Episode 126

782 67 10
                                    

Kian Santang dan Raden Arya Kiban mulai bergerak keluar Galuh setelah memberikan arahan.
Kian Santang dan Arya Kiban berada paling depan memimpin 5.000 pasukan.

Setelah Berjam jam berjalan menuju Pajajaran, akhirnya mereka tiba...

"Berikan pesan kepada Raden Surawisesa kalau Pasukan Galuh sudah siap untuk bertempur!"

"Baik Raden"

Salah satu prajurit Galuh masuk ke istana Pajajaran untuk memberikan pesan kepada Surawisesa.

"Maaf Gusti Prabu"

"Siapa kau?"

"Aku prajurit Galuh kiriman Raden Arya Kiban Gusti, dan hamba membawa pesan dari Raden"

"Apa pesannya?"

"Raden Arya Kiban sudah menunggu Gusti untuk siap berperang"

Surawisesa langsung berdiri dari kursinya dengan penuh amarah.

"Berani sekali dia, baiklah aku terima untuk kita berperang"

"Tapi keponakanku..."

"Tidak uwak, hari ini aku akan berperang melawannya sekarang juga. Siapkan Pasukan kita Nyai Dewi!"

"Baiklah"

Surawisesa pergi keluar sidang istana dengan amarah.
Dewi Samudera tidak punya pilihan lain selain menuruti perkataan Surawisesa.

Semua Pasukan Pajajaran sudah bergerak keluar istana beserta Pasukan Golongan Hitam.
Terlihat dari mereka, Pasukan Galuh yang sudah berdiri di depan mereka.
Surawisesa sangat terkejut melihat Kian Santang ikut Gabung dalam Pasukan Galuh.

"Kian Santang!"

"Keponakanku, uwak merasa kalau kita akan kalah!"

"Tidak mungkin uwak!"

"Keponakanku, lihatlah Kian Santang sudah ikut bergabung dengan pasukan Galuh dan uwak yakin pasukan Galuh akan menang karena bantuan Kian Santang!"

"Kau benar Uwak, tapi kita akan tetap melawannya!"

Pasukan Galuh dan Pasukan Pajajaran sudah saling berhadapan.
Kini saatnya pertempuran dimulai.

"Serang mereka!"

Pasukan Pajajaran maju terlebih dahulu lalu disambut oleh Pasukan Galuh.
Pertempuran besar terjadi.

Dengan tangguhnya, Kian Santang melawan musuh musuhnya.
Karena kesaktian Kian Santang membuat Pasukan Pajajaran banyak yang gugur, Pasukan Golongan Hitam terpaksa turun tangan melawan Kian Santang.

"Apa kau pengecut Kian Santang, kau hanya berani melawan prajurit?"

Kian Santang hanya diam.
Tapi Kian Santang menanggapi ucapan mereka dengan kekuatan Pedang Zulfikar.
Hingga membuat Golongan Hitam jatuh tak berdaya.
Karena kesaktian luar biasa dari Pedang Zulfikar membuat Dewi Samudera, Jurig Ciwis, dan Mahesa tiada di tangan Kian Santang.
Kini tinggal Surawisesa dan Amuk Marugul.
Karena mereka takut mati ditangan Kian Santang, akhirnya mereka menyerah di depan Kian Santang.

"Maafkan atas perlakuan kami Raden"

"Jangan seperti ini uwak, kau adalah uwakku juga jadi jangan meminta ampunan dariku"

"Terima kasih Raden"

Kian Santang merangkul adiknya Surawisesa walaupun adiknya sendiri melawan dirinya.
Ia memeluk Surawisesa dengan tulus.

Baik banget Kian Santang Ama Surawisesa walaupun adiknya sendiri mau menghabisinya😭😭😭

Next Episode!!!

Jangan lupa Follow dan Vote!!!

Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang