Episode 184-185

829 77 39
                                    

Karena desakan Kian Santang, Resi Danang Kencana terpaksa menuruti permintaan kian santang.

Resi Danang Kencana mulai menyalurkan Jurus Tapak bumi yang ia miliki kepada kian santang.

Ratna Sari menghampiri tempat semedi Resi Danang Kencana yang sedang bersama kian santang
Ia melihat dari kejauhan untuk memastikan keamanan Kian Santang.

Perlahan lahan Jurus Tapak bumi mulai masuk ke dalam tubuh Kian Santang namun, resiko yang harus ia terima juga mulai terlihat.

Setengah ilmu Kanuragan dan beberapa Jurus dan ajian milik kian santang mulai lenyap.
Sepanjang penyaluran Jurus Tapak bumi, Kian Santang terus menahan rasa sakit yang menyerang tubuhnya akibat setengah ilmu Kanuragannya lenyap.

Ratna Sari yang tidak tega melihat kian santang kesakitan hendak menolongnya namun, ia berusaha tenang.

Dan akhirnya, Jurus Tapak bumi sudah sepenuhnya berada di dalam tubuh Kian Santang.
Sekarang, Kian Santang dapat menggunakan Jurus Tapak bumi.

"Aku sudah menyalurkan Jurus Tapak bumi milikku kedalam tubuhmu, Raden!"

"terima kasih, Resi. Kalau begitu aku mohon pamit untuk kembali pulang!"

"silahkan raden"

"sampurasun, Resi"

"rampes"

Akhirnya, perguruan kian santang selesai.
Ia kembali pulang cepat karena ia mendapat firasat buruk tentang keluarganya.

Kian Santang dan Ratna Sari bergegas pulang untuk menemui keluarga Pajajaran.

*****

Sedangkan disisi lain, hukuman penggal keluarga Prabu sudah mulai dilaksanakan.

"Algojo, habis SIliwangi terlebih dahulu barulah seluruh keluarganya!"

"baik gusti Ratu!"

Algojo yang disebelah Prabu, sudah mulai bersiap siap memenggal dengan menggunakan kapak.

Rara Santang dan anak anak Prabu yang lain memberontak terus menerus kepada Ratu Sakidah.

"Jangan pernah kau melukai ayahanda ku!" teriak Rara Santang.

"diam kau putri SIliwangi, bodoh. Cepat habis SIliwangi sekarang!"

*****

Karena merasa perjalanannya masih cukup jauh, Kian Santang hendak menggunakan Jurus napak sancang agar perjalanannya lebih cepat.
Tapi, ia merasa kasihan dengan Ratna Sari yang tidak memiliki Jurus itu.

"Nyimas, pegang tanganku!"

Ratna Sari sontak bingung tapi ia menuruti perkataan kian santang.
Ia menggengam jemari jari kian santang.
Ternyata, Kian Santang menggengam tangan Ratna Sari agar ia bisa menggunakan Jurus napak sancang bersama sama.

Karena Jurus napak sancang, Kian Santang dapat lebih cepat sampai ke istana Pajajaran.
Sesampainya disana, ia melihat banyak warga yang berkumpul.
Ia menyelip di antara mereka untuk melihat apa yang terjadi.
Saat dilihat ternyata, mereka sedang melihat hukuman mati untuk Prabu.

Sontak, Kian Santang kaget.
Firasat buruk tentang keluarganya itu benar.

"Ayahanda..."

V.O Kian Santang
"firasatku benar, kalau begitu aku tidak bisa membuang waktuku seperti ini. Aku harus segera menyelamatkan ayahanda sekaligus keluargaku yang lain!"

Kian Santang keluar dari perkumpulan warga warga.
Ia lalu mendekat ke arah Ratna Sari.

"Nyimas, aku akan menyamar menjadi prajurit dan tugasmu adalah terus awasi aku dari kejauhan. Jikalau ada yang hendak mengancam keselamatan dirimu, maka beritahu diriku!"

"baik raden, berhati hatilah"

"Insyallah, nyimas!"

Kian Santang berjalan secara mengendap endap ke tempat prajurit yang sedang berjaga.
Lalu setelah itu, ia menyekap prajurit itu dan mengambil bajunya.

Setelah mengganti pakaiannya menjadi prajurit, Kian Santang memberi aba aba kepada Ratna Sari dengan menganggukan kepala.
Ratna Sari yang mengerti aba aba dari kian santang langsung membalasnya dengan senyuman.

Kian Santang berjalan layaknya prajurit yang sedang patroli.
Ia berjalan mendekat ke arah tempat hukuman penggal.

Algojo yang hendak memenggal kepala Prabu sudah mulai bersiap, kapak di tangannya sudah diangkat dan...

Tebasan kapak dari Algojo hampir melukai kepala Prabu namun sayang, ada yang menghalanginya.

Kian Santang datang tepat waktu.
Kian Santang menghalang Tebasan kapak Algojo dengan tangan kanannya.

Darah berjatuhan dari telapak tangan kian santang, namun kian santang tetap tenang.

"Putraku kian santang!"

"Rai kian santang!"

Seluruh keluarga Pajajaran sangat senang dan merasa aman saat kian santang sudah datang untuk menyelamatkan mereka.

Kedatangan kian santang membuat Ratu Sakidah mengamuk.

"Sebelum kau bisa melukai ayahandaku maka kau harus bisa melewati Putranya terlebih dahulu!" ucap kian santang.

Kian Santang langsung menendang Algojo yang hendak memenggal kepala Ayahandanya tadi.
Tapi tiba-tiba, ada sebuah anak panah yang menusuk dari belakang.

"Arghhhhhh... Ahhhh!"

Uhhhh, siapakah yang tertusuk anak panah?😔🤧

NEXTEPISODE!!!
*Pengorbanan besar*

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang