Kian Santang berhasil mendaki dan akhirnya sampai di Puncak Gunung Ciremai.
"Alhamdulilahirobbilalamin akhirnya aku sampai di Puncak Gunung Ciremai"
Tiba" ada cahaya dari langit yang menyinari Puncak Gunung Ciremai itu. Dan muncullah sebuah Tombak.
"Tombak Luhur Budi!, aku harus segera mengambilnya"
Kian Santang mendekati Tombak itu dan perlahan tangannya mulai menyentuh Tombak itu dengan melafaskan Basmallah.
"Bismilahirohmanirohim"
Kian Santang berhasil mencabut Tombak Luhur Budi yang tertancap di Puncak Gunung Ciremai.
Setelah Kian Santang berhasil mengambil Tombak Luhur Budi itu, seketika langit langsung bergemuruh dan mengeluarkan petir yang sangat kuat.
Gemuruhan langit dan Suara Petir yang sangat kuat membuat Tanah Pajajaran berguncang.Prabu Siliwangi yang sedang berada di Sidang Istana bersama dengan Para punggawanya sontak terguncang karena gemuruhan Langit dan Petir yang sangat kuat.
"Jagat Dewa Batara, kenapa langit tiba tiba bergemuruh?"
"Mohon ampun Gusti Prabu mungkin ini adalah pertanda kalau Pajajaran akan diserbu kembali"
"Aku akan mencoba menerawang"
Prabu Siliwangi mengeluarkan kesaktiannya yaitu Penerawangan.
Dia dalam penerawangannya terlintas wajah Kian Santang.
Dan sekejap Prabu Siliwangi langsung menghentikan penerawangannya."Putraku!"
"Maaf Gusti Prabu, ada apa dengan Raden Kian Santang?"
"Aku melihat Wajah Putraku Kian Santang dalam penerawanganku"
"Apakah Raden Kian Santang sudah berhasil mendapatkan Tombak itu, Gusti?"
"Entahlah saudaraku, kita akan menunggunya kembali"
****
Munding Laya sudah sampai di Istananya yaitu Gandara.
Dia mencari Ibundanya dan ternyata Ibundanya sedang beristirahat di kamarnya."Ibunda"
"Putraku!"
"Maafkan aku Ibunda karena selama ini aku tidak pernah menemui Ibunda"
"Tidak apa apa Putraku"
"Aku ingin memberitahukan sesuatu kepada Ibunda!"
"Apa itu?"
"Maukah ibunda ikut bergabung dengan kami untuk menghancurkan Pajajaran?"
"Ibunda bersedia putraku, demi menyingkirkan anak anak Subang Larang!"
"Terima kasih Ibunda, baiklah sekarang Ibunda ikut aku ke suatu tempat"
Munding Laya membawa Kentring Manik keluar Istana Gandara.
****
Walangsungsang keluar istana tanpa sepengetahuan Orang Tuanya dan tanpa disadarinya ia sedang diikuti oleh Ibundanya yang sedang menyamar sebagai Selendang Merah.
Walangsungsang menghentikan langkahnya dan langsung menghampiri warga desa."Sampurasun paman"
"Rampes Raden"- jawab Warga sambil memberi hormat.
"Maaf Paman, dimana perampok yang bernama Ki Dargo yang sering meneror kalian?"
"Markasnya disebelah sana Raden"
"Baiklah terima kasih paman"
Selendang Merah bingung apa yang sedang dibicarakan Putranya kepada Warga.
Selendang Merah mengikuti Walangsungsang kembali secara diam diam.Walangsungsang berhenti kembali setelah sampai di Markas Ki Dargo.
"Maaf Paman, apakah paman Ki Dargo?"
"Ya aku Ki Dargo mau apa kamu hah!"
"Maaf Paman, aku hanya ingin paman berhenti meneror dan mengambil harta milik Warga"
"Memangnya kamu siapa?, berani menyuruhku!"
"Aku Raden Walangsungsang dan aku meminta secara baik baik kepada paman, kembalikan semua harta warga dan pergilah dari sini"
"Ooo jadi kamu Anak Siliwangi, aku tidak akan mengembalikan harta mereka walaupun kau Anak Siliwangi. Aku tidak takut!"
"Baiklah itu mau paman"
Walangsungsang langsung menyerang Ki Dargo dan para anak buahnya.
Selendang Merah yang melihat pertarungan tidak seimbang antara Walangsungsang dan Ki Dargo langsung ikut membantu Walangsungsang.****
Setelah berhasil mengambil Tombak Luhur Budi, Kian Santang memutuskan untuk kembali ke Pajajaran secepatnya dan langsung memberikannya kepada Ayahandanya.
Apakah disaat perjalanan pulang ke Pajajaran Kian Santang mendapat Hambatan kembali?
Apakah Rencana Amuk Marugul dan Munding Laya akan berhasil?Maaf Guys aku jarang upload karena aku lagi sibuk tugas sekolah🙏🙏🙏yang numpuk banget. Tapi aku usahain buat Upload untuk para Readersku yang selalu menunggu kelanjutan cerita KRKS ini:)
See you di Next Episode:)!!!Jangan lupa Follow
@raisya1085
Jangan lupa Vote
🌸👇🌸
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...