Episode 55

1K 70 4
                                    

Surawisesa sudah bersiap siap menyerang Kian Santang dengan Ajian Brajadewa miliknya.

"Tidak akan ada yang bisa menolongmu Kian Santang!"

"Aku percaya Allah selalu melindungiku"

"Jangan sok menceramahiku Kian Santang!"

Semua keluarga Pajajaran panik dengan kondisi Kian Santang yang hendak diserang Surawisesa.

"Ya allah lindungilah Putra hamba"

V.O Ratna Sari
"Ya Allah hamba mohon lindungilah Raden Kian Santang"

Disaat Surawisesa hendak menyerang Kian Santang tiba tiba ada yang mematahkan serangannya.

"Siapa yang sudah berani ikut campur disini hah!"

Walangsungsang berteriak menjawab sambil dari atas kuda.

"Aku!"

Keluarga Pajajaran sangat senang Walangsungsang datang disaat yang tepat.

"Putraku Walangsungsang!"

"Raka Walangsungsang!"

"Walangsungsang?, jadi kau yang berani ikut campur!"

"Rai Surawisesa?, Ayahanda Prabu, Rai Kian Santang astaghfirullahaladzim. Apa yang kau lakukan Rai lepaskan mereka ingatlah kita keluarga"

"Keluarga?, mereka bukan keluargaku!"

"Kau memang harus diberi pelajaran!"

Walangsungsang lompat dari kudanya dan langsung menghampiri Surawisesa.

"Mari Rai kita bertarung jika aku menang lepaskan Rai Kian Santang dan Ayahanda Prabu!"

"Jika kau kalah serahkan dirimu!"

"Baiklah aku setuju!"

Walangsungsang dan Surawisesa memulai pertarungan mereka.

V.O Prabu Siliwangi
"Putraku Walangsungsang, Putraku Kian Santang kalian memang anak yang sangat membanggakan!"

Kian Santang masih menopang tubuh Prabu Siliwangi yang masih tergantung di tiang gantungan.

"Ayahanda Prabu bertahanlah!"

Pertarungan antara Walangsungsang dan Surawisesa membuat Langit bergemuruh.
Keluarga Pajajaran sangat cemas dengan pertarungan antara Walangsungsang dengan Surawisesa.

"Ibunda, kulihat Raka Walangsungsang bertarung dengan penuh emosi!"

"Benar Putriku, itu bisa membahayakan dirinya!"

"Benar Ibunda!"

Emosi Walangsungsang dimanfaatkan oleh Surawisesa untuk membalas pukulan Walangsungsang.
Dan sontak Walangsungsang terpukul mundur.

"Astaghfirullahaladzim"

"Rakaaa!!!"

Kian Santang yang merasa cemas dengan keadaan Walangsungsang berteriak memanggil.

"Rakaaa, jangan bertarung dengan amarah karena itu akan membahayakan nyawa Raka sendiri!"

Walangsungsang yang mengerti maksud Kian Santang mengangguk kearahnya.

"Bismlihirohmanirohim Allahu Akbar!"

Walangsungsang mengeluarkan Jurus Lebur Serayu.

"Apa kau yakin Jurus itu bisa mengalahkanku?"

Surawisesa membalas Jurus Walangsungsang dengan Jurus Brajamusti.
Kedua jurus itu saling beradu kekuatan.
Entah kenapa Jurus Lebur Serayu milik Walangsungsang perlahan mulai melemah.
Kondisi itu diketahui oleh Kian Santang.

V.O Kian Santang
"Kenapa jurus lebur serayu Raka Walangsungsang mulai melemah?, aku harus membantu Raka!"

Kian Santang mengeluarkan Tombak Luhur Budi dari Tubuhnya.

"Tombak Luhur Budi aku mohon serahkan dirimu pada Raka Walangsungsang!"

Tombak Luhur Budi langsung menuruti perintah Kian Santang.
Tombak Luhur Budi itu melayang terbang ke atas dan menancapkannya ke tanah di sebelah Walangsungsang berada.

"Bukankah itu Tombak Luhur Budi milik Rai Kian Santang?"

"Ya Putriku"

"Raka ambillah Tombak Luhur Budi milikku!"

"Baik Rai!!!"

Walangsungsang mengambil Tombak Luhur Budi milik Kian Santang.

"Bismilahirohmanirohim"

Walangsungsang mencabut Tombak Luhur Budi milik Kian Santang tapi bukannya digunakan untuk melawan Surawisesa dia malah melemparkannya pada Tali Gantungan yang menggantung Tubuh Prabu Siliwangi.
Lemparan Walangsungsang pas mengenai Tali Gantungan itu dan Akhirnya Prabu Siliwangi lepas dari Tali Gantungan.
Kian Santang yang menyadarinya langsung menahan Tubuh Ayahandanya dan memikulnya di bahunya.

"Ayahanda Prabu!"

"Kakanda Prabu!"

Kian Santang langsung membawa Ayahandanya ke tempat yang aman.

Walangsungsang sudah merasa tenang dengan keadaan Ayahandanya dan Adiknya tapi berbeda dengan Surawisesa.

"Sialll, jadi kau berani melanggar perjanjian kita!"

Para Tokoh Golongan Hitam yang lain menyadari bahaya yang akan menimpa mereka karena Kian Santang sudah kembali.

"Lebih baik kita kabur karena Kian Santang sudah kembali!"

"Kau benar Mahesa!"

Mahesa dan Jurig Ciwis pergi duluan meninggalkan medan perang.

"Dasar pengecut!!!"

"Bagaimana Senopati?"

"Sebaiknya kita suruh Gusti untuk mundur"

"Kau benar Senopati"

Dewi Samudera berteriak kepada Surawisesa.

"Munding Laya lebih baik kita mundur sekarang!"

"Kenapa harus mundur Nyai?"

"Apa kau tidak sadar Kian Santang sudah kembali dan bebas. Kian Santang pasti akan membunuhmu terlebih dahulu!"

Surawisesa yang masih terbawa emosi menolak Ajakan Dewi Samudera untuk mundur.

"Aku tidak akan mundur sebelum bisa menghabisi Kian Santang!"

"Dasar anak keras kepala!"

"Lebih baik kita kembali Nyai"

Argadana, Nyai Rompang, Amuk Marugul dan Dewi Samudera pergi meninggalkan Surawisesa dari medan perang.

Surawisesa baru menyadari bahaya sudah mengintainya karena Kian Santang sudah kembali, ia langsung pergi menghilang dari hadapan Walangsungsang.

"Alhamdulilah"

Prajurit Pajajaran bersorak ria karena semua Pasukan Kejahatan sudah mundur karena kalah.

"Hidup Pajajaran!"

"Hidup Raden Kian Santang!"

Akhirnya Pajajaran terbebas dari Pasukan Surawisesa berkat Kembalinya Kian Santang😢
NextEpisode!!!

Jangan lupa Vote dan Follow💖

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang