Kian Santang sudah mulai mendaki Puncak Gunung Ciremai.
Walaupun Puncak Gunung Ciremai sangat terjal dan licin dia tidak takut dan terus mendaki."Astaghfirullah, Puncak Gunung Ciremai ini sangat licin dan Terjal tidak!, aku tidak boleh mundur dan menyerah aku harus tetap mendaki dan mengambil Tombak Luhur Budi itu untuk Ayahanda Prabu"
Kian Santang menguatkan dirinya sendiri kalau ia bisa mendaki Gunung Ciremai walaupun Gunung itu sangat licin dan Terjal.
Telapak Tangan Kian Santang sudah mulai memerah."Astaghfirullah telapak ku sudah mulai memerah,tidak! Aku tidak boleh menyerah demi Ayahanda Prabu!"
Kian Santang melanjutkan pendakiannya.
****
Setelah menemui Prabu Siliwangi, Ratna Sari dan Rara Santang kembali ke Kamar mereka masing masing.
"Tunggu Nyimas"
"Ada apa Nyimas Ratna Sari?"
"Apa Nyimas bisa menemani ku di kamarku"
"Tentu saja"
Rara Santang menuju Kamar Ratna Sari.
"Kita sudah di kamarmu, apa yang ingin kau bicarakan?"
"Darimana Nyimas tahu kalau aku ingin mengatakan sesuatu?"
"Aku tahu dari wajahmu, sekarang katakanlah"
"Jadi aku ingin bertanya Nyimas, apakah Raden Kian Santang itu adikmu Nyimas?"
"Ya kau benar Nyimas, Rai Kian Santang adalah adikku yang paling kecil"
"Apakah Raden Kian Santang anak yang paling kecil?"
"Tidak, Rai Kian Santang masih mempunyai adik paling kecil dari ibunda Kentring Manik namanya adalah Rai Surawisesa"
"Raden Surawisesa?, lalu dimana Raden Surawisesa kenapa aku tidak melihatnya di Istana ini?"
"Dia pergi meninggalkan Pajajaran dan dia tidak akan kembali sebelum dia bisa membuktikan kalau dia lebih layak menjadi Raja Pajajaran dibanding Rai Kian Santang"
V.O Ratna Sari
"Jadi Raden Kian Santang adalah Anak yang paling kecil dari Gusti Ratu Subang Larang dan Gusti Prabu Siliwangi. Aku akan mencari tahu lebih dalam tentang Raden Kian Santang karena aku mulai mencintai dirinya dan keluarganya"****
Munding Laya memimpin Rapat Tokoh Aliran Hitam.
"Kapan kita akan menyerang Pajajaran Munding Laya?"
"Bagaimana kalau besok?"
"Apa kau yakin Senopati?"
"Aku sangat yakin Gusti Prabu"
"Mohon maaf Nanda Prabu bagaimana kalau penyerangan di Pajajaran kita tunda terlbih dahulu"
"Apa maksud uwak?, kenapa harus ditunda?"
"Mohon maaf Nanda Prabu Munding Laya, menurut Uwak sebelum kita menyerbu Pajajaran lebih baik kita membuat Kian Santang keluar dari Istana Pajajaran"
"Bagaimana caranya Uwak?"
"Kita akan menggunakan adikku tercinta Rai Kentring Manik"
"Ibunda?"
"Ya Nanda Prabu kita akan menyuruh Ibundamu untuk kembali ke Istana Pajajaran"
"Apa uwak bercanda?"
"Tidak Nanda Prabu, Uwak serius akan Uwak beri tahu rencana yang Uwak siapkan yang sangat matang ini"
****
Subang Larang sedang menunaikan Sholat Magrib di Kamarnya.
Subang Larang mengangkat tangannya untuk berdoa."Ya allah hamba mohon lindungilah Putra hamba Kian Santang. Mudahkanlah Urusannya Ya allah. Hindarkanlah keburukan padanya Ya Allah, amin ya robbal alamin"
****
Disaat Pertengahan pendakiannya tiba tiba Tangan sebelah Kiri Kian Santang terlepas karena terlalu licin.
Sekarang Kian Santang mengandalkan Tangan Kanannya dan keseimbangan Kakinya jika salah sedikit ia bisa jatuh ke jurang.Apakah Kian Santang berhasil sampai ke Puncak Gunung Ciremai dengan selamat atau...?
Tunggu di NEXTEPISODE!!!JANGAN LUPA VOTE DAN FOLLOW
🍃👇👇👇🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Fiction HistoriqueSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...