Episode 106

1.1K 78 28
                                    

Kian Santang yang sudah terkapar dengan darah berceceran di punggungnya membuat Ratih sangat panik, sangking paniknya ia melompat dari Kuda lalu berlari menghampiri Kian Santang.

"Raden...bangun...Raden!!!"

Diangkatnya perlahan kepala Kian Santang, di dalam pelukannya.

Ratih menangis dengan sangat kuat.
Kesedihannya sangat mendalam.

"Radennn...bangun, aku belum siap kehilanganmu!!!"

Amuk Marugul sangat gembira karena sasaran lemparan Pedangnya tidak meleset.

"Matilah kau anak siliwangi bodoh, sekarang satu Anak Siliwangi sudah aku singkirkan gini giliran Walangsungsang!"

Ratih mencoba menengkurapkan tubuh Kian Santang agar berbalik kebelakang.

Betapa sangat terkejutnya Ratih melihat, baju Kian Santang sudah dipenuhi darah karena tusukan Pedang.
Ratih mencoba mencabut Pedang dari punggung Kian Santang tapi gagal.

V.O Ratih
"Aku tidak bisa mencabut pedang ini, lebih baik aku pergi mencari pertolongan!"

Ia meninggalkan Kian Santang sendirian untuk mencari Pertolongan kepada warga sekitar.

Amuk Marugul menggunakan kesempatan ini untuk menjalankan rencana selanjutnya.
Ia meminumkan ke mulut Kian Santang sebotol Racun yang sangat berbahaya.
Sontak Kian Santang mulai merasakan efeknya yaitu mulutnya mulai mengeluarkan busa putih dicampur darah.
Badannya bergetar dengan hebat.
Darah dari punggung Kian Santang sudah membanjiri bajunya dan tempatnya.

V.O Amuk Marugul
"Matilah kau Kian Santang!!!"

Amuk Marugul pergi kembali dengan kudanya setelah meracuni Kian Santang dan menjalankan rencananya.

Disisi lain Ratih berhasil mendapat pertolongan warga sekitar yang cukup banyak.
Dengan cepat, mereka membantu mengangkat Kian Santang menggunakan Tandu.
Tapi dalam keadaan tengkurap karena wargapun tidak dapan mencabut pedang dari punggung Kian Santang.

Warga-warga sekitar yang mengetahui kejadian mengenaskan yang dialami oleh Kian Santang ikut menyaksikan.

"Semoga tuhan menolong Raden kesayangan kita"

"Ya allah selamatkanlah Raden Kian Santang!"

Darah dari punggung Kian Santang terus mengalir.
Darah dari punggung Kian Santang sampai berjatuhan ke tanah.

Ratih merasa bersalah atas kejadian yang menimpa Kian Santang.

V.O Ratih
"Seandainya aku tidak ikut mungkin saja, Raden tidak akan terluka sangat parah seperti ini!"

Para Warga yang membantu membawa Kian Santang yang terluka sangat parah berhasil membawa pulang ke Istana Pajajaran.

Prajurit Pajajaran mengambil alih tandu yang dibawa oleh Warga.

"Biarkan kami yang membawanya ke dalam istana, kalian tunggu disini!"

Prajurit Pajajaran membawa Kian Santang ke dalam istana.

Prabu Siliwangi, beserta seluruh keluarga Pajajaran sangat syok melihat keadaan Kian Santang yang dibawa menggunakan tandu dalam keadaan terluka sangat parah.

"Bawa putraku ke kamarnya, dan cepat panggil tabib utama istana!"

"Baik Gusti Prabu"

Prabu Siliwangi sangat panik dan cemas melihat keadaan putra kesayangannya begitu pula Rara Santang dan Walangsungsang.

Setelah sampai di kamar Kian Santang....

Prabu Siliwangi mengangkat tubuh Kian Santang dari tandu lalu membaringkannya secara tengkurap di kasur.
Perlahan Prabu Siliwangi mencabut pedang yang masih menancap di punggung Kian Santang.

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang