Episode 52

931 66 7
                                    

Hawa Murni Prabu Siliwangi mulai berkurang.

"Jagat Dewa Batara, kenapa hawa murniku mulai berkurang?"

"Kau lihat Munding Laya?"

"Ya Nyai Dewi!"

"Serang dia sekarang Munding Laya!"

Munding Laya menguatkan Jurus Brajadewa miliknya dan langsung menyerang Prabu Siliwangi.
Prabu Siliwangi yang sedang terdesak tidak mampu menahan Ajian Brajadewa milik Munding Laya sehingga membuatnya terjatuh dan sudah tidak berdaya.

****

Walangsungsang terus berjalan mencari Desa Ki Lawu.

"Dimana Desa Ki Lawu, aku sama sekali belum menemukannya!"

Walangsungsang bertanya kepada Warga yang sedang lewat di sebelahnya.

"Sampurasun"

"Rampes, ada apa Kisanak?"

"Maaf paman, apakah paman tahu dimana Desa Ki Lawu?"

"Desa Ki Lawu itu desa tempat paman tinggal Kisanak, apa Kisanak mau saya antar?"

"Alhamdulilah terima kasih paman"

"Sama sama, mari kisanak"

****

Subang Larang, Rara Santang dan Nyimas Ratna Sari yang berada di Istana Pajajaran terus berdoa untuk keselamatan seluruh Rakyat Pajajaran dan Anggota Istana yang ikut berperang melawan kejahatan.
Disisi lain Nyimas Ratna Sari berdoa lebih untuk Raden Kian Santang.

"Ya allah hamba mohon kepadamu mudahkanlah perjalanan Raden Kian Santang agar ia cepat kembali ke istana ya allah, amin ya robbal alamin"

****

Disaat hendak pergi, Kian Santang dicegat oleh Ki Lawu.

"Raden bukankah Raden sedang menjalani Hukuman?"

"Benar Paman, tapi aku harus segera kembali ke Pajajaran!"

"Paman mengerti Raden, tapi jika Raden kembali itu akan melanggar hukuman yang Raden terima!"

****

Senopati Argadana, Mahesa, Jurig Ciwis dan Nyai Rompang menyatukan Jurus mereka untuk melawan Syekh Nurjati, Syekh Hasanuddin, Maung Bodas, dan Munding Bodas.

"Matilah kalian semua disini haha!"

Prabu Siliwangi yang sudah terjatuh dan sudah tidak berdaya membuat Pikiran Syekh Nurjati, Syekh Hasanuddin, Munding Bodas dan Maung Bodas menjadi berantakan dan itu sebuah kesempatan bagi Argadana untuk menyerang mereka.
Dan mereka semua terpukul mundur karena serangan Argadana.

"Haha sekarang kalian tidak bisa apa apa. Kalian lihat Siliwangi sudah tidak berdaya dan akan segera dibunuh maka giliran kalian selanjutnya!!!"

****

Walangsungsang sudah sampai di Desa Ki Lawu berkat bantuan seorang Warga.

"Terima kasih Paman"

"Sama sama Kisanak, kalau begitu saya pamit"

"Silahkan Kisanak"

Setelah berhasil di Desa Ki Lawu, Walangsungsang berkeliling mencari Kian Santang hingga akhirnya...

"Siapa dia?, kenapa dari postur tubuhnya sangat mirip dengan Rai Kian Santang. Aku harus melihatnya!"

Disaat hendak Didekati oleh Walangsungsang, secara tidak sengaja Kian Santang menoleh ke arah belakang dan membuat Kecurigaan Walangsungsang terbukti kalau dia adalah adiknya Kian Santang.

"Rai Kian Santang!"

Teriakan dari Walangsungsang membuat kaget Kian Santang.

"Raka Walangsungsang?"

Kian Santang berlari menghampiri sang Kakak dan langsung memeluknya.

"Rai Kian Santang, Raka sangat merindukanmu!"

"Aku juga Raka sangat merindukan Raka!"

Setelah melepas rindu Walangsungsang melepas pelukannya dari Kian Santang.
Kian Santang menceritakan apa yang ia rasakan tadi.

"Raka aku merasakan Ayahanda Prabu sedang dalam bahaya!"

"Astaghfirullahaladzim, kalau begitu mari kita pulang Rai!"

"Mari Raka, tapi sebelumnya izinkan aku berpamitan kepada Rakyat Desa!"

Kian Santang mengumpulkan Rakyat Desa di tengah Lapangan.

"Aku Raden Kian Santang sangat berterima kasih kepada kalian semua karena sudah mengizinkan ku tinggal disini terutama aku ingin berterima kasih kepada Ki Lawu yang sudah menerima ku di Desa ini!"

"Sama sama Raden"

"Aku akan kembali ke Pajajaran, semua yang kalian lakukan kepadaku tidak akan pernah kulupakan sampai kapanpun, sekarang aku pamit Sampurasun"

"Rampes Raden!"

Warga Desa sangat sedih karena Kian Santang pergi meninggalkan mereka.

"Mari Rai kita pulang!"

"Mari Raka!"

****

Munding Laya tertawa melihat penderitaan Siliwangi.

"Apa yang kau bilang Siliwangi, jangan mimpi kau yang jangan mimpi Siliwangi. Jangan pernah mimpi kalau Kebaikan akan selalu menang melawan kejahatan!"

"Cahaya kebaikan tidak akan pernah padam diatas keangkaramurkaan dan kejahatan!"

"Semua yang kau katakan hanya omong kosong Siliwangi, sekarang kau tidak bisa berbuat banyak!"

"Bagaimana kalau kita Gantung saja dia?"

"Ide yang bagus Nyai!"

"Dasar Pengecut kalian, berani melawan kepada orang yang sudah tidak berdaya!"

"Kami tidak peduli apa katamu Siliwangi, Prajurit siapkan tempat penggal kepala sekarang juga!!!"

"Baik Gusti"

Ucapan Munding Laya membuat cemas Syekh Nurjati, Syekh Hasanuddin, Maung Bodas dan Munding Bodas.

"Gusti Prabu hendak digantung?"

"Apa yang harus kita lakukan Syekh?"

"Kita tidak mungkin melawan mereka karena ilmu kanuragan mereka sangat tinggi!"

"Sekarang kita berpasrah hanya Allah yang dapat membantu Gusti Prabu!"

Kira-kira Prabu Siliwangi masih bisa bertahan atau nggak ya???
NextEpisode!!!

Jangan lupa Follow dan Vote💖

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang