Episode 130

1K 79 39
                                    

Kian Santang pulang ke rumah sederhana nenek Fatimah setelah mengumpulkan kayu dan ranting sebagai bahan bakar memasak.

Kian Santang belum menyadari kalau Ayahandanya dan Maung Bodas mengikutinya dari belakang.

Kian Santang membuka pintu...

"Sampurasun Nek"

"Rampes, Raden. Masuklah!"

Kian Santang masuk ke dalam lalu menaruh kayu dan ranting yang ia bawa.

"Maafkan aku jika membuat Raden Repot"

"Tidak apa apa Nek, aku senang melakukannya"

"Baiklah Raden, nenek akan membuat makanan untuk kita makan malam ini!"

"Mari kubantu Nek"

Kian Santang membantu nenek Fatimah memasak makanan.
Setelah matang, makanan itu disajikan di piring sederhana tapi itu bukan masalah untuk Kian Santang walaupun dia adalah seorang Pangeran dan seorang Pewaris Tahta Pajajaran ia tetap memakan makanan yang ia buat bersama nenek Fatimah.

Setelah Makan Malam...

"Raden tidurlah di atas ranjang, nenek akan tidur di bawah"

"Tidak Nek, aku yang akan tidur di bawah nenek akan tidur di atas ranjang!"

"Kau memang sangat baik Raden"

Kian Santang menuntun Nenek Fatimah berjalan ke arah ranjangnya lalu membantunya membaringkan tubuhnya.
Lalu setelah itu Kian Santang berbaring tidur di bawah dengan alas tikar biasa dan tangan kanannya menjadi bantalnya.

Malam semakin larut...

Malam sudah sangat larut tapi Kian Santang belum tidur.
Ia merenung karena merindukan ibundanya.

V.O Kian Santang
"Aku sangat merindukanmu Ibunda, aku berharap aku bisa segera kembali ke Pajajaran!"

Akhirnya Kian Santang bisa tidur walaupun tidak nyenyak karena biasanya ia tidur ditemani oleh Ibundanya.

Pagi Hari menyinari Istana Pajajaran...

• Istana Pajajaran

Subang Larang beserta Walangsungsang dan Rara Santang bergegas ke ruang pengobatan untuk melihat kondisi Kadir.
Sesampainya...

"Tabib, bagaimana kondisi Kadir?"

"Kondisinya semakin memburuk Gusti!"
Jawab tabib sambil memegang denyut nadi di tangan Kadir.

Subang Larang menangis setelah mendengar jawaban tabib itu.
Subang Larang kembali bertanya dengan tabib itu dengan suara nada bergetar.

"Tolong Tabib, sembuhkan Kadir secepatnya karena masa depan putraku Kian Santang berada di kondisi Kadir, aku mohon Tabib!"

"Aku akan terus berusaha Gusti Ratu sampai Kadir sembuh seperti sedia kala!"

Tiba tiba tubuh Kadir bergetar lalu di mulut Kadir keluar busa putih.
Keadaan Kadir yang mendadak semakin parah membuat Subang Larang semakin panik.

"Tabib cepat periksa keadaannya sekarang!"

"Baik Gusti Ratu!"

Dengan cepat beberapa tabib disana langsung mencari tahu apa yang terjadi sehingga keadaan Kadir semakin memburuk.

Rara Santang yang sangat merindukan sang adik, berdoa dalam hatinya.

V.O Rara Santang
"Ya Allah hamba mohon sembuhkan lah Kadir agar Rai Kian Santang bisa kembali ke Istana, hamba sangat merindukan adik hamba ya Allah, amin ya robbal Al-Amin"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang