Episode 208-209

808 73 51
                                    

Tugas Bayanaka untuk melatih Kian Santang ilmu kanuragan serta jurus dan ajian telah selesai.
Ia sudah memberikan ilmu ilmu kesaktian kepada Kian Santang.

Setelah selesai berguru dengan Bayanaka, Kian Santang kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya.

Saat hendak kembali ke kamarnya, tiba-tiba prajurit menghentikan langkah Kian Santang.

"Maaf Raden"ucap prajurit dengan menundukan kepalanya.

"Ada apa prajurit?"

"Maaf Raden, hamba mendapat kiriman surat dari prajurit tak dikenal. Ia mengatakan kalau surat ini harus sampai di tangan Raden!"

"Baiklah!"

Prajurit itu menyerahkan sepucuk surat kepada Kian Santang lalu izin pergi.

Kian Santang membuka tali surat tersebut lalu membacanya.
Setelah membaca surat itu, ia bergegas menemui ayahandanya yang berada di sidang istana.

- Sidang Istana

Kian Santang masuk ke dalam ruang sidang istana lalu menemui Prabu disana.

"Ayahanda Prabu"ucap Kian Santang sambil memberi hormat.

"Ada apa, Putraku?"

"Maaf ayahanda Prabu, aku mendapatkan surat undangan dari Kerajaan Janggala untuk hadir dalam pernikahan Putrinya dan aku meminta izin kepada ayahanda untuk menghadirinya!"

"Ayahanda mengizinkanmu Putraku, pergilah. Ayahanda juga akan memerintahkan prajurit pajajaran untuk mengawal perjalanamu kesana!"

"Baik ayahanda prabu"

Kian Santang kembali ke kamarnya setelah menemui dan mendapat izin dari Prabu untuk pergi.
Setelah berganti pakaiannya, ia lalu pergi berangkat menuju Kerajaan Janggala.

Sebelum pergi, ia berpamitan dengan Keluarga Istana.

"Ibunda, aku izin pamit pergi!"

"Berhati hatilah Putraku, jaga dirimu baik baik!"

"Insyallah ibunda!"

Kian Santang berpamitan kepada ayahandanya juga.

"Ayahanda, aku izin pamit pergi!"

"Semoga dewata agung melindungi perjalananmu!"

Tidak lupa, Kian Santang juga berpamitan dengan saudara dan saudarinya.

"Yunda, Raka, Rai, aku izin pamit pergi. Jaga diri kalian baik baik!"

"Jaga dirimu baik baik Rai!"

"Baik Yunda, insyallah aku akan menjaga diriku baik baik!"

Kian Santang mengucapkan salam lalu mencium telapak tangan Prabu dan Subang Larang.

"Aku pamit ibunda, Assalamualaikum!"

"Waalaikumsalam"

"Ayahanda aku pamit, sampurasun"

"Rampes, putraku"

Setelah berpamitan dengan seluruh keluarga istana, Kian Santang membalikan badannya lalu menaiki kudanya dan berangkat pergi.
Ia dikawal oleh banyak prajurit pajajaran karena ia adalah seorang Putra Mahkota Pajajaran.

Perjalanan Kian Santang tiba-tiba saja terhenti.
Para prajurit pengawal Kian Santang mendengar suara auman Singa dan Harimau dari semak semak belukar.
Mereka langsung berkumpul untuk melindungi Kian Santang.

"Astaghfirullahaladzim!"

"Raden, kami akan menjaga Raden!"

"Prajurit, kalian juga harus berhati hati!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang