174. IGD.

1.4K 111 33
                                    

"Nghhhh gue dimana..." Lenguh Qyrha yang sekarang sudah berada di rumah sakit dengan tubuh yang sudah di pakaikan alat-alat rumah sakit.

"Hey bodoh, udah bangun lo?" Sinis Eunjeong sambil bersedekap dada.

"Ahh diem!! Lo berisik, gue mau tidur lagi. Ohh iya, gue pertegas ya gue itu gak bodoh, kalo bukan karena gue, lo semua udah mati sia-sia."

"Heh sejak kapan lo sombong kayak gini?! Lo gak lihat noh cowok kesayangan lo udah hampir sekarat?!"

"Gue? Punya cowok kesayangan? Lo pikir gue guy?!"

"Maksud lo apaan anjing?!"

"Ahh ribet! Udah sana gue mau tidur lagi!! Capek!" Ucap Qyrha sambil menarik selimut sampai menutupi wajahnya.

"Heh jawab dulu pertanyaan gue!! Terus tadi lo kenapa bilang kalo orang gabisa ngebunuh orang yang udah mati? Maksud lo apaan?" Kesal Eunjeong sambil menarik selimut Qyrha.

"Gue udah mati,"

"Mati? Ngigo lo?!"

Arghonio berdecih sebal. Wanita di hadapannya ini benar-benar menjengkelkan.

"Jam berapa ini?" Tanya Arghonio.

"Jam 4, emang kenapa?"

"Oohh yaudah lo tunggu aja pas matahari udah terbit, Qyrha bakal balik."

"Jadi lo itu siapa anjing?!"

"Gausah banyak tanya lo." Ucap Arghonio sinis.

"Gue tanya buat yang terakhir kalinya, lo itu siapa?!"

"Ckck, ngeyel. Gue bilang tunggu Qyrha balik. Gue gabisa ceritain."

"Ya dimana Qyrha nya?!"

"Disini,"

"Tadi kata lo, lo bukan Qyrha?!"

"Badannya doang." Lanjut Arghonio enteng.

"Maksudnya apaan sih?!"

"Udah jangan bawel, gue mau tidur lagi, jangan ganggu atau lo bakal gue tebas."

"Sejak kapan lo sadis begini ama gue?"

"Makanya jangan berisik."

Setelah mengucapkan itu, Arghonio kembali tertidur dengan tenang. Eunjeong yang melihat itu hanya bisa menggerutu kesal. Ia masih tidak mengerti apa yang terjadi saat ini.

"Gue harus nungguin dia bangun lagi?" Gumam Eunjeong.

Arthur telah di tangani oleh Dokter. Pendarahan di kepalanya cukup serius. Dokter khawatir Arthur akan mengalami amnesia yang cukup serius karena peluru yang menancap hampir melukai otak kanan nya.

Saat Dokter sedang melakukan operasi pengangkatan peluru pada kepalanya itu, Dokter mengatakan bahwa tengkorak di kepalanya sedikit retak.

Dan cukup sulit untuk mencabut peluru itu, namun puji syukur, operasi itu telah berjalan dengan lancar. Tetapi Arthur masih tidak sadarkan diri dan dinyatakan koma.

Matahari sudah menampakkan dirinya, cahaya nya merambat masuk menembus tirai-tirai jendela. Eunjeong yang tersadar langsung terduduk karena mengingat Qyrha akan kembali saat matahari muncul.

Kelopak mata Qyrha berkedip dengan pelan, dan perlahan tapi pasti Qyrha membuka matanya dan melihat Eunjeong yang memasang wajah garang terhadapnya.

"Nghhh.. gilaaaa pegel banget badan gue, ada apaan sih semalem, kok gue di rawat sampe begini?"

"Siapa lo?"

"Loh kok lo nanya kayak gitu? Lo gak liat gue Qyrha?"

"Ngga, coba gue mau tanya ama lo, password kata sandi buat masuk ke markas lo apa?"

Qyrha & Her Secret (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang