Episode 86

854 61 32
                                    

Pengembaraan Kian Santang mencari Mustika Merah Delima masih terus berlanjut dengan kehadiran sosok baru bernama Raden Dharmawirya.

"Kudengar dari Nyimas Ratih kau Pemanah terbaik di Tanah Pasundan ini"

"Ya begitulah Raden, aku diberi julukan sebagai Anak Arjuna karena keahlian memanahku hampir sebanding dengan Arjuna"

"MasyaAllah luar biasa Raden, aku tidak menyangka keahlianmu sampai dikenal luas"

"Jangan memujiku berlebihan Raden Kian Santang, Kesaktian Ilmu Kanuraganmu jauh lebih besar dan lebih terkenal dibanding diriku"

"Subhanallah kau memujiku sampai seperti itu Raden?"

"Ya, karena aku sangat menganggumi mu Raden Kian Santang!"

Disaat Kian Santang dan Raden Dharmawirya asik mengobrol, Diam diam Ratna Sari menatap wajah Raden Dharmawirya.

V.O Ratna Sari
"Kenapa pikiranku teralihkan ke Raden Dharmawirya?"

Perjalanan mereka terhenti karena Raden Dharmawirya menyuruh untuk berhenti.

"Ada apa Raden?"

"Maaf Raden Kian Santang, kita sudah sampai di tempat dimana tujuan kita!"

"Lalu kenapa kau menghentikan langkah kita?"

"Hanya orang orang yang berilmu tinggi yang bisa masuk ke dalam!"

"Berarti kalau begitu biarkan aku masuk untuk mengambil Mustika Merah Delima!"

"Ya Raden kau benar!"

"Baiklah kalau begitu, aku akan masuk ke dalam dan aku mohon jagalah Nyimas Ratih dan Ratna Sari aku titip mereka padamu!"

"Baik Raden!"

Kian Santang yang hendak masuk ke dalam pintu goa, terhenti langkahnya karena Nyimas Ratna Sari menarik tangannya.

"Raden jangan tinggalkan aku!"

"Tenanglah Nyimas, aku berjanji akan segera keluar setelah mendapat Mustika Merah Delima!"

Setelah merasa tenang, Kian Santang melepas genggaman Ratna Sari lalu bergegas masuk ke dalam pintu goa dimana Mustika Merah Delima itu berada.

Tiba-tiba Raden Dharmawirya, Nyimas Ratih dan Ratna Sari diserang dari belakang oleh Pasukan penjaga pintu goa yang sedang dimasuki oleh Kian Santang.
Mereka mengamuk dan melampiaskannya kepada mereka bertiga.

"Nyimas berlindunglah dibalik pohon!"

Karena ketakutan Ratih langsung berlari lalu bersembunyi di belakang pohon, tapi berbeda dengan Nyimas Ratna Sari yang tidak mau bersembunyi.

"Kenapa Nyimas tidak mau bersembunyi?"

"Aku tidak bisa meninggalkanmu Raden!"

Para Prajurit Kerajaan Sakalanagara yang menjadi mendampingi perjalanan Kian Santang dan Raden Dharmawirya ikut membantu membasmi Pasukan Hitam itu.

Salah satu Pasukan Hitam ada yang melempar Tombak ke arah Raden Dharmawirya dan Nyimas Ratna Sari.
Secepat mungkin Raden Dharmawirya menarik busurnya lalu membuat Pelindung diri dari anak panahnya.
Tombak yang melayang tadi gagal melukai Raden Dharmawirya dan Nyimas Ratna Sari.

"Nyimas pergilah dan bersembunyilah tempat ini sangat berbahaya!"

"Tidak, aku tidak bisa meninggalkanmu!"

Raden Dharmawirya melepas tali busurnya setelah membuat Pelindung Diri.

"Nyimas aku mohon pergilah!"

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang