan?"
"Iyalah. Lo duduk doang sambil megangin HP."
"Lo gatau aja." Gumam Qyrha.
"Tau gue."
"Apa coba?"
"Lo pasti bingung gegara tawanan lo tewas kan?"
"Sial. Bisa baca pikiran ternyata. Dasar iblis."
"Bukan gue. Tapi lo."
"Ya emang kenapa kalo gue iblis?"
"Gapapa sih. Ga ada hubungan nya juga ama gue. Lo tenang aja gue ga bakalan bongkar jati diri lo."
"Bagus kalo gitu. Kalo lo sampe ngebongkar, inget kata-kata gue. Ajal lo udah dekat."
"Santai, Nyonya. Hahahahh...."
"Udah sono-sono lo!! Buru ngepel!"
"Lo aja gih."
KAMU SEDANG MEMBACA
Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)
Action[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, JANGAN MELIHAT CERITA HANYA DARI COVER DAN JUMLAH PARTNYA SAJA, INI PARTNYA BANYAK TAPI ISINYA SEDIKIT YA]. [WARNING⚠️ INI CERITA AMATIR PERTAMA SAYA, YANG SAYA BUAT SAAT MASIH KELAS 8 SMP, DAN SANGAT TEROBSESI AKAN ADANYA...