Kian Santang semakin menambah kecepatan langkah tapak kudanya.
"Aku harus segera sampai ke Pajajaran!"
****
Munding Laya sudah memberi aba aba kepada Pengawal yang berada di sebelah Prabu Siliwangi yang sudah bersiap mendorong tandahan kaki yang dipijak oleh Prabu Siliwangi.
"Sebelum kau mati aku ingin mengucapkan Titip salamku kepada Sang Hyang Agung"
"Ingatlah ini Putraku Surawisesa, Ayahanda tidak pernah membeda bedakan diantara kalian bagaimanapun kau tetap Putraku yang selama ini Ayahanda kenal!"
"Terima kasih tapi itu sudah terlambat Siliwangi, Prajurit lakukan sekarang juga!!!"
"Baik Gusti Prabu!!!"
Prajurit yang berada di sebelah Prabu Siliwangi sudah bersiap mendorong tadahan pijakan kaki Prabu Siliwangi dan akhirnya Tadahan Pijakan kaki itu didorong...
Kepala Prabu Siliwangi sudah menggantung di tali."Kakanda Prabu!!!"
"Ayahanda Prabu!!!"
Air Mata Prabu Siliwangi tidak dapat dibendung karena kesedihannya melihat Putranya sendiri menggantungnya.
Tiba-tiba waktu berhenti berjalan.
"Nanda Prabu Siliwangi!"
"Resi!!!"
"Bertahanlah Nanda Prabu"
"Hamba sudah tidak kuat Resi!"
"Bersabarlah ini adalah ujian dari Sang Hyang Agung"
"Hamba sudah tidak tahu lagi harus melakukan apa resi"
"Yang kau perlu lakukan berpasrah diri jangan menyerah!"
Resi Kuncung Putih mengembalikan waktu seperti semula lalu pergi menghilang.
Kedua mata Prabu Siliwangi sudah mulai sayup sayup dan hendak menutup mata untuk selamanya tapi keajaiban terjadi...
Kian Santang datang dengan kudanya tanpa pikir panjang Kian Santang langsung melompat dari punggung kuda dan menjatuhkan dirinya ke tanah dan ia langsung berlari mengarah ke tiang gantungan Prabu Siliwangi.
Dengan cepat Kian Santang langsung berjongkok lalu menunduk untuk menahan tubuh Prabu Siliwangi di atas punggung tubuhnya."Bertahanlah Ayahanda Prabu!!!"
"Putraku Kian Santang!"
"Aku tidak akan membiarkan Ayahanda mati dengan seperti ini, bertahanlah Ayahanda!!!"
Aksi Heroik yang dilakukan Kian Santang membuat semua orang kagum melihatnya.
Anggota Istana Pajajaran sangat bahagia dan menangis terharu dengan Aksi Pahlawan Kian Santang yang datang tepat pada waktunya sebelum Prabu Siliwangi menutup mata untuk selamanya.V.O Ratna Sari
"Alhamdulilah Raden Kian Santang sudah kembali aku sangat senang dan sangat terharu dengan apa yang dilakukan Raden Kian Santang sekarang. Dia rela berkorban demi Ayahandanya""Putraku Kian Santang!"
"Rai Kian Santang syukurlah kau sudah kembali"
"Rai Surawisesa, apa kau tidak punya sopan santun dia adalah Ayahanda kita dan kau berani menggantungnya!"
"Aku tidak peduli, Prajurit jauhkan Kian Santang!"
"Baik Gusti!"
Ke-2 prajurit Gandara menarik paksa bahu Kian Santang tapi usaha mereka tidak berhasil.
"Bismilahirhmanirohim allahu akbar!"
Ke-2 prajurit tadi terpental kebelakang.
"Dasar Prajurit bodoh mengusir Kian Santang saja tidak berhasil!"
Surawisesa mengeluarkan Ajian Brajadewa miliknya dan bersiap menyerang Kian Santang.
"Matilah kau Kian Santang!"
"Menyingkirlah Putraku biarkan Ayahanda mati"
"Tidak Ayahanda Prabu, aku tidak akan membiarkan dia menyakiti Ayahanda!"
"Ayahanda tidak bisa melihatmu terluka jadi menyingkirlah Putraku"
"Arghhh...sampai kapanpun aku tidak akan menyingkir Ayahanda"
Kian Santang masih menahan Pijakan kaki Prabu Siliwangi pada Punggungnya.
"Ya Allah jika aku mati hari ini maka selamatkanlah Pajajaran dan juga Ayahanda Prabu"
"Bersiaplah kau Kian Santang!"
"La ilahailauloh muhamaddarosullullah Allahu Akbar!"
Disini aku nangis guys karena Aksi Heroik Kian Santang untuk menyelamatkan Ayahanda tercintanya😭😭😭
Jujur aja Episode ini yang paling sedih menurutku karena aksi Kian Santang😢😢😢
Aku nulis Episode ini diiringi tangisan karena Aksi Kian Santang bikin aku sedih dan baper😢😭😭
Hubungan Kian Santang dan Prabu Siliwangi itu memang sangat dekat😢😢💖salut buat Kian Santang😢💖
NextEpisode!!!Jangan lupa Follow dan Vote😢💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang ( Season 2) Chapter 1 | [ TAMAT ]✔
Historical FictionSetelah 5 tahun berlalu, Putra dan putri Prabu SIliwangi beranjak dewasa. Semakin banyak musuh yang menginginkan Pajajaran hancur menjadi debu... Kembalinya Raden Kian Santang bukan asal cerita kolosal karena Author juga menambahkan Bibit bibit per...