Kian Santang harus bisa melanjutkan perjalanannya ke Istana Janggala walaupun masih dalam keadaan terluka.
Sebelum melanjutkan perjalanannya, ia mengobati lukanya sendiri.
Ia meracik obat obatan herbal menggunakan dedaunan yang berada di sekitarnya lalu mengoleskannya sendiri di pipi kirinya yang terkana cakaran singa.
"Arghhhhhh......aku harus kuat!"
Setelah mengoleskan obat obatan herbal pada lukanya, Kian Santang bangkit dan menaiki kudanya kembali lalu melanjutkan perjalanannya.
Di sepanjang perjalanannya ke Istana Janggala, ia terus menahan rasa sakit di pipinya.
- Istana Pajajaran
Prabu menemui Aci Putih di kamarnya.
- Kamar Aci Putih
"Dinda Aci Putih"panggil Prabu sambil mengetuk pintu kamar Aci Putih.
Aci Putih membuka pintunya...
"Kakanda"
Prabu masuk ke kamar Aci Putih lalu duduk di sofa yang berada di kamar Aci Putih.
Aci Putih mendekat dan duduk di samping Prabu.
"Kakanda, ada apa sehingga kakanda datang ke kamarku. Kanda bisa memanggilku untuk datang ke kamar Kanda!"
"Dinda, Kanda ingin menanyakan sesuatu kepadamu!"
"Apa yang Kanda ingin tanyakan?"
"Kemarin, Putra kita Dewana bertengkar dengan Putraku Kian Santang!"
"Jagat Dewa Batara, Kanda kenapa mereka sampai bisa bertengkar?"
"Kanda juga tidak tahu Dinda tapi yang Kanda lihat, Putra kita Dewana merasa iri dengan Kian Santang!"
"Iri dengan Raden Kian Santang?"
"Ya, Kanda melihat rasa iri dalam matanya. Kanda ingin Dinda berbicara kepadanya kalau Ia tidak boleh iri kepada saudaranya sendiri dan beritahu kepada Dewana kalau posisi putra mahkota tidak akan diganti!"
Setelah mengatakan apa yang ia ingin katakan, Prabu pergi dari kamar Aci Putih.
*****
Akhirnya, Kian Santang sampai di Istana Janggala.
Kehadirannya disambut hangat oleh Rakyat Janggala.
Saat masuk ke dalam gerbang istana, Prajurit Janggala menundukan kepala mereka.Ia turun dari kudanya.
Dan terlihat kalau Prabu Kerajaan Janggala sudah menanti kedatangannya.Ia mendekat ke arah Prabu Kerajaan Janggala lalu memberikan hormat.
"Sampurasun, Prabu Mapanji"
"Rampes, Raden. Aku sangat merindukanmu Raden, terakhir kali kau ke istanaku kau masih sangat muda dan sekarang kau beranjak dewasa!"
Kian Santang membalas ucapan Prabu Mapanaji hanya dengan senyuman.
Prabu Mapanji baru menyadari kalau Kian Santang sedang terluka.
"Raden, apa yang terjadi kenapa ada cakaran di pipi kirimu?"
"Ini hanya luka kecil Gusti Prabu jangan khawatir!"
"Kau yakin Raden, kau tidak membutuhkan seorang Tabib untuk mengobati lukamu?"
"Tidak Gusti Prabu, aku sudah mengobati lukaku sendiri!"
"Baiklah kalau begitu, masuklah Raden!"
Kian Santang diantar masuk ke dalam Istana Janggala.
Ia dibawa ke kamar khusus tamu oleh Prabu Mapanji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Fiksi SejarahSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...