Episode 96

860 70 20
                                    

Keluarga Istana Salakanagara termasuk Ratna Sari sudah sampai terlebih dahulu di Aula Perayaan dibanding Kian Santang.

Aula Perayaan sudah dipenuhi tamu tamu undangan.
Raja Raja sekutu Pajajaran.

Prabu Siliwangi dan Subang Larang sudah menunggu kehadiran Keluarga Salakanagara dan kehadiran Kian Santang.
Hingga akhirnya Keluarga Salakanagara tiba di Aula Perayaan....

"Salam Gusti Prabu"

"Temanku, Prabu Dewawarman. Silahkan duduk temanku di tempat yang sudah disediakan"

Setelah Keluarga Kerajaan Salakanagara sudah tiba kini tiba giliran Kian Santang yang hadir di Aula Perayaan.

Kehadiran Kian Santang membuat para putri Raja terpesona dengan ketampanan Kian Santang kecuali Nyimas Dewi Parwati.

"Kau lihat kakak, setiap kali aku melihat Raden Kian Santang rasanya aku ingin memeluknya di dalam pelukanku"

"Apa yang kau pikirkan, kau masih terlalu muda jadi jangan aneh aneh!"

Ratna Sari yang duduk bersampingan dengan Raden Dharmawirya hanya diam penuh kebencian melihat Kian Santang.

"Ayahanda Prabu"

"Duduklah putraku putriku di tempat kalian"

Saat hendak duduk di tempatnya, tiba tiba Ratih menarik tangan Kian Santang.

"Nyimas?"

"Duduklah di sampingku Raden, apa kau tidak lihat Ratna Sari juga sudah melupakan dirimu sehingga dia berani duduk bersebelahan dengan Raden Dharmawirya"

V.O Kian Santang
"Aku akan membuat Ratna Sari cemburu, aku akan menyadarkannya sesakit apa hatiku disaat dia berduaan dengan Raden Dharmawirya!"

Kian Santang akhirnya duduk di sebelah Ratih.
Ratih yang ingin membuat Ratna Sari cemburu mencoba mencari perhatian Kian Santang dengan duduk berdempetan dengan Kian Santang lalu menggenggam tangannya.

"Nyimas?"

"Aku tahu Raden, kau ingin membuat Ratna Sari cemburu kan?"

"Darimana kau bisa tahu?"

"Aku tahu karena aku bisa merasakan kata hatimu"

Kian Santang membalas genggaman Ratih sekaligus memegang bahu Ratih.

Ratna Sari mulai merasakan api cemburu dalam dirinya.

V.O Ratna Sari
"Apa yang dia pikirkan, apa aku akan cemburu melihatnya berduaan dengan Nyimas Ratih"

Perayaan Pesta Ulang Tahun Kian Santang dimulai....

Penari, Penyanyi mulai meriahkan Aula Perayaan.
Hingga tiba saatnya pemberian kado dari setiap Raja Raja yang bersekutu dengan Pajajaran.

"Hari ini adalah hari yang sangat bahagia bagi seorang ayah seperti diriku, karena Putra Bungsuku yang sangat aku sayangi berulang tahun yang ke 15 tahun. Silahkan para tamu undangan bisa memberi hadiahnya kepada Putraku"

Para tamu undangan mulai memberikan hadihanya dari senjata pusaka, senjata perang dan lain lainnya.
Hingga tiba Keluarga Kerajaan Salakanagara yang memberikan hadiahnya kepada Kian Santang.

"Raden Kian Santang"

Prabu Dewawarman memeluk Kian Santang karena sudah dianggapnya seperti putranya sendiri.

"Selamat ulang tahun Raden, semoga kelak kau bisa menjadi Raja yang baik seperti Ayahandamu"

"Terima kasih paman prabu"

"Raden ini hadiah paman kepadamu, ini adalah salah satu senjata pusaka Kerajaan Salakanagara paman yakin kau bisa menjaganya dengan baik"

Prabu Dewawarman menyerahkan Senjata Pusakanya kepada Kian Santang.

"Ini adalah PEDANG BRAJAGINI Raden, senjata ini salah satu warisan dari Ayahanda Paman Prabu"

"Masyallah paman, terima kasih banyak untuk hadiahnya tapi paman pedang ini adalah salah satu warisan kerajaan salakanagara maka aku tidak layak untuk hadiah ini"

"Aku percaya penuh kepadamu Raden, karena aku sudah menganggapmu seperti putraku sendiri"

"Terima kasih paman Prabu"

Kian Santang langsung menyimpan Pedang Brajagini pemberian Prabu Dewawarman ke dalam tubuhnya.

Sekarang giliran Raden Dharmawirya dan Ratna Sari yang memberikan Hadiah kepada Kian Santang.

"Raden, ini adalah busur sakti pemberianku"

Kian Santang yang membenci Raden Dharmawirya berpura pura bahagia dan senang atas pemberian hadiah Raden Dharmawirya.

"Aku bukan pemanah seperti dirimu, jadi aku tidak layak untuk busur sakti ini"

"Tidak temanku, kau layak atas busur ini. Busur ini bukanlah sembarang busur nama busur ini adalah GANDIWA. Busur ini kubuat dengan tanganku sendiri lalu setelah itu para dewa memberkati Busur ini dengan kesaktian mereka masing masing. Kau tidak perlu membawa anak panah secara manual karena anak panah akan muncul dengan sendirinya jika kau menarik tali busur Gandiwa ini"

"Terima kasih banyak untuk hadiahnya teman, insyallah aku bisa menjaganya dengan baik"

Kian Santang menyimpan Busur Gandiwa di dalam tubuhnya kembali.

Prabu Siliwangi sangat bahagia karena Putra kesayangannya mendapat 2 pusaka sakti pemberian Prabu Dewawarman dan Raden Dharmawirya.

Kini giliran Ratna Sari yang memberi hadiah kepada Kian Santang.

"Assalamualaikum, Raden"

"Waalaikumsalam, Nyimas"

"Ini hadiah kecil untukmu dari diriku, aku berharap kau bisa mengambil hikmah dari hadiah pemberianku ini"

Kian Santang yang membenci Ratna Sari menerimanya tanpa membuka terlebih dahulu hadiah pemberian Ratna Sari.

"Pelayan!"

"Ya Raden"

"Bawa hadiah pemberian Nyimas Ratna Sari ini ke kamarku, aku akan membukanya nanti!"

Pelayan yang hendak membawa hadiah tadi tiba tiba terjatuh terpeleset, dan menyenggol Ratna Sari hingga Ratna Sari jatuh ke dalam pelukan Kian Santang.
Wajah keduanya sangat dekat.
Hingga hidung keduanya agak sangat dekat dan hampir menyentuh.

Avv sweet banget sih Ratna Sari😆💜inilah yang dinamakan Cinta sejati tidak akan jauh dari Jodoh Sejatinya😣💜💜💜
Gimana kejutannya?
Aku spesial membuat kejutan scene romantis buat kalian Spesial 29K Readers😊💜Thankyou Readersku ILopyou😙

NextEpisode!!!
Masih ada kejutan lagi buat kalian semua🤗stay tune!!!

Jangan lupa Follow dan Vote

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang