Setelah menyembuhkan ibu dari sang anak itu, Kian Santang kembali ke rombongannya dan melanjutkan perjalanannya untuk pulang ke Istana.
Hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja, rombongan pasukan Prabu dan yang lainnya sudah tiba di Istana.
Mereka disambut dengan sangat meriah dan sorak sorakan dari Rakyat Pajajaran.
Prabu beserta yang lainnya turun dari kudanya.
Subang Larang, Kentring Manik, Rara Santang, Surawisesa dan Ambet Kasih sudah berdiri di depan pintu istana untuk menyambut kepulangan Prabu dan yang lainnya.
Saat Kian Santang pulang ke Istana, alangkah terkejutnya Subang Larang saat melihat balutan luka di bagian perut Kian Santang.
"Putraku, apa yang terjadi nak. Kenapa ada balutan luka di bagian perutmu?"tanya Subang Larang sambil memegang kedua pipi Kian Santang.
"Ini hanya luka kecil Ibunda, ibunda jangan khawatir. Aku baik baik saja!"balas Kian Santang dengan senyuman diwajahnya.
Subang Larang memeluk Kian Santang.
Rasa rindu kepada putranya kini sudah terbayar.
Putranya sudah kembali dengan selamat walau terjadi luka pada tubuhnya.Rara Santang mendekat ke arah Kian Santang.
"Rai, apa kau baik baik saja?"
"Aku baik baik saja Yunda!"
"Sebaiknya kau beristirahat Rai, aku tahu kau sedang berbohong atas kondisimu saat ini!"
Rara Santang membawa Kian Santang masuk ke dalam istana untuk beristirahat.
Subang Larang juga melepaskan rasa kerinduannya kepada Prabu.
Ia memeluk Prabu dengan penuh rasa kerinduan."Dinda, bagaimana kabar Dinda?"
"Dinda baik baik saja Kanda, lebih baik sekarang Kanda beristirahat!"
Subang Larang juga melepas kerinduannya kepada Putra sulungnya, Walangsungsang.
Akhirnya, Keluarga Pajajaran kembali berkumpul.
Setelah cobaan yang mereka hadapi, akhirnya mereka bisa berkumpul lagi seperti sebelumnya.Setelah Raja Iran mengakui kekalahannya dan sudah mengaku salah, Prabu mengadakan acara penobatan Putra Mahkota kembali.
Ia menggelar acara ini secara tertutup dan hanya dihadiri oleh Keluarga Istana dan para punggawa.
- Sidang Istana
Prabu naik ke Singgasananya, lalu mengambil mahkota yang berada di meja kecil di sebelahnya.
"Setelah Raja Iran sudah mengakui kekalahan dan mengaku salah atas perbuatannya kemarin kepada Putraku Kian Santang dan Ratu Subang Larang maka dari itu, sudah saatnya aku menobatkan pewaris tahta pajajaran yang resmi. Aku, Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi sudah memutuskan kalau pewaris tahta sekaligus penerus ku nanti adalah Putraku Kian Santang!"
Sorak sorakan dari para punggawa menggema ke seluruh ruang sidang istana.
"Hidup Raden Kian Santang!"
"Hidup Putra Mahkota Raden Kian Santang!"
Kian Santang naik ke atas singgasana Prabu lalu menghampirinya.
Prabu menepuk bahu Kian Santang lalu memasangkan Mahkota di atas kepala Kian Santang."Bukan tanpa alasan aku memilih putraku Kian Santang sebagai pewaris sekaligus penerusku nanti. Putraku Kian Santang memiliki semua kualitas yang dibutuhkan sebagai seorang Raja apalagi menjadi seorang Raja besar di Pajajaran ini. Putraku Kian Santang memiliki hati yang lembut, tegas, bijaksana, rendah hati, berwibawa dan mengayomi Rakyatnya dan itu semua yang membuatku yakin kalau Putraku Kian Santang memang benar benar layak dan pantas menjadi penerusku nanti!"
Seluruh punggawa istana yang hadir sangat senang setelah Prabu menobatkan Kian Santang secara resmi menjadi penerus Kerajaan Pajajaran nanti.
Setelah penobatan resmi selesai dilakukan, Raja James bangkit dari tempatnya lalu berdiri di tengah tengah sidang istana.
"Aku ucapkan selamat kepadamu Putraku Kian Santang karena sudah menjadi penerus tahta pajajaran yang resmi, ayah sangat senang. Tapi, ada yang ingin aku bicarakan kepada kalian semua disini!"
"Apa yang ingin kau bicarakan kepada kami semua James?"
"Sebelumnya aku mau minta maaf karena mungkin keputusanku ini akan membuat kalian merasa kecewa kepadaku, aku ingin mengatakan kalau aku harus kembali ke Kerajaanku, Kerajaan AthelBert!"
Kputusan mendadak dari Raja James membuat Kian Santang kaget.
Ia turun dari singgasana dan menghampiri Raja James."Jadi, Ayah ingin pulang ke Inggris?"
"Benar Putraku, tugas ayah sudah selesai disini. Saatnya, ayah kembali pulang karena bagaimanapun, ayah adalah seorang Raja dan di Kerajaan AthelBert hanya ada Putriku Silvyana yang menjalankan pemerintahan. Ayah tidak bisa di Pajajaran lebih lama lagi, ayah harus kembali ke Inggris!"
Kian Santang langsung berlari dan memeluk Raja James.
Ia sangat sedih karena harus berpisah kembali dengan Raja James yang sudah ia anggap seperti ayah kedua baginya.
Raja James membalas pelukan Kian Santang.Prabu sangat mengerti perasaan Putranya Kian Santang, Kian Santang sangat menyanyangi Raja James maka dari itulah saat Raja James memutuskan untuk kembali pulang, Kian Santang sangat kaget dan emosional.
Setelah berpelukan untuk terakhir kalinya dengan Kian Santang, Raja James berpamitan dengan Keluarga Istana Pajajaran dan juga Prabu Siliwangi.
"Aku pamit untuk kembali pulang ke Istanaku Siliwangi, jikalau ada kesempatan lain maka aku pasti akan berkunjung kembali ke Pajajaran. Senang bisa dekat dan menghabiskan waktu bersama dengan Keluarga Istana Pajajaran. Aku pamit undur diri, Sampurasun!"ucap Raja James. Matanya sudah berkaca kaca. Sebenarnya, ia tak bisa jauh dari Kian Santang namun apalah daya, takdir tetaplah takdir. Kian Santang adalah Putra Siliwangi bukan putranya.
Raja James memberikan penghormatan terakhir untuk Prabu dan Keluarga Istana Pajajaran lalu setelah itu, ia pergi meninggalkan sidang istana.
Raja James pulang ke Inggris bersama dengan para pasukannya.
Raja James sangat senang dan bahagia bisa turut membantu Pajajaran kemarin saat bertempur melawan Raja Iran.Raja James mulai pergi meninggalkan pintu gerbang istana diikuti dari belakang oleh para pasukannya.
Kepulangan Raja James ke Inggris benar benar membuat Kian Santang sedih.
Ia langsung meninggalkan sidang istana tanpa sepatah katapun.Why James? Kenapa kamu harus kembali pulang seh😭😭😭
Kasian Aden🙂NEXTEPISODE!!!
*Kepergian dan kedatangan yang baru*
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Fiksi SejarahSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...