Kepergian Kian Santang belum diterima oleh Ratna Sari.
Ia berteriak dengan sangat keras lalu berlari mendekati Kian Santang.
"Raden...bangunlah!!!"
Prabu hanya terdiam melihat Putra Kesayangannya wafat di dalam pelukannya.
Rara Santang menangis dengan penuh haru melihat sang adik telah wafat.
Ratih lemas tak berdaya.
Ia menjauh dari ranjang Kian Santang.V.O Ratih
"Aku telah kehilangan cintaku"Ratna Sari yang tidak percaya dengan wafatnya Kian Santang, berusaha menyadarkan Kian Santang.
"Raden bangunlah Raden, aku sudah kembali untukmu, aku mohon bangunlah!"
Teriak Ratna Sari sambil menangis.Salah satu Air mata Ratna Sari jatuh di atas wajah Kian Santang dan itu memberi keajaiban bagi Kian Santang.
Tanpa disadarinya Tetesan Air Matanya memberi kesempatan kedua bagi Kian Santang.
Perlahan Kian Santang membuka matanya.
Prabu yang menyadarinya mendekati putranya.
Lalu mengelus kepalanya."Putraku kau masih hidup?"
Kian Santang berusaha berbicara tapi ia terbatuk karena tidak kuat untuk berbicara.
Ratna Sari yang tadinya menangis sekarang tersenyum melihat Kian Santang diberi kesempatan untuk hidup kembali.
"Alhamdulilah Raden...kau masih hidup"
Ratih tersenyum bahagia melihat Kian Santang.
V.O Ratih
"Terimakasih Dewa Batara engkau telah memberi Cintaku kesempatan kedua untuk hidup""Maaf Gusti Prabu untuk saat ini Raden Kian Santang harus beristirahat"
Prabu mengangguk pelan.
Keluarga Istana meninggalkan kamar Kian Santang agar Kian Santang bisa beristirahat.
• Perjalanan Walangsungsang berhenti di sebuah gubuk tua yang terletak di pinggir jurang.
"Ya allah hamba tidak tahu lagi harus kemana, sekarang hamba tidak mempunyai tujuan hidup lagi"
Walangsungsang yang tengah depresi mencoba menjatuhkan dirinya ke bawah jurang yang sangat dalam tapi ditahan oleh seseorang....
"Apa yang kau lakukan!"
Orang itu terus menahan tubuh Walangsungsang agar tidak jatuh ke dalam jurang tapi Walangsungsang berusaha untuk memberontak.
"Bunuh diri bukanlah jalan yang terbaik, apa kau dengar aku?"
Walangsungsang terdiam.
"Aku tidak punya tujuan hidup lagi, lenih baik aku mati sekarang!!!"
"Tidak...jangan lakukan itu. Katakan saja apa masalahmu kepadaku Insyallah aku bisa membantumu"
Orang itu mengajak Walangsungsang untuk duduk di gubuknya dan berusaha membuatnya tenang.
"Sekarang apa masalahmu sehingga kau berniat untuk bunuh diri?"
"Ayahandaku sudah tidak menganggapku sebagai putranya lagi"
Jawab Walangsungsang dengan penuh haru."Astgahfirullahaladzim, tapi kenapa?"
"Ayahandaku menuduhku kalau aku yang berusaha menyelakai hidup Adik kandungku, padahal yang sebenarnya aku bukanlah pelakunya!"
"Bersabarlah karena aku bisa merasakan apa yang kau rasakan, maaf sebelumnya siapa namamu?"
V.O Walangsungsang
"Aku tidak boleh menyebutkan nama asliku, aku akan menggunakan nama samaran agar identitas asliku tidak dikenali""Namaku Cakrabuana"
"Nama yang indah"
"Terima kasih"
"Perkenalkan aku Nyimas Endang Geulis"
Walangsungsang mengangguk pelan.
"Kita sekarang berteman Cakrabuana"
Nyimas Endang Geulis memberikan tangan kanannya sebagai persahabatan.
Walangsungsang membalas juluran tangannya.Mereka berjabat tangan sebagai tanda pertemanan.
"Baiklah temanku Cakrabuana, dimana kau tinggal?"
"Aku hanya seorang pengembara biasa"
"Tapi bajumu seperti baju istana?"
"Ya, ini adalah baju hadiah pemberian dari salah satu Raja karena aku sudah membantunya"
"Oh jadi begitu, apa kau lapar Cakra?"
Cakrabuana hanya terdiam.
"Baiklah aku mengerti kau sedang depresi jadi kau tidak selera untuk makan, jika kau tidak makan maka aku tidak akan makan jug..."
Cakrabuana menutup mulut Endang Geulis.
Cakrabuana menggelengkan kepala."Kau harus makan!"
Cakrabuana melepas tangannya dari mulut Endang Geulis.
Lalu ia menyuapi Endang Geulis.Awal pertanda Perpecahan Keluarga Pajajaran sudah dimulai:)
Kian Santang diberi kesempatan hidup, Kakak Laki Lakinya diusir dari Istana:)
NextEpisode!!!
Jangan lupa Follow dan Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...