Kian Santang tetap tidak menghiraukan firasatnya itu.
Sementara itu, Acara Pesta sudah berakhir.
Para tamu undangan sudah kembali ke Istana mereka masing masing termasuk Raja Galuh.
Penyamaran Kian Santang dan keluarganya berjalan lancar. Tidak ada yang mengenali mereka.
Saat sudah sampai di kuda, Arya Kiban baru sadar kalau kalung kesayangannya jatuh."Jagat Dewa Batara, sepertinya kalungku jatuh di dalam"
"Tunggu disini Raden, akan kuambilkan"
Baiklah"
Kian Santang masuk ke dalam istana lagi untuk mencari kalung Arya Kiban.
Ia sampai harus berkeliling mencari kalung itu dan tidak sengaja Kian Santang menabrak Nyimas Dewi Rengganis hingga jatuh tapi untungnya Kian Santang sigap menangkapnya.
Tatapan mata terjadi diantara keduanya.
Bola Mata coklat muda Kian Santang membuat Dewi Rengganis terpesona.
Tapi, ia mengalihkan perhatiannya dan kembali bangkit."Kau tidak apa apa Nyimas?"
"Ya aku tidak apa apa"
"Syukurlah"
"Siapa kau dan kenapa kau melewati jalur ini?"
"Aku teman dari Raden Arya Kiban, dan maafkan aku jika lancang, aku hanya sedang mencari kalungnya yang hilang karena terjatuh"
"Baiklah lanjutkan pencarianmu, aku tidak peduli"
"Apa kau tidak mau meminta maaf kepadaku?"
"Untuk apa aku meminta maaf kepadamu?"
"Kau sudah menabrakku"
"Lalu aku harus meminta maaf?"
"Ya dan itu harus!"
"Tidak mau, sudahlah tidak ada gunanya aku berbicara dengan seekor Kera!"
"Apa katamu, kau menyebutku sebagai Kera?"
Dewi Rengganis lewat begitu saja disamping Kian Santang dengan ekspresi wajah datar.
Seakan tidak terjadi sesuatu hal yang aneh."Dasar wanita aneh!"
Kian Santang melanjutkan pencariannya lagi dan akhirnya ia berhasil menemukan kalung kesayangan milik Arya Kiban tetapi...
Kian Santang tidak sengaja berpapasan dengan Ayahandanya yang sedang lewat di jalur yang sama.
"Ayahanda Prabu?"
"Putraku...Kian Santang!"
Prabu menarik Kian Santang lalu memeluknya dengan sangat erat.
Sudah 2 bulan lebih mereka berpisah karena masalah sesuatu.
Prabu menangis saat memeluk Kian Santang.
Kian Santang yang merasakan air mata Ayahandanya jatuh di bahunya, mencoba mengelapnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh Prabu, Prabu mengelap air mata yang diwajah Putranya."Bagaimana kabarmu putraku?"
"Alhamdulilah aku baik baik saja Ayahanda"
"Syukurlah, lalu dimana yang lain?"
"Ibunda, Yunda, Nyimas Ratna Sari dan Nyimas Ratih berada di luar Ayahanda. Jangan khawatir"
"Syukurlah mereka aman, mari putraku akan Ayahanda kenalkan..."
"Tidak Ayahanda, aku tidak ingin identitasku terbongkar disini!"
"Kenapa Putraku?"
"Akan kujelaskan semuanya Ayahanda tapi yang penting sekarang aku harus kembali kepada Raden Arya Kiban dan aku berjanji kepada Ayahanda kalau aku akan merebut kembali Pajajaran dan membawa kembali Ayahanda!"
"Restu Ayahanda selalu menyertaimu, pergilah Putraku!"
"Terima kasih Ayahanda"
Kian Santang berlari keluar dari lorong istana lalu menemui Arya Kiban dan mengembalikan Kalung miliknya.
"Terima kasih teman, kau sudah menolongku"
"Sama sama, apakah kita bisa kembali?"
"Baiklah, ayo"
Raden Arya Kiban beserta beberapa pasukan Galuh kembali ke Istana.
Kian Santang mengawal dari belakang dan Ibunda, Yunda, Nyimas Ratna Sari dan Nyimas Ratih berada di dalam tandu.Lama tak terdengar kabar, kini Walangsungsang / Cakrabuana sudah diangkat menjadi ketua di suatu Daerah karena jasanya selama ia tinggal di daerah itu.
Walangsungsang yang dulunya hanya menganggap teman, kini ia sudah memiliki hubungan asmara dengan Nyimas Endang Geulis.
Walangsungsang sudah ada yang punya ges😭
Rks? Dewi Rengganis?💜NEXT EPISODE!!!
Jangan lupa Follow dan Vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Ficção HistóricaSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...