Kian Santang menyerahkan dirinya kepada Tokoh Golongan Hitam.
Dengan kasar Surawisesa menendang mahkota yang berada di atas kepala Kian Santang."Sekarang kau bukan Raja Pajajaran lagi Kian Santang, akulah Raja Pajajaran yang sesungguhnya,
Prajurit!!!""Hamba Gusti Prabu"
"Pedang"
"Ini Gusti"
Prajurit menyerahkan Pedang kepada Surawisesa.
"Hari ini adalah hari kematianmu Kian Santang!"
Saat Surawisesa hendak menebas pedangnya ke arah Kian Santang, Rara Santang datang dan menahan tebasan itu dengan tangannya sampai berdarah.
"Jika kau ingin membunuh Rai Kian Santang, maka lewati aku dulu!"
Rara Santang melempar Pedang yang berada di tangan Surawisesa hingga jatuh.
"Berani sekali kau melawanku, baiklah mari kita buktikan siapa yang akan menang!"
Rara Santang bertarung melawan Surawisesa.
Mereka saling beradu ilmu kanuragan.
Karena Ilmu Kanuragan Rara Santang lebih besar dibanding Surawisesa maka sudah dipastikan Rara Santang yang memenangkan duel ituTapi tiba-tiba...
Pedang tajam menusuk tubuh Rara Santang dibagian belakang.
"Arghhhhhh.....ahhhhhhh...astaghfirullah"
Darah berjatuhan dari perut Rara Santang akibat tusukan Pedang.
"Yundaaaaaa.......!"
Teriak Kian Santang."Matilah kau Putri Siliwangi bodoh!"
"Uwak Prabu...kenapa uwak menusukku dari belakang...?"
"Aku tidak peduli Rara Santang asalkan aku bisa membunuhmu!"
Amuk Marugul melempar jatuh Rara Santang.
Rara Santang kini sedang kesakitan karena Pedang yang tertancap di belakangnya.Karena melihat sang kakak terluka parah akibat ulah Tokoh Golongan Hitam membuat Semangat Kian Santang membara.
Ia bangkit untuk Pajajaran."Aku tidak akan mengampuni siapapun yang sudah menyerang Yunda!"
Kian Santang mengeluarkan Busur Gandiwa miliknya.
Tokoh Golongan Hitam yang melihat kesaktian busur itu sontak terkejut.
"Senjata pusaka apa lagi yang dimiliki Kian Santang kali ini?"
"Nyai seperti yang kulihat itu adalah sebuah Busur sakti, nama dari busur itu adalah Gandiwa. Yang kutahu Busur itu sudah diberkati para dewa dan kesaktian Busur itu sangat luar biasa Nyai"
"Tapi darimana dia mendapatkan busur sakti itu?"
"Aku pun tidak tahu Nyai, yang jelas kita harus waspada!"
Kian Santang menarik tali busur dan mengarahkannya ke atas.
Ia lalu memejamkan matanya dan membacakan mantra yang sudah diajarkan oleh Raden Dharmawirya.
Setelah membacakan mantra, muncul sebuah Anak Panah yang sudah berada di tali busur dan siap untuk dilepaskan.
Tanpa menunggu lama, Kian Santang melepaskan satu anak panah itu ke atas langit.
Tidak lama dilepaskan anak panah yang tadi, berpecah menjadi ribuan anak panah dengan ujungnya yang berapi.Tokoh Golongan Hitam sontak panik melihat ribuan anak panah dengan api diujung anak panah itu.
"Nyai kita harus pergi jika tidak kita akan mati tertimpa ribuan anak panah berapi itu!"
"Tenanglah aku bisa mengatasi itu semua"
Dewi Samudera mengeluarkan kesaktiannya yang membuat anak panah berapi tadi harusnya menyerang mereka malah berbalik menjadi menyerang ke Kian Santang"
"Astaghfirullahaladzim, kenapa anak panah yang kulesatkan malah berbalik menyerangku. Aku harus mengatasinya!"
Kian Santang menarik tali busurnya kembali.
Satu anak panah muncul diantara tali busur itu lalu dilesatkan ke atas.
Anak panah yang dilesatkan tadi membentuk sebuah atap untuk melindungi Kian Santang dari Hantaman Ribuan Anak Panah berapi."Alhamdulilahirobbilalamin"
Ribuan anak panah berapi tadi musnah begitu saja tanpa mengenai Kian Santang karena ja sudah dilindungi atap yang terbuat dari anak panah.
"Sial...kenapa anak itu tidak mati dihantam oleh sekian banyaknya Panah Berapi itu?"
"Kau lupa dia adalah Raden Kian Santang, dia saktimandraguna tidak mudah untuk mengalahkannya!"
"Nyai kita gunakan wanita itu lagi sebagai pancingan kita"
"Hei kau Kian Santang menyerahlah atau dia akan kubunuh, kali ini aku tidak main main!"
"Baiklah aku menyerah, tapi lepaskan Nyimas Ratna Sari dan serahkan kepadaku!"
"Baiklah aku akan menyerahkannya kepadamu tapi kau harus menyerahkan Tahta Pajajaran kepadaku, bagaimana?"
"Baiklah aku menyerahkan Tahta Pajajaran kepadamu Rai Surawisesa tapi aku mohon kembalikan Nyimas Ratna Sari kepadaku!"
"Baiklah aku menerimanya"
Surawisesa membawa Ratna Sari yang masih tidak sadarkan diri.
Ia membawanya kepada Kian Santang.Ratih yang berada di Istana untuk menjaga Subang Larang tiba tiba mendapat Firasat buruk.
"Dewata agung kenapa hamba mendapat firasat buruk, apakah akan terjadi sesuatu kepada Raden Kian Santang. Aku harus menolongnya!"
Ratih berlari keluar istana dengan tergesa - gesa.
Surawisesa menyerahkan Ratna Sari kepada Kian Santang tetapi ada maksud lain di benak Surawisesa.
Ia menyimpan pisau tajam di pinggangnya. ia akan mengeluarkan dan menusuk Kian Santang diwaktu yang tepat.V.O Surawisesa
"Matilah kau Kian Santang!"Setelah menyerahkan Ratna Sari kepada Kian Santang, Surawisesa mengeluarkan Pisaunya lalu menusuk ke bagian perutnya.
"Nyimas.......!"
Tusukan dari Surawisesa ditahan oleh Nyimas Ratih yang datang tepat waktu.
Tusukan itu malah mengenai Nyimas Ratih.Apa yang akan terjadi selanjutnya ya😭Rara Santang terluka kini Ratih juga terluka, Tahta Pajajaran dikasih ke Surawisesa:)
Jangan lupa Follow dan Vote biar semangat author lanjutin😊✊
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Tarihi KurguSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...