Episode 141

893 73 43
                                    

Kian Santang, Gagak Ngampar, Walangsungsang, dan Rara Santang melanjutkan perjalanan mereka ke Pesta Perayaan setelah menolong Nyimas Dewi Purnama.

Setibanya di Acara Pesta, banyak tuan putri dari Kerajaan tetangga melirik ke arah Kian Santang.
Mereka semua jatuh hati saat melihat ketampanan Kian Santang apalagi ditambah dengan Mahkota Mewah diatasnya.

Walaupun hanya memakai pakaian biasa tapi tetap aura ketampanan Kian Santang membuat Putri putri Raja yang hadir di acara pesta tersebut jatuh cinta kepadanya.

Prabu yang melihat putranya hanya memakai pakaian biasa, merasa sangat senang.

V.O Prabu Siliwangi
"Aku sangat kagum kepada Putraku Kian Santang, walaupun ia adalah pewaris tahta tapi ia tidak ingin dikenal sebagai pewaris tahta melainkan hanya ingin dikenal sebagai Kian Santang"

Subang Larang, dan Ambet Kasih juga merasa sangat senang melihat Kian Santang dengan gaya baju sederhana tapi tetap memancarkan aura sebagai seorang Anak Raja Besar.

Prabu Mapanji mengantar para Pangeran Pajajaran ketempat duduk mereka masing masing.
Dan kebetulan, tempat duduk Kian Santang agak berdekatan dengan Nyimas Dewi Purnama.
Sontak mereka langsung saling duduk menjauh dan tidak saling melihat.

Acara Pesta dimulai...

Para Penari mulai menari dengan lemah gemulai dan para pemusik juga memainkan alat musik mereka dengan sangat merdu.

Tanpa disadari Kian Santang, ternyata ada seseorang yang turut hadir di acara pesta perayaan dan orang itu adalah masa lalunya Kian Santang.
Dia adalah Nyimas Ratna Sari.
Nyimas Ratna Sari berdiri dibelakang Nyimas Dewi Purnama karena saat ini status Nyimas Ratna Sari adalah sebagai pelayan istimewa Nyimas Dewi Purnama.

Perayaan Pesta semakin meriah...

Nyimas Dewi Purnama memanggil pelayan istimewanya yaitu Nyimas Ratna Sari dengan menyentuh tangannya.

"Nyimas..."

"Ya Tuan Putri?"

"Bisakah kau mengambil kain merah yang ditaruh di atas kasurku!"

"Baik Tuan Putri, aku akan mengambilnya!"

Nyimas Ratna Sari meninggalkan perayaan untuk mengambil kain merah suruhan Nyimas Dewi Purnama.
Dan secara kebetulan, Kian Santang juga ingin hendak keluar.

"Raka...!"

"Ya Rai?" Jawab Gagak Ngampar.

"Bisakah Raka memakai Mahkota ku ini?"

"T...tidak Rai, mana mungkin aku bisa memakainya"

"Tolong bantu aku Raka, aku merasa agak tidak nyaman disini maka dari itulah aku ingin keluar Aula untuk mencari udara segar!"

"Baiklah Rai, aku akan memakai Mahkotamu untuk sementara!"

"Terima Kasih Raka" ucap Kian Santang lalu melepas Mahkotanya dan memberikannya kepada Rakanya, Gagak Ngampar.

Setelah memberikan Mahkotanya, Kian Santang pergi meninggalkan Aula Pesta Perayaan.

Diluar Aula Pesta Perayaan, banyak prajurit yang sedang berjaga jaga untuk memastikan keamanan keluarga Istana.

Kian Santang berjalan jalan sambil melihat keindahan malam di Istana Janggala.

Saat berjalan, ia tidak sengaja menabrak seseorang.

"Mmm...maafkan aku Nyimas"

Ternyata, orang yang ditabrak Kian Santang adalah Nyimas Ratna Sari.

Kain yang dibawa oleh Nyimas Ratna Sari terlepas karena tertabrak Kian Santang dan menutupi wajah Nyimas Ratna Sari.

Kian Santang yang merasa bersalah, membantu Nyimas Ratna Sari.
Ia mengambil Kain yang menutupi wajah Ratna Sari lalu memberikannya kembali kepada Ratna Sari.

"Mmm...maafkan aku Nyimas"

"Tidak apa apa, Raden"

Tiba-tiba ada segerombolan Prajurit Janggala sedang berpatroli di dekat mereka.
Dengan cepat, Ratna Sari menarik tangan Kian Santang untuk bersembunyi di balik tembok.
Ratna Sari menutup mulut Kian Santang dengan telapak tangannya sambil menghadap ke samping kiri untuk memastikan kalau segerombolan Prajurit itu tidak melihat mereka.

Kian Santang menatap Ratna Sari.
Wajah keduanya sangat dekat hingga hampir kedua batang hidung mereka bersentuhan.
Saat menoleh ke arah Kian Santang, Ratna Sari tertegun diam saat melihat tatapan mata Kian Santang.
Mereka saling menatap satu sama lain.

Kian Santang sama sekali tidak menyadari kalau yang didepannya adalah Masa lalunya yaitu Nyimas Ratna Sari begitu pula dengan Ratna Sari yang tidak mengenali Kian Santang sama sekali.

Setelah 3 tahun berlalu, banyak perubahan pada Nyimas Ratna Sari.

Nyimas Ratna Sari tumbuh sebagai wanita cantik, dengan rambut panjang bergelombang, mata sipit dan berkulit putih. Usianya juga sama seperti Kian Santang yaitu 18 tahun.

Saat ini, Kian Santang melihat Ratna Sari bukan sebagai masa lalu ataupun Nyimas Ratna Sari tapi sebagai gadis cantik dari golongan biasa.

Yang kangen dengan Nyimas Ratna Sari, udah comeback nih kesayangan kalian😊💜💜💜
Tinggal masa depannya, yang belum muncul nih😃👌

Masa depannya Kian Santang, akan muncul di episode besok!!!
Jadi jangan ketinggalan😆

Jangan lupa Follow dan Vote💜

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang